Baru-baru ini, Nebula NGC 6559 berhasil terekam para ilmuwan dalam Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL). Temuan ini merupakan hasil rekaman citra nebula yang menakjubkan di konstelasi Sagitarius.
Baca Juga: Fenomena Thor’s Helmet Nebula dan Prominensa, Langka
Temuan terbaru soal Nebula NGC berhasil dilakukan dengan melakukan pengamatan menggunakan teleskop OZT-ALTS yang terintegrasi dengan teknologi kecerdasan buatan (AI). Hasil temuan ini merupakan upaya yang berguna dalam mendukung pengembangan riset dan edukasi astronomi di Indonesia.
Menelusuri Penemuan Nebula NGC 6559 di Konstelasi Sagitarius
Pada dasarnya, nebula merupakan awan antar bintang yang menjadi fenomena unik sekaligus cantik di luar angkasa. Tampilan awan antar bintang ini merupakan kumpulan gas atau debu dengan kecepatan rendah, bahkan jauh lebih rendah daripada kerapatan air.
Nebula sendiri identik dengan keindahannya yang warna-warni. Secara keseluruhan, tampilan warna yang dimiliki nebula mampu memberikan tampilan menarik dan memukau.
Nebula Terbentuk Melalui Awan Gas dan Debu Dingin
Nebula yang selalu tampil cantik dan memukau tak lepas dari proses pembentukannya. Fenomena luar angkasa ini terbentuk dari awan gas dan debu dengan antar bintang atau setelah proses supernova.
Sebagai contoh, di Nebula Carina, bintang-bintang muda yang panas mengikis hingga membentuk awan sebagai lanskap fantasi. Proses ini berlangsung dengan mengirimkan angin bintang yang tebal dan radiasi ultraviolet menyengat. Hasilnya, terbentuk nebula dengan tampilan yang indah dan super menawan.
Berdasarkan hal tersebut, bagaimanakah dengan Nebula NGC 6559 yang baru-baru ini ditemukan? Nebula NGC diperkirakan berjarak sekitar 5.000 tahun cahaya dari Bumi. Fenomena tersebut terkenal sebagai kawasan aktif pembentukan bintang.
Keistimewaan Nebula NGC berada pada kombinasinya yang unik antara absorpsi, refleksi, dan nebula emisi. Selain itu, terdapat fitur menarik lain dengan adanya Bok globules. Fitur ini merupakan awan debu pekat yang menciptakan siluet gelap di tengah cahaya merah menyala dari nebula.
Nebula Tidak Memancarkan Cahaya Sendiri
Sekilas, fenomena nebula tampak sangat menarik dan cantik dengan warna-warna yang terpancar indah. Faktanya, tidak semua nebula memancarkan cahayanya sendiri.
Dalam praktiknya, ada berbagai cara awan gas dan debu dalam menampakkan nebula. Beberapa nebula yang ada menyebarkan cahaya bintang yang bersembunyi baik di dalam ataupun di dekatnya. Inilah yang populer disebut nebula refleksi, terlihat mirip seperti lampu jalan menerangi kabut di area sekitarnya.
Sementara itu, Nebula NGC 6559 yang ditemukan oleh peneliti menampilkan warna merah yang terlihat cukup intens. Menurut Achmad Zainur Rozzykin, S.Si., M.Si., peneliti OAIL, warna merah intens pada Nebula NGC terjadi karena emisi gas hidrogen terionisasi (H-alpha).
Baca Juga: Gambar Nebula Tarantula Tangkapan JWST Bawa Fakta Baru!
Proses ini terjadi lantaran radiasi ultraviolet dari bintang-bintang muda mengionisasi atom hidrogen di sekitarnya. Akibatnya, terpancar cahaya merah saat kembali ke tingkat energi yang lebih rendah.
Proses Pengamatan Nebula NGC Menggunakan AI
Peneliti OAIL berhasil melakukan pengamatan pada Nebula NGC dengan memanfaatkan teleskop OZT-ALTS berjenis refraktor triplet apokromat yang memiliki diameter 152 mm. Selain itu, kamera CMOS IMX 533 berwarna juga diaplikasikan untuk menghasilkan citra jernih dan berkualitas tinggi.
Selanjutnya, peneliti menggunakan perangkat lunak GraXpert berbasis AI. Penggunaan teknologi canggih seperti GraXpert memungkinkan proses penghapusan noise dan artefak akibat polusi cahaya maupun kondisi di atmosfer.
Melalui bantuan algoritma cerdas, perangkat lunak mampu mengoreksi gradien latar belakang. Dengan demikian, struktur halus nebula, warna H-alpha, dan bayangan gelap dapat terlihat dengan detail optimal.
Dalam praktiknya, peneliti OAIL melakukan proses pengumpulan data selama 5 jam pengamatan. Hal ini berlangsung untuk mendapatkan citra Nebula NGC 6559 yang jernih.
Sementara itu, penggunaan teknologi AI berperan penting dalam menampilkan detail visual fenomena secara tajam. Teknologi ini juga mendukung riset astrofisika sekaligus pengamatan hilal dan edukasi astronomi untuk masyarakat luas.
Bagi orang awam, tentu bingung untuk membedakan antara nebula dan galaksi yang memang tampilannya begitu mirip. Secara umum, nebula dan galaksi memiliki tampilan cahaya yang sama-sama indah. Namun, keduanya memiliki perbedaan mendasar pada ukuran dan struktur pembuatnya.
Sejatinya, nebula memiliki ukuran puluhan hingga ratusan tahun cahaya. Sementara itu, galaksi memiliki ukuran berbeda yang jauh lebih besar, seperti ribuan hingga ratusan ribu tahun cahaya.
Baca Juga: Mengenal Nebula Carina, Pabrik Pembuat Bintang di Bima Sakti!
Penemuan Nebula NGC 6559 menegaskan komitmen OAIL dalam meningkatkan literasi sains di Tanah Air, khususnya di bidang astronomi. Hasil temuan ini menjadi tambahan edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat awam untuk mengembangkan riset dan edukasi astronomi di Indonesia. (R10/HR-Online)