harapanrakyat.com,- Kementerian Perdagangan (Kemendag) kini sedang berupaya untuk meningkatkan potensi ekspor, terutama produk unggulan UMKM melalui business matching. Hal itu dikatakan Sekretaris Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Arief Wibisono di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Jumat (10/10/2025).
Arief Wibisono menyebutkan, sejak Januari 2025 pihaknya sudah melakukan business matching atau mempertemukan pelaku usaha dengan calon pembeli secara daring.
Dalam business matching ini, Kemendag turut melibatkan 46 kantor perwakilan perdagangan luar negeri yang tersebar di 33 negara. Kantor perwakilan nantinya akan menjelaskan kepada pelaku usaha mengenai produk apa saja yang sedang pembeli luar negeri cari.
Baca Juga: Mendag: UMKM Jadi Critical Engine Perekonomian di Indonesia
“Setelah itu, mereka mencari calon pembeli, lalu mempertemukan dengan pelaku usaha. Tapi secara online dulu,” kata Arief.
Upaya Kemendag Tingkatkan Potensi Ekspor Produk Unggulan UMKM
Ia pun menjelaskan, dari bulan Januari sampai September 2025, Kemendag sudah membukukan lebih dari 100 juta USD atau setara Rp1,4 triliun lebih.
Dari jumlah itu, 50 juta USD sudah berbentuk pemesanan produk unggulan UMKM yang telah lolos kurasi. “Setengah dari jumlah itu memang masih MoU, tapi sudah berbentuk permintaan ya,” ujarnya.
Arief memastikan, Kemendag akan menindaklanjuti MoU yang sudah terjalin di business matching melalui Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40, dan West Java Expo (WJX) 2025 pada 15-19 Oktober di BSD City, Tangerang, Banten.
Sehingga, ketika calon pembeli dari Libanon, India, dan Vietnam yang sudah meneken MoU di business matching, mereka bisa melihat langsung produk unggulan UMKM.
“Jadi TEI dan WJX ini untuk membantu para pelaku UMKM agar produknya menembus pasar luar negeri,” terangnya.
Arief menambahkan, TEI dan WJX ini juga menjadi ruang untuk membuka pasar prospektif baru, karena adanya kebijakan ekspor dari Amerika Serikat.
Berdasarkan pemetaan dari Kemendag, kata Arief, pasar prospektif baru ini meliputi kawasan Timur Tengah, Amerika Latin, Asia Tengah, Afrika, Bangladesh, India, dan Pakistan. Kawasan-kawasan tersebut memiliki potensi, karena produk unggulan UMKM Indonesia ini sudah seusai dengan yang mereka butuhkan. (Reza/R3/HR-Online/Editor: Eva)