Penemuan Pangeran Naga Baru, Dinosaurus Khankhuuluu Mongoliensis

6 hours ago 7

Baru-baru ini, para peneliti mengumumkan penemuan spesies dinosaurus baru yang sebelumnya belum pernah dianalisis, yakni dinosaurus Khankhuuluu mongoliensis. Dinosaurus purba ini rupanya merupakan predator yang hidup jauh sebelum kemunculan Tyrannosaurus rex, sehingga dianggap sebagai salah satu leluhur awal dari kelompok tyrannosauroid.

Baca Juga: Penemuan Fosil Dinosaurus Koleken Inakayali dengan Lengan Kecil

Menariknya, para peneliti menjuluki spesies ini sebagai “Pangeran Naga”, merujuk pada nama genusnya yang berasal dari perpaduan kata “pangeran” dan “naga” dalam bahasa Mongolia. Julukan untuk spesies purba ini tidak hanya menggambarkan asal geografisnya, tetapi juga mencerminkan peran pentingnya dalam sejarah evolusi dinosaurus predator raksasa.

Fosil Dinosaurus Khankhuuluu Mongoliensis Ditemukan di Mongolia

Hasil temuan spesies menarik berhasil dipublikasikan oleh peneliti di jurnal Nature. Penemuan ini memberikan gambaran soal perjalanan evolusi dan penyebaran dari spesies dinosaurus tyrannosaurus. 

Para ilmuwan sepakat menamai hasil temuannya sebagai Pangeran Naga Mongolia. Apa saja yang menarik dari hasil temuan ini? Simak pada pembahasan berikut. 

Sekilas Tentang Penemuan Khankhuuluu Mongoliensis

Julukan Khankhuuluu mongoliensis sebagai “Pangeran Naga Mongolia” berasal dari nama genusnya. Nama tersebut menggabungkan kata dalam bahasa Latin yang merujuk pada “pangeran” dan “naga” dalam bahasa Mongolia, mencerminkan karakteristik dan asal usul dinosaurus ini.

Jared Voris, penulis studi sekaligus peneliti dari Universitas Calgary, Kanada, melakukan perjalanan ke Mongolia untuk memeriksa sisa kerangka yang diidentifikasi sebagai milik seekor tyrannosauroid. Sebenarnya, fosil ini telah ditemukan dan dianalisis secara umum sejak beberapa tahun lalu. Namun, belum pernah ada kajian mendalam hingga mulainya penelitian terbaru ini.

Para peneliti di bidang paleontologi menyadari bahwa banyak fosil berharga dari Mongolia masih tersimpan di dalam laci-laci museum, menunggu untuk diteliti lebih lanjut. Fosil Khankhuuluu mongoliensis menjadi salah satu temuan yang membuka peluang besar dalam mengungkap bagian penting dari sejarah evolusi tyrannosaurus, terutama di kawasan Asia.

Detail Fosil Khankhuuluu Mongoliensis

Dinosaurus Khankhuuluu mongoliensis sendiri hidup sekitar 86 juta tahun yang lalu, mirip seperti tyrannosaurus. Spesies ini memiliki panjang sekitar 13 kaki atau 4 meter dengan berat setara 1.650 pon atau 750 kilogram. 

Detail ukuran Khankhuuluu mongoliensis tersebut berupa spesies yang kecil daripada lainnya. Sebab, banyak jenis tyrannosaurus yang jauh lebih besar, seperti T. rex yang bisa mencapai panjang 41 kaki (12,5 m) dan berat hingga 23.000 pon (10.400 kg). 

Penemuan spesies Khankhuuluu mongoliensis menjadi salah satu hasil temuan yang menarik tentang bagaimana fase transisi evolusi dari tyrannosaurus berlangsung. Terlebih lagi, fosil Khankhuuluu mongoliensis menggambarkan bahwa ukuran kepala spesies tersebut jauh lebih kecil dengan lengan yang panjang daripada tyrannosaurus. 

Baca Juga: Dinosaurus Leher Panjang di Air Adalah Plesiosaurus, Reptil Laut

Hasil Temuan Merupakan Spesies Dewasa 

Voris menyebutkan bahwa temuan spesies Khankhuuluu mongoliensis merupakan hewan dewasa yang kecil, bukan dinosaurus muda. Ia mengidentifikasi beberapa ciri yang menunjukkan spesies dinosaurus dewasa. 

Misalnya seperti tulang belakang yang menyatu, tanduk kecil terlihat menonjol, hingga tulang hidung dengan tekstur keriput. Hasil analisis ini mencerminkan bahwa ukuran spesies merupakan hewan dewasa, bukan dinosaurus yang masih muda. 

Berdasarkan hasil analisis tersebut, terdapat fakta menarik bahwa tyrannosaurus berukuran kecil pada waktu itu. Kemungkinan besar, hal ini menjadi evolusi yang terjadi sebelum akhirnya berkembang menjadi spesies raksasa. 

Analisis Usia Khankhuuluu Mongoliensis

Berdasarkan hasil penelitian, Khankhuuluu mongoliensis kemungkinan besar hidup sekitar 86 juta tahun yang lalu, sekitar 20 juta tahun lebih awal jika kita bandingkan dengan Tyrannosaurus rex. Temuan ini memberikan gambaran bahwa pada masa tersebut, tyrannosaurus masih berukuran relatif kecil dan belum berevolusi menjadi predator raksasa seperti yang terkenal di periode akhir Zaman Kapur.

Untuk mendalami evolusi kelompok ini, tim peneliti melakukan perbandingan terhadap 12 spesies tyrannosauroid. Studi ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai lokasi penyebaran, cara hidup, dan kemungkinan pola migrasi yang terjadi. Selain itu, analisis ini juga membantu menjelaskan bagaimana hubungan antarspesies tyrannosaurus berkembang dari waktu ke waktu.

Proses Migrasi Khankhuuluu Mongoliensis

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 85 juta tahun lalu, dinosaurus Khankhuuluu mongoliensis atau spesies yang berkerabat dengannya bermigrasi dari Asia ke Amerika Utara. Proses ini berlangsung melalui jembatan darat yang kini populer dengan nama Selat Bering. 

Hal tersebut memicu kemunculan tyrannosaurus sejati pertama. Akhirnya, mereka menjadi pemangsa utama di Amerika Utara yang berlangsung antara 85 juta dan 66 juta tahun yang lalu. 

Menurut para peneliti, sekitar 78 juta tahun yang lalu, seekor tyrannosaurus kembali berpindah ke Asia melalui jembatan darat Selat Bering. Hal ini menjadi tanda kedatangan pertama mereka di benua tersebut. 

Peristiwa ini menjadi penyebab kemunculan dua kelompok tyrannosaurus di Asia, satu spesies yang besar dan berat seperti Tarbosaurus bataar. Sementara yang satunya lagi lebih kecil dan ramping, seperti Qianzhousaurus sinensis. 

Baca Juga: Dinosaurus Berparuh Bebek Adalah Hadrosaurus yang Herbivora

Dinosaurus Khankhuuluu mongoliensis berhasil muncul di Mongolia dengan ukuran yang lebih kecil dari tyrannosaurus. Hasil temuan ini membawa sejarah baru soal hewan purba yang memiliki spesifikasi langka. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |