Hikmah mengusap khuf mungkin masih asing bagi beberapa orang. Padahal, hal tersebut merupakan salah satu keringanan atau rukhsah dalam ajaran Islam. Kita tahu bahwa agama Islam bukanlah agama yang kaku. Hal tersebut terbukti dengan adanya pemberian keringanan-keringanan terhadap situasi dan kondisi tertentu.
Kapan sebenarnya seorang umat muslim itu mengusap khuf? Khuf sendiri itu apa? Mengenai waktu kapan seseorang itu mengusap khuf adalah saat berwudhu atau bersuci. Sedangkan pengertian dari khuf adalah alas kaki dari kulit yang menutupi mata kaki. Bisa juga secara gampang hanya diartikan sebagai sepatu.
Baca Juga: Sahabat Nabi yang Syahid Tapi Masuk Neraka Adalah Quzman
Hikmah Mengusap Khuf dalam Islam
Sebelumnya ketahuilah bahwa mengusap khuf itu membasahi khuf dengan cara khusus pada bagian tertentu dan di waktu tepat sebagai ganti dari membasuh kedua kaki ketika berwudhu. Dari penjelasan tersebut sudah sangat detail mengapa hal ini dilakukan. Kemudian kapan dan apa sebabnya.
Hukum asal dalam hikmah mengusap khuf itu sendiri adalah boleh. Menurut mayoritas ulama, mencuci kaki itu lebih afdol daripada mengusap. Sebab hal tersebut merupakan keringanan dalam ajaran agama Islam. Allah SWT juga menyukai orang yang mengambil keringanan. Sebagaimana Allah juga suka apabila seseorang itu menjauhi larangan-Nya.
Syarat apa yang harus terpenuhi agar kita bisa melakukan hal tersebut? Syarat yang paling mutlak adalah mengenakan khuf dalam keadaan bersuci, baik itu mandi ataupun berwudhu. Dahulu ada sahabat nabi yang berjalan bersama Nabi SAW. Kemudian teman Nabi SAW tersebut menyodorkan kepada Rasulullah bejana berisi air.
Kemudian ia membasuh lengannya kemudian wajah dan mengusap kepalanya. Setelah itu, sahabat nabi tersebut ingin melepaskan sepatu Rasulullah. Tetapi Baginda Nabi justru menjawab “biarkan keduanya tetap aku pakai. Karena sebelumnya aku sudah menggunakan keduanya dalam keadaan bersuci”. Setelah itu, mengusapnya.
Dengan demikian, itu berarti syarat kita bisa mengusap itu ketika sudah menggunakan dalam keadaan bersuci. Sedangkan bagian yang harus diusap adalah bagian atas atau punggung. Lalu apa saja hikmah mengusap khuf itu sendiri?
Kemudahan dan Keringanan
Untuk hikmah mengusap khuf yang pertama adalah kemudahan dan keringanan. Dalam melakukan banyak hal yang sesuai syariat, Islam itu tidak mempersulit. Bahkan memberikan berbagai kemudahan dan keringanan. Hal ini agar kita tetap bisa melakukan hal tersebut meskipun dalam keadaan yang tidak baik-baik saja atau khusus.
Baca Juga: Hikmah Sifat Malu Adalah Disukai Allah dan Masuk Surga
Adanya anjuran atau dalil dan hukum mengusap itu memberikan kemudahan bagi seorang muslim yang kesulitan untuk melepas maupun membasuh kakinya. Contohnya saja pada saat cuaca dingin atau mereka sedang dalam perjalanan.
Ketika seseorang itu berada di suatu kondisi yang tidak memungkinkan untuk melepas alas kaki. Kemudian ia harus tetap wudhu ataupun bersuci untuk melakukan sholat yang hukumnya wajib. Tanpa adanya kemudahan dan keringanan tersebut, tentu sholat yang wajib itu akan ia tinggalkan dan membuatnya mendapatkan dosa.
Menjaga Kesempurnaan Wudhu
Kemudian untuk hikmah mengusap khuf yang kedua adalah menjaga kesempurnaan wudhu. Dalam melakukan wudhu, terdapat aturan-aturan yang harus terpenuhi. Dengan adanya aturan tersebut, membuat wudhu menjadi sempurna. Kita juga bisa melakukan sholat dan ibadah lainnya.
Adanya keringanan berupa mengusap khuf tersebut ternyata menjadi salah satu upaya untuk kita menjaga kesempurnaan wudhu. Meskipun tanpa harus melepaskan alas kaki yang kita gunakan.
Mengikuti Anjuran Nabi
Tidak hanya itu saja hikmah mengusap khuf dalam Islam. Karena hal tersebut juga merupakan salah satu anjuran dari Nabi Muhammad SAW. Bahkan juga pernah melakukannya sendiri. Sehingga, ketika kita melakukan hal tersebut itu bukanlah suatu hal yang bid’ah.
Sebab pada saat waktu Rasulullah SAW melakukannya. Bahkan juga melarang sahabatnya untuk melepaskan alas kaki yang digunakan. Dengan mengikuti anjuran dari Nabi Muhammad SAW tersebut, berarti kita juga mengikuti sunnah.
Membuat kita juga akan mendapatkan pahala dan kesempurnaan dalam beribadah. Jika suatu hari kita melihat seseorang yang melakukan hal tersebut, jangan dipandang sebelah mata.
Baca Juga: Adab dalam Majelis Taklim, Mudahkan dalam Menerima Ilmu
Sebenarnya ada banyak keringanan dan kemudahan dalam agama Islam yang bisa kita lakukan. Namun sebelumnya, kita harus mempelajari. Mulai dari hukum kemudian syarat dan dalilnya. Karena tanpa hal tersebut, akan banyak orang yang menilai sebelah mata dan menganggap bahwa itu bukanlah ajaran agama Islam lantaran tidak mempelajarinya. Jadi, dengan adanya hikmah mengusap khuf, dalil, hukum dan syaratnya tersebut, mari kita gunakan untuk menyempurnakan amal ibadah. Hal ini agar pahalanya juga melimpah. (R10/HR-Online)