harapanrakyat.com,- Pemerintah Kabupaten Sumedang menegaskan komitmennya untuk memperkuat tata kelola koperasi desa melalui pemanfaatan teknologi digital. Salah satu langkah strategisnya adalah mendorong aktivasi serta integrasi penuh Dashboard Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) dengan aplikasi perdagangan lokal, Sindang, Senin (21/7/25).
Penegasan ini disampaikan langsung oleh Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, saat mengikuti peluncuran nasional KDMP oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang berlangsung secara virtual.
Menurut Bupati, dashboard KDMP bukan hanya alat bantu administratif, tetapi juga jantung pengambilan keputusan. Dengan sistem ini, pemerintah daerah bisa memantau secara langsung kondisi koperasi dari hulu ke hilir, mulai dari jumlah anggota, jenis usaha, hingga transaksi keuangan secara real-time.
“Setiap KDMP di Sumedang wajib aktif dan terkoneksi ke Aplikasi Sindang. Sistem ini jadi kunci untuk melihat kondisi riil koperasi di lapangan. Tanpa data yang akurat, kita tidak bisa bergerak secara strategis,” ujarnya.
Tata Kelola Koperasi Desa Berbasis Digital
Ia menjelaskan bahwa saat ini telah terdata 277 koperasi KDMP di Sumedang yang seluruhnya telah berbadan hukum. Melalui dashboard, struktur organisasi, aktivitas usaha, hingga laporan keuangan koperasi bisa dipantau dengan transparan.
“Data yang baik menghasilkan keputusan yang tepat, dan pada akhirnya berdampak pada hasil yang maksimal. Kalau sistem ini tidak dimanfaatkan, kita akan kehilangan kendali dalam pembangunan koperasi,” jelasnya.
Bupati juga menekankan pentingnya pendampingan teknis oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUKMPP) terhadap pengelola KDMP, terutama di tingkat desa dan kecamatan.
“Kami meminta agar pelatihan penggunaan sistem berkelanjutan serta dengan panduan yang mudah kita pahami,” ucapnya.
Tak hanya itu, ia juga menginstruksikan agar setiap aktivitas koperasi seperti perubahan struktur organisasi, transaksi keuangan, hingga penambahan anggota terekam secara otomatis dalam sistem dan dapat terakses langsung melalui Aplikasi Sindang.
“Saya tidak mau sistem ini hanya jadi formalitas. Harus benar-benar kita pakai. Buatkan tutorialnya, siapkan template-nya. Satu platform, satu data. Itu cara kita menjaga koperasi tetap sehat dan bisa kita bina,” tegasnya.
Dengan sistem yang aktif dan terintegrasi, Bupati berharap KDMP bisa menjadi model koperasi desa yang modern, terpercaya, dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat secara nyata.
“Tujuan akhirnya sederhana, koperasi hadir sebagai solusi. Warga bisa beli kebutuhan pokok lebih murah, terbebas dari jeratan rentenir dan pinjol ilegal. Semua itu bisa terwujud kalau sistem kita kuat,” pungkasnya. (Aang/R6/HR-Online)