harapanrakyat.com,- Sesosok mayat pria di Garut, Jawa Barat ditemukan tewas dengan kondisi tergantung tali. Polisi telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Pria asal Sukabumi tersebut diduga nekat mengakhiri hidup karena depresi.
Pria yang tewas tergantung dengan tali menjerat lehernya itu ditemukan warga di Gang Hidmah Sari, Kelurahan Regol, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Sabtu (11/10/2025) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari tadi.
Baca Juga: Polisi Kembali Gerebek Pengedar Narkoba di Garut, 15 Paket Sabu Ditemukan di Gulungan Tisu
Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan luar terhadap jasad korban dan olah TKP, polisi menemukan identitas yang bersangkutan merupakan warga Simpenan Kabupaten Sukabumi. Pria tersebut berinisial K dan kini telah dievakuasi oleh petugas Inafis Polres Garut.
“Penemuan seorang pria yang diduga meninggal dunia akibat gantung diri pada Sabtu dini sekitar pukul 03.00 WIB. Korban diketahui berinisial K (34), warga Kampung Cigadog, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Korban pertama kali ditemukan oleh dua saksi bernama Meysa dan Rahayu di gudang belakang rumah Ferry,” kata Ipda Adi Susilo, Kasi Humas Polres Garut, Sabtu (11/10/2025).
Motif Pria Asal Sukabumi Akhiri Hidup
Beberapa saksi dan warga kemudian dimintai keterangan oleh petugas kepolisian, mereka menyebut korban sebelumnya memiliki masalah dengan pasanganya hingga pria tersebut mengalami tekanan psikologi.
“Dari hasil pemeriksaan awal dan keterangan saksi, diketahui korban diduga memiliki permasalahan pribadi dengan pasangannya dan mengalami tekanan psikologis,” tambahnya.
Baca Juga: Kata Menantu Dedi Mulyadi Soal Video Cekcok dengan Warga Garut yang Viral
Pihak keluarga almarhum yang ikut hadir dalam serangkaian pemeriksaan kemudian menolak dilakukan autopsi terhadap jasad K. Keluarga lebih memilih menerima persoalan ini sebagai musibah sehingga polisi tidak bisa melanjutkan penyelidikan terhadap kematian pria asal Sukabumi tersebut.
Berita ini ditulis dengan tujuan memberikan informasi kepada publik. Redaksi tidak bermaksud mengglorifikasi atau mendorong tindakan mengakhiri hidup dalam bentuk apa pun. Jika Anda atau orang yang Anda kenal memiliki kecenderungan mengakhiri hidup atau masalah kesehatan mental, segera cari bantuan dari tenaga profesional, keluarga, atau layanan dukungan terdekat. (Pikpik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)