Sejarah Tugu Batalyon Beruang Merah jadi saksi kekuatan dalam membendung penjajah pada masa perang kemerdekaan Indonesia. Tempat ini memiliki nilai histori tersendiri yang menggambarkan perjuangan pasukan Indonesia pada masa itu.
Baca Juga: Menguak Asal Usul Gunung Kuda Cirebon dan Tragedi di Baliknya
Jejak Sejarah Tugu Batalyon Beruang Merah Terus Dirawat dan Dijaga
Tugu Beruang Merah merupakan salah satu jejak peninggalan yang terletak di Kota Tasikmalaya. Tepatnya, tugu ini berdiri di kawasan Jl. Air Tanjung Gunung Gede RT 03 RW 03, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.
Batalyon Beruang Merah adalah satuan tentara Indonesia yang beroperasi di bawah Divisi Siliwangi. Pada masa Perang Kemerdekaan I, batalyon ini dibentuk untuk menghadang dan melawan serangan penjajah di sektor selatan Tasikmalaya, khususnya wilayah Kawalu, Cibeureum, Sukaraja, Cibalong, dan Karangnunggal.
Posko Batalyon Beruang Merah Divisi Siliwangi
Tugu Beruang Merah merupakan prasasti bersejarah yang berada di dekat SDN Tanjung 2. Di dalam bangunan ini, tertulis bahwa perang kemerdekaan tahun 1947-1948 tak lepas dari lokasi tersebut. Di mana, Tugu Beruang Merah tersebut menjadi salah satu titik posko Batalyon Beruang Merah divisi Siliwangi.
Dulunya, Batalyon Beruang Merah merupakan penghadang musuh dari sektor Tasikmalaya. Berada di bawah pimpinan Mayor Sani Lufias Abdurachman, Batalyon Beruang Merah berhasil membendung masuknya musuh ke wilayah strategis tersebut.
Pada perang kemerdekaan tersebut, posko Beruang Merah menjadi bagian pertahanan dari Kawalu hingga Cibeureum, Sukaraja hingga Cibalong, dan Karangnunggal. Kini, komandan Batalyon Beruang Merah sudah menginjak usia 90 tahun. Beliau tinggal di daerah Bandung.
Sejarah Tugu Beruang Merah Tak Banyak yang Tahu
Meskipun menyimpan nilai histori tinggi, tak banyak yang tahu soal sejarah Tugu Batalyon Beruang Merah. Setelah melakukan renovasi, beberapa warga baru mengetahui bahwa daerah tersebut merupakan tempat prajurit divisi SIliwangi saat menghadang tentara kolonial.
Renovasi tersebut berlangsung mulai 29 Januari 2022. Perbaikan ini merupakan bagian dari kepedulian masyarakat terhadap kondisi tugu bersejarah yang mulai terbengkalai.
Komunitas Tasikmalaja Tempo Doeloe Garap Perbaikan Tugu
Rasa kepedulian komunitas TTD atau Tasikmalaja Tempo Doeloe berujung pada perbaikan Tugu Beruang Merah. Aksi nyata ini mendapat dukungan penuh oleh Walikota yang bertugas saat itu.
Perbaikan Tugu Beruang Merah sendiri bertujuan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme. Selain itu, perbaikan yang ada juga bertujuan untuk meneladani para pejuang kemerdekaan bagi generasi saat ini hingga generasi selanjutnya.
Perbaikan Tugu Menjadi Program dan Visi Misi TTD
Proyek perbaikan Tugu Batalyon Beruang Merah sudah menjadi program dan visi misi dari TTD. Program ini sengaja diterapkan untuk melestarikan simpul-simpul sejarah di wilayah Tasikmalaya, khususnya yang berkaitan dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: Kisah Terowongan Lampegan Cianjur, Jalur Kereta Api Tertua di Indonesia
TTD sendiri masih akan terus menggali lokasi-lokasi yang menjadi saksi sejarah maupun tempat bersejarah, baik dalam merebut hingga mempertahankan kemerdekaan. Komunitas ini siap siaga dalam memperbaiki tempat-tempat bersejarah lainnya.
Aksi Nyata Komunitas TTD Terus Berlanjut
Komunitas TTD pada bidang sejarah dan budaya terus melakukan penataan dan pemeliharaan Tugu Beruang Merah. Pemeliharaan ini didampingi oleh anggota Koramil 1203/Kawalu, Sertu Riswandi.
Penataan Tugu sendiri berlangsung pada hari Minggu, 21 Mei 2023. Perbaikan yang dilakukan bertepatan dengan peringatan HUT Kodam III Siliwangi yang ke-77.
Perbaikan Tempat Bersejarah Penting untuk Dilakukan
Ketua komunitas TTD saat itu, Nur Apandi (Kang Glista) berharap dan meminta kepada instansi terkait agar tempat seperti Tugu Beruang Merah lebih tertata. Pihaknya juga berharap, tempat bersejarah ini terus mendapat perhatian agar nilai sejarahnya tidak hilang.
Bidang ESDM TTD Liez Sutisna juga menyampaikan hal serupa. Pihaknya berharap agar ada wisata sejarah yang bisa mengajak generasi muda untuk lebih mengetahui, mencintai dan terjun langsung. Hal ini bisa dilakukan dengan keikutsertaan dalam penataan dan pemeliharan berbagai tempat bersejarah lainnya.
Sebagai informasi, komunitas TTD sendiri tak hanya berfokus pada renovasi Tugu Beruang Merah. Namun, pihaknya juga melakukan penataan dan pemeliharaan di berbagai tempat. Misalnya seperti Tugu PETA, Tugu Siliwangi, Tugu 0 KM, dan lainnya. Upaya komunitas ini merupakan bentuk kepedulian terhadap sejarah dan budaya di kota dan Kabupaten Tasikmalaya.
Baca Juga: Asal Usul Ranca Darah, Sejarah Berdarah di Antara Purwakarta dan Wanayasa
Tugu Batalyon Beruang Merah menjadi satu dari ribuan tempat bersejarah di Indonesia. Bangunan Tugu Batalyon Beruang Merah ini menjadi simbol perlawanan bangsa Indonesia dalam mengusir kekejaman penjajah. Di tempat tersebut, para pejuang mempertaruhkan jiwa dan raganya. Oleh sebab itu, penting untuk menjaga kelestarian Tugu Beruang Merah sebagai warisan sejarah bangsa. (R10/HR-Online)