Museum Rumah Sejarah Kalijati adalah destinasi wisata bersejarah yang terletak di Komplek Garuda E 25 Lanud Suryadarma, Desa Kalijati Barat, Kalijati, Subang, Jawa Barat. Bangunan ini berdiri sejak tahun 1917 silam. Pada awalnya, bangunan ini berfungsi sebagai rumah dinas bagi perwira staf Sekolah Penerbang Hindia Belanda.
Baca Juga: Raja Tamperan Barmawijaya dan Kisah Tragis di Kerajaan Galuh
Museum Rumah Sejarah Kalijati dan Sejarah Singkatnya
Keberadaan rumah ini menjadi saksi bisu salah satu momen penting dalam sejarah Indonesia, yaitu penyerahan kekuasaan Belanda kepada Jepang pada 8 Maret 1942. Peristiwa ini menandai berakhirnya penjajahan Belanda di tanah air setelah lebih dari tiga abad. Museum ini diresmikan pada 21 Juli 1986 dan menjadi salah satu destinasi wisata edukasi unggulan di Kabupaten Subang.
Arsitektur dan Keaslian Bangunan
Rumah Sejarah Kalijati memiliki arsitektur khas kolonial dengan gaya rumah dinas Belanda. Bangunan ini berukuran sekitar 10×10 meter dengan atap limasan dan serambi terbuka di bagian depan. Salah satu daya tarik museum ini adalah keaslian bangunannya yang tetap bertahan sejak pertama kali berdiri lebih dari satu abad yang lalu.
Pemerintah daerah melakukan renovasi hanya sebatas perawatan agar tidak merusak bentuk asli rumah. Bagian dalam museum terdiri dari enam ruangan yang masih tertata seperti dahulu. Diantaranya adalah ruang tamu, ruang keluarga, tiga kamar tidur dan satu ruang belakang.
Keaslian tata letak ini menambah kesan bahwa pengunjung benar-benar kembali ke masa lampau. Keotentikan arsitektur dan interior rumah menjadikan Museum Rumah Sejarah Kalijati sebagai lokasi wisata yang menarik bagi para pecinta budaya dan kisah kolonial di Indonesia.
Koleksi Benda-Benda Bersejarah
Museum Kalijati menyimpan berbagai koleksi bersejarah yang menjadi saksi penting perjuangan bangsa Indonesia. Salah satu koleksi utamanya adalah Batu Prasasti Perjanjian, simbol penyerahan kekuasaan Belanda kepada Jepang. Prasasti tersebut tersimpan dalam lemari kaca untuk menjaga keasliannya.
Meja Perundingan berbentuk persegi panjang dengan 8 kursi juga masih tersusun seperti posisi aslinya saat perundingan bersejarah pada 8 Maret 1942. Selain itu, terdapat bendera dan lukisan yang menggambarkan suasana pertemuan antara kedua pihak, menambah nilai historis museum.
Baca Juga: Situs Kuta Tanggeuhan Cianjur, Menguak Misteri Benteng Spiritual di Tanah Pasundan
Koleksi foto-foto sejarah tersusun secara kronologis, memperlihatkan momen penting termasuk dialog antara Jenderal Imamura dan Jenderal Ter Poorten. Di area museum juga terdapat makam Sersan Kinoshita, tentara Jepang yang gugur dalam pertempuran di Kalijati dan diresmikan sebagai monumen sejarah pada tahun 1986.
Daya Tarik Wisata Edukasi
Museum Rumah Sejarah Kalijati menjadi destinasi wisata yang cocok untuk keluarga, pelajar maupun wisatawan yang ingin menambah pengetahuan. Mengunjungi museum ini memberikan pengalaman seolah kembali ke masa penjajahan. Apalagi saat melihat langsung meja perundingan dan koleksi autentik lainnya.
Selain sebagai tempat belajar sejarah, museum ini juga menawarkan daya tarik arsitektur kolonial yang klasik. Suasananya pun tenang khas bangunan bersejarah. Kombinasi antara edukasi dan wisata menjadikan tempat ini populer untuk study tour sekolah dan kunjungan keluarga.
Rumah Sejarah Kalijati terletak sekitar 25 km dari pusat Kota Subang. Jika berangkat dari Alun-Alun Subang, perjalanan dapat Anda tempuh dengan kendaraan roda empat selama kurang lebih 28 menit. Rute yang bisa Anda lalui meliputi Jalan R.A. Wangsa Dhoefrana, Jalan Raya Dawuan-Subang, kemudian menuju Jalan Pangkalan di Kalijati Barat.
Lokasinya yang strategis membuat museum ini mudah dijangkau dari berbagai wilayah sekitar Subang maupun luar kota. Akses jalan yang cukup baik juga menambah kenyamanan bagi para pengunjung.
Jam Operasional dan Harga Tiket Masuk
Museum Rumah Sejarah Kalijati buka setiap hari Senin hingga Jumat. Jam bukanya mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Museum ini tidak beroperasi pada hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional.
Pengunjung dapat menikmati wisata edukasi sejarah ini tanpa harus membayar biaya tiket masuk. Kebijakan gratis ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk belajar sejarah tanpa beban biaya. Sehingga semakin menarik bagi wisatawan lokal maupun luar daerah.
Fasilitas Penunjang di Museum
Untuk menunjang kenyamanan pengunjung, museum menyediakan berbagai fasilitas. Ada area parkir yang luas, toilet, mushola, spot foto menarik serta halaman rapi. Fasilitas ini membuat pengunjung merasa nyaman saat berkeliling museum.
Bagi wisatawan dari luar kota, terdapat penginapan di sekitar lokasi museum. Hal itu memudahkan mereka yang ingin menghabiskan waktu lebih lama menikmati wisata sejarah di Subang.
Baca Juga: Uang Logam Picis Cirebon, Warisan Mata Uang Kuno Nusantara
Keberadaan Museum Rumah Sejarah Kalijati memiliki arti penting sebagai pengingat peristiwa besar yang mempengaruhi sejarah Indonesia. Museum ini tidak hanya menyajikan benda-benda bersejarah, tetapi juga menyampaikan nilai edukatif yang memperkuat nasionalisme. Dengan koleksi autentik dan bangunan yang tetap terjaga keasliannya, Museum Rumah Sejarah Kalijati menjadi salah satu destinasi wisata sejarah terbaik di Jawa Barat. (R10/HR-Online)