Dalam Islam, menyolatkan jenazah merupakan bentuk penghormatan terakhir kepada seorang Muslim yang telah wafat. Sholat jenazah hukumnya fardhu kifayah, yang berarti kewajiban ini gugur jika telah dilaksanakan oleh sebagian umat Muslim. Termasuk dalam hal ini, tata cara sholat jenazah bayi sedikit berbeda dengan jenazah orang dewasa.
Baca Juga: Cara Sholat di Kapal Laut, Perhatikan Arah Kiblat
Film kehidupan terkadang terlalu singkat bagi sebagian makhluk kecil yang belum sempat mengecap dunia. Namun Islam memberikan penghormatan yang penuh cinta, bahkan kepada bayi yang belum mencapai usia baligh. Inilah pentingnya memahami cara sholat jenazah bayi sebagai bentuk kasih sayang terakhir yang penuh doa dan harap.
Tata Cara Sholat Jenazah Bayi yang Sesuai Syariat
Hukum menyolatkan jenazah dalam Islam adalah fardhu kifayah, artinya kewajiban ini gugur apabila sebagian umat Muslim sudah menunaikannya. Kewajiban ini berlaku untuk jenazah laki-laki, perempuan, maupun anak kecil. Namun, terdapat sedikit perbedaan dalam bacaan niat dan doa, terutama pada takbir pertama dan ketiga saat menyolatkan jenazah anak kecil.
Dalam buku Panduan Shalat Lengkap & Juz ‘Amma karya Ahmad Najibuddin, tercantum bahwa sholat jenazah dilakukan dengan posisi berdiri tanpa ruku dan sujud, serta terdiri dari empat kali takbir yang diakhiri dengan salam, tetap dalam posisi berdiri. Gerakan dalam sholat ini berbeda dari sholat fardhu pada umumnya, karena tidak melibatkan gerakan fisik selain berdiri dan takbir.
M. Nashiruddin al-Albani dalam bukunya Fiqih Lengkap Mengurus Jenazah menyebutkan keutamaan menyolatkan jenazah. Berdasarkan sebuah hadis, tertera bahwa orang yang menyolatkan jenazah akan mendapatkan pahala sebesar dua gunung besar, menggambarkan betapa besar nilai ibadah ini di sisi Allah. Berikut tata caranya:
Takbir Pertama: Membaca Niat dan Surat Al-Fatihah
Sebelum memulai, berniat dalam hati atau dengan lafal berikut:
Setelah takbir pertama, dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah. Surat pembuka Al-Qur’an ini menggambarkan pujian kepada Allah dan permohonan petunjuk, menjadi doa utama untuk jiwa yang belum sempat menapaki dunia ini lebih jauh.
Dalam tangis yang tertahan, ayat-ayat Al-Fatihah dibacakan. Suasana menjadi sakral, menghadirkan ketenangan tengah duka yang mendalam.
Al-Fatihah memiliki makna yang sangat mendalam. Ketika terlafadz dalam sholat jenazah, setiap ayatnya menjadi pengiring menuju tempat peristirahatan terakhir, memohonkan ampun dan rahmat untuk jiwa yang baru saja berpulang.
Takbir Kedua: Membaca Sholawat Nabi
Setelah takbir kedua, anjuran bacaan dalam tata cara sholat jenazah bayi ini adalah:
Lanjut dengan versi lengkap:
Bayi yang pergi begitu cepat, seolah hanya menumpang menangis sebentar, kini berpulang dengan lantunan sholawat. Doa-doa indah inilah yang menjadi hadiah terakhir dari orang-orang yang mencintainya.
Membaca sholawat tidak hanya menjadi wujud cinta kepada Rasulullah, tetapi juga menjadi bentuk keberkahan yang harapannya mampu tercurah kepada setiap jiwa. Termasuk bayi yang telah kembali ke pangkuan Ilahi.
Baca Juga: Amalan Setelah Sholat Dzuhur, Salah Satunya Beristighfar
Takbir Ketiga: Doa untuk Kedua Orang Tua
Takbir ketiga, lalu dengan membaca doa yang menyentuh:
Doa ini bukan sekadar permohonan, tapi penghiburan bagi hati yang hancur. Kehilangan anak adalah luka yang dalam. Doa ini menegaskan bahwa bayi yang telah pergi akan tetap memiliki peran mulia untuk kehidupan akhirat sebagai pemberi syafaat.
Takbir ketiga menjadi momen paling emosional dalam sholat jenazah bayi. Sebab, inilah doa khusus untuk kedua orang tuanya yang tengah berjuang menerima kenyataan pahit atas kehilangan buah hati tercinta.
Takbir Keempat: Doa Terakhir Sebelum Salam
Pada tata cara sholat jenazah bayi keempat ini, bacaan doa menyesuaikan dengan jenis kelamin bayi:
Kalimat yang terucap ini membawa harapan bahwa kepergian sang bayi bukanlah akhir, melainkan bagian dari takdir yang menyimpan hikmah besar. Setiap air mata yang jatuh menjadi bagian dari pahala yang Allah janjikan.
Mengakhiri dengan Salam
Sholat jenazah bayi berakhir dengan salam ke kanan dan ke kiri dalam posisi berdiri, tanpa rukuk atau sujud. Salam ini adalah ungkapan damai terakhir untuk bayi yang kini telah berada dalam dekapan kasih sayang Sang Khalik.
Makna Mendalam dari Sholat Jenazah Bayi
Tata cara sholat jenazah bayi bukan hanya rangkaian ibadah formal, melainkan ungkapan kasih sayang terakhir yang begitu dalam. Pelaksanaannya, meskipun sederhana dalam gerakan, membawa makna spiritual yang kuat. Setiap takbir yang terlantun, setiap doa yang terucap, merupakan bentuk pengharapan kepada Allah agar ruh sang bayi diterima dengan penuh rahmat, serta menjadi sumber kebaikan dan syafaat bagi kedua orang tuanya di akhirat kelak.
Dalam Islam, bayi yang meninggal sebelum baligh berada dalam posisi yang istimewa. Ia tidak terbebani dosa, dan diyakini akan masuk surga. Bahkan, berdasarkan hadits dan pendapat ulama, anak-anak ini bisa menjadi penolong dan pemberat timbangan amal kedua orang tuanya. Oleh karena itu, menyolatkan jenazah bayi bukan hanya menjalankan kewajiban fardhu kifayah, tetapi juga memberikan ketenangan dan harapan bagi keluarga.
Baca Juga: Cara Sholat Tidak Ada Mukena, Boleh Asal Aurat Tertutup
Meski kepergiannya meninggalkan luka mendalam, ajaran Islam mengajarkan bahwa setiap kehilangan memiliki hikmah. Tata cara sholat jenazah bayi menjadi sarana untuk berserah, sekaligus mengantar sang buah hati ke peristirahatan abadi dengan penuh kehormatan, cinta, dan doa yang tak terputus. (R10/HR-Online)