Sumedang Genjot Swasembada Pangan Lewat Inovasi Pertanian Terintegrasi

3 weeks ago 33

harapanrakyat.com,- Pemkab Sumedang melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP), melakukan upaya untuk mencapai swasembada pangan dengan berbagai program inovatif. Di antaranya peningkatan produktivitas pertanian, cadangan pangan, termasuk upaya stabilisasi harga di pasar.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumedang, Tono Suhartono mengungkapkan, lahan baku pertanian di Sumedang sekitar 27.278 hektare. Pemkab Sumedang menargetkan luas tanam mencapai 76.827 hektare pada tahun 2025.

“Sampai pertengahan tahun ini 2025, sudah 40.500 hektare lahan yang berhasil kami tanami,” kata Tono, Kamis (24/7/2025).

Tono menyebutkan, strategi ketahanan pangan Sumedang meliputi tiga fokus utama. Yakni peningkatan produksi pertanian, stabilitasi harga dan penguatan cadangan pangan daerah.

“Kami memberikan sejumlah bantuan sarana dan juga prasarana kepada kelompok tani guna meningkatkan produktivitas. Sementara itu, persediaan cadangan pangan pemerintah saat ini tercatat 140.843 ton, harapannya mampu menjaga ketersediaan pangan di tengah gejolak harga,” katanya.

Baca Juga: Cegah Peredaran Beras Oplosan di Sumedang, Satgas Pangan Sidak Pasar Tanjungsari

Guna menekan laju inflasi, Pemkab Sumedang melalui DPKP juga rutin menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM). Sepanjang tahun ini, sudah delapan kali GPM digelar hingga Juni dari target tahunan sebanyak 19 kali.

“GPM itu sebagai antisipasi penanganan inflasi. Rata-rata dalam satu tahun baru terealisasi 19 kali GPM, sampai bulan Juni baru 8 kali. Semoga bisa menstabilkan harga dan juga bisa meningkatkan daya beli masyarakat dengan pangan murah,” katanya.

Tak hanya fokus pada kuantitas, Tono juga menekankan pentingnya diversifikasi pangan dan pengembangan pertanian berkelanjutan. Salah satu inovasi andalan adalah program pengembangan padi organik lokal. Hal ini membawa Sumedang masuk dalam 10 besar proyek “Emplasemen West Java Calent 2025” di Bogor.

Program Integrasi Pertanian Wujudkan Sumedang Swasembada Pangan

Saat ini juga, Pemkab Sumedang akan menggelar kunjungan lapangan ke Desa Cikurubuk, Kecamatan Buahdua. Di lokasi ini, dikembangkan program integrasi pertanian dan peternakan berbasis ekonomi sirkular.

“Kita produksi pupuk organik, beras organik hingga pakan silase. Program ini juga meliputi pembibitan sapi dengan target 2.000 ekor per tahun. Semua terintegrasi, termasuk pemanfaatan limbah menjadi pupuk cair dan padat,” tambahnya.

Meski banyak capaian, Tono tak menampik adanya tantangan di lapangan. Pola tanam yang belum serempak menjadi salah satu kendala utama dalam pengendalian hama. Selain itu, rendahnya minat generasi muda di sektor pertanian juga menjadi perhatian serius.

“Kami berharap ada dukungan kolaboratif dari semua pihak. Untuk itu, kami menerapkan pendekatan pentahelix, melibatkan pemerintah, masyarakat, pelaku usaha, media, dan akademisi guna memperkuat sektor ini dari hulu hingga hilir,” ucapnya.

Ke depan, Dinas Pertanian Sumedang berkomitmen mengintensifkan produksi dengan memanfaatkan lahan yang ada secara maksimal, dan meningkatkan nilai tukar petani minimal 0,5 persen di tahun ini.

“Dengan kolaborasi yang kuat dan inovasi berkelanjutan, kami optimis Sumedang bisa mencapai swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani,” pungkasnya. (Aang/R9/HR-Online/Editor-Dadang)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |