Sistem rem regeneratif mobil listrik merupakan teknologi penting. Mobil listrik dengan teknologi sistem rem regeneratif kini menjadi bagian penting dari kehidupan modern. Mengapa demikian? Karena mobil listrik telah menjadi kendaraan masa depan, sehingga performa dan fiturnya harus lengkap. Dengan adanya regenerative braking, mobil tidak hanya hemat energi tetapi juga menawarkan efisiensi tinggi setiap kali melakukan deselerasi.
Baca Juga: Servis Rem Mobil, Penting Agar Performa Tetap Optimal
Di Indonesia, jumlah kendaraan listrik terus meningkat berkat insentif pemerintah, seperti pajak rendah dan subsidi. Selain itu, peluncuran berbagai produk dari merek otomotif ternama, misalnya Hyundai, mendorong masyarakat beralih dari mobil berbahan bakar konvensional ke mobil listrik.
Apa Itu Sistem Rem Regeneratif Mobil Listrik?
Regenerative braking adalah sistem pengereman yang mengubah energi kinetik dari proses perlambatan menjadi energi listrik. Energi yang dihasilkan kemudian disalurkan ke baterai mobil listrik, sehingga mobil menjadi lebih efisien dan hemat energi.
Saat pengemudi melepas pedal gas atau menekan pedal rem secara ringan, sistem rem regeneratif akan aktif. Proses deselerasi ini membuat motor listrik bekerja sebagai dinamo untuk menghasilkan energi listrik. Energi tersebut kemudian tersimpan di baterai, menambah cadangan daya tanpa perlu mengisi ulang melalui charger eksternal.
Cara Kerja Regenerative Braking di Mobil Listrik
Mengutip dari Mesin Hybrid, Wahyudi dkk. (2020:58), regenerative braking atau pengereman regeneratif adalah mekanisme pemulihan energi yang memperlambat kendaraan dengan mengubah energi kinetik menjadi energi yang bisa langsung digunakan atau disimpan.
Berbeda dengan sistem pengereman konvensional, pengereman regeneratif mengurangi energi kinetik yang terbuang menjadi panas akibat gesekan rem atau rem dinamis.
Prinsip kerjanya pada mobil listrik adalah dengan membalikkan motor listrik yang menggerakkan kendaraan, sehingga motor berfungsi sebagai generator untuk menghasilkan energi kembali. Selain meningkatkan efisiensi kendaraan, sistem ini juga memperpanjang usia komponen rem karena bagian-bagiannya tidak cepat aus.
Regenerative Braking pada Hyundai Ioniq dan Ioniq 5
Sistem rem regeneratif mobil listrik hadir pada Hyundai Ioniq dan Ioniq 5. Sistem pengereman tersebut dapat menyesuaikan performanya sesuai kebutuhan pengemudi melalui pengaturan level di sistem infotainment.
Pada kedua model ini, pengaturan regenerative braking tersedia dari level 0 hingga level 3. Di level 3, pengemudi dapat merasakan pengereman cukup kuat hanya dengan melepas pedal gas, sehingga memungkinkan one-pedal driving untuk efisiensi maksimal.
Baca Juga: Penyebab Rem Mobil Harus Dikocok, Pahami Alasannya
Pemanfaatan sistem ini dengan baik dapat meningkatkan daya baterai hingga 5% dalam satu perjalanan. Selain itu, sistem ini mengurangi penggunaan rem fisik, memperpanjang umur komponen, dan menjaga performa kendaraan listrik tetap optimal di berbagai kondisi jalan.
Keunggulan Pengereman Regeneratif
Salah satu manfaat utama sistem rem regeneratif mobil listrik adalah penghematan energi. Sistem ini mengubah energi kinetik menjadi listrik yang tersimpan di baterai, sehingga mobil dapat mengurangi penggunaan daya dan menambah jarak tempuh per pengisian baterai. Selain itu, pemakaian rem mekanis tradisional berkurang, membuat cakram dan kampas rem lebih awet dan mengurangi biaya perawatan jangka panjang.
Selain efisiensi energi, sistem ini meningkatkan kenyamanan berkendara. Saat menginjak pedal rem, kendaraan melambat secara halus dan responsif, memberi pengemudi kontrol lebih baik. Beberapa sistem bahkan menawarkan mode pengereman yang bisa disesuaikan. Hal ini memungkinkan pengemudi menentukan tingkat konversi energi kinetik menjadi listrik sesuai kebutuhan, sekaligus memengaruhi pengereman dan pengisian baterai.
Manfaat dari Sistem Rem Regeneratif
Dengan sistem rem regeneratif pada mobil listrik, energi yang dihasilkan dari perlambatan kendaraan tidak lagi terbuang sia-sia. Saat berkendara di kota dengan kondisi stop-and-go, sistem ini dapat menambah daya baterai hingga 5% atau lebih, sehingga mendukung jangkauan perjalanan tanpa harus sering mengisi ulang.
Karena baterai terus terisi dari deselerasi kendaraan, jumlah siklus pengisian daya eksternal berkurang. Hal ini meningkatkan usia baterai dan mengurangi ketergantungan pada EV charger. Selain itu, energi yang tersimpan juga bisa berfungsi untuk mendukung fitur-fitur lain pada kendaraan.
Secara tidak langsung, fitur rem regeneratif mengurangi penggunaan rem fisik, sehingga kampas dan cakram tidak cepat aus. Hal ini tentu menguntungkan pemilik mobil karena biaya perawatan jangka panjang dapat ditekan.
Baca Juga: Posisi Gas dan Rem Mobil Matic Serta Cara Menginjaknya
Sistem rem regeneratif mobil listrik ini tidak hanya menghemat energi, tetapi juga meningkatkan efisiensi kendaraan. Saat pengemudi melepas pedal gas atau menginjak rem, energi yang biasanya terbuang diubah menjadi listrik untuk mengisi baterai mobil. Fitur pintar rem regeneratif pada mobil listrik ini membuat perjalanan sehari-hari lebih efisien dan hemat energi. (R10/HR-Online)