Seorang Pria di Kota Banjar Tewas Tertemper Kereta Api Kutojaya Selatan

3 weeks ago 22

harapanrakyat.com,- Seorang pria lansia tewas tertemper kereta api di perlintasan tanpa palang pintu, di Dusun Perum Balokang, RT 44 RW 14, Desa Balokang, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat, Minggu (27/7/2025).

Korban tewas tertemper Kereta Api Kuto Jaya relasi Kutoarjo-Kiaracondong yang datang dari arah Timur menuju Barat, sekitar pukul 13.32 WIB di KM 307.

Diketahui, korban bernama Ihun Solihin (74), warga, Lingkungan Awiluar, RT 13 RW 04, Kelurahan Situbatu, Kecamatan Banjar.

Petugas keamanan stasiun Banjar, Dodi mengatakan, saat melakukan pengecekan jalur ia mendapat laporan adanya seorang warga yang tertemper kereta api.

“Sedang pengecekan, tadi ada informasi sekitar pukul 13.32 WIB ada yang tertemper kereta api Kuto Jaya,” kata Dodi, Minggu (27/7/2025).

Menurutnya, berdasarkan informasi korban hendak melintas menggunakan sepeda motor dari arah selatan menuju utara. Tetapi di perlintasan tanpa palang pintu, korban tertemper kereta api.

“Iya tadi informasi korban mau melintas menggunakan sepeda motor” terangnya.

Sementara itu, karena kerasnya benturan korban sempat terseret kurang lebih sejauh 15 meter dari lokasi perlintasan tanpa palang pintu. Akibatnya, korban juga mengalami luka parah pada bagian kepala sehingga menyebabkan meninggal dunia di lokasi kejadian.

Baca Juga: Jejak Bangunan Stasiun KA di Jalur Banjar-Pangandaran-Cijulang yang Masih Tersisa

Pria Tertemper Kereta Api di Kota Banjar Seorang Pedagang Mainan

Terpisah, salah seorang warga, Abdul Manaf mengatakan, saat kejadian kebetulan ia sedang tidak berada di lokasi, namun mendapat informasi dari orang lain.

“Saya sehari-hari ngojek di sini, tapi kebetulan tadi lagi pulang dulu dan ada yang ngasih tahu kejadian tersebut,” katanya.

Ia menyebut, mengenal korban karena merupakan seorang pedagang mainan yang berjualan di salah satu sekolah yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

“Korban lagi memperbaiki tempat jualannya, mungkin tadi pulang dulu terus siangnya ke sini lagi,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, korban setiap pagi melewati perlintasan kereta api tanpa palang pintu tersebut untuk berjualan mainan.

“Kalau hari Minggu, kebetulan jarang ada orang di sini tapi biasa suka ada yang ngasih tahu. Korban memang kurang pendengaran nya karena sudah lanjut usia,” jelasnya.

Baca Juga: Kerinduan Warga Pangandaran Naik Kereta Banjar-Cijulang, Berharap Reaktivasi Tak Sekedar Slogan

Sementara itu, jenazah korban langsung dievakuasi ke Instalasi Pemulasaraan Jenazah (IPJ) RSUD Kota Banjar. (Sandi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |