harapanrakyat.com,- Sejumlah pedagang di pasar tradisional Kota Banjar, Jawa Barat, enggan menggunakan aplikasi Pasar Cerdas untuk sarana belanja. Padahal aplikasi tersebut sudah diluncurkan oleh Wali Kota Banjar pada Senin (4/8/2025). Bukan hanya itu, demi mendongkrak pembeli, Wali Kota Banjar juga meluncurkan Gerakan ASN Belanja ke Pasar Rakyat.
Banyak pedagang memilih tidak menggunakan aplikasi Pasar Cerdas dan tetap menggunakan sistem offline. Alhasil, baru 75 pedagang mengikuti program tersebut.
Salah seorang pedagang, Haryanti mengaku tidak mengikuti program pemasaran digital Pasar Cerdas dengan alasan lebih mudah berjualan di pasar secara konvensional ketimbang dengan cara online.
Dengan penjualan sistem konvensional atau offline, pembeli atau konsumen bisa melihat langsung kualitas barang dan melakukan tawar-menawar di lokasi berjualan.
Selain itu, tidak semua pedagang maupun pembeli berusia muda yang menggunakan handphone untuk berbelanja di pasar tradisional.
“Iya online bisa lebih luas tapi lebih enak pakai offline bisa tawar-menawar di sini langsung tahu kualitas barang,” Haryanti kepada wartawan.
Baca Juga: Trotoar Kawasan Jembatan Viaduct Kota Banjar Miring dan Amblas, Pejalan Kaki Terpaksa Turun ke Jalan
Pedagang di Kota Banjar Pakai Aplikasi Pasar Cerdas, tapi Pembeli Masih Sepi
Berbeda dengan Haryanti, pedagang kelontongan, Evi memilih ikut menggunakan aplikasi belanja program pasar digital atau pasar cerdas dengan harapan bisa bersaing dengan pasar modern.
Menurutnya, penggunaan aplikasi market digital tersebut belum begitu berdampak pada meningkatnya omzet penjualan. Apalagi kondisi pasar saat ini, menurutnya juga sedang tidak baik-baik saja. Salah satunya karena faktor persaingan dengan pasar modern serta menurunnya daya beli masyarakat.
“Kondisi pasar sekarang aduh alah ieung mungkin karena persaingan ketat daya beli masyarakat juga lagi turun ya,” ucapnya.
Sementara terkait gerakan ASN Belanja di Pasar Rakyat, Yani, pedagang lainnya menilai gerakan tersebut masih belum merata. Menurutnya, edaran tersebut seharusnya dapat membantu mendongkrak omzet penjualan para pedagang. Tetapi, sampai sekarang ini belum ada kenaikan signifikan.
“Sudah dengar. Pernah lihat ASN yang juga belanja sambil foto. Harusnya ada pengaruh di pasar ada peningkatan tapi sampai sekarang belum sampai ke sini,” ucapnya.
Wali Kota Banjar, Sudarsono, mengatakan, launching aplikasi Pasar Cerdas tersebut upaya pemerintah membantu pedagang pasar beralih menggunakan pemasaran digital.
Target pemasaran digital tersebut agar lebih memudahkan dan terjadi lonjakan masyarakat berbelanja ke pasar tradisional sehingga tidak ada alasan untuk tidak mengikuti program tersebut.
Baca Juga: Satpol PP Kota Banjar Bakal Turun Tangan Inventarisir Banner yang Dipasang Tak Sesuai Aturan
“Pasar itu kebutuhan dasar jadi kalau bisa memberikan kemudahan berbelanja responnya akan positif. Kita memfasilitasi supaya pedagang tidak tertinggal,” katanya. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu)