Sejarah Kesultanan Dermayu, Napak Tilas Berdirinya Indramayu

1 week ago 16

Kabupaten Indramayu merupakan sebuah wilayah yang terletak di Provinsi Jawa Barat. Nama Indaramayu sendiri berasal dari Kesultanan Dermayu yang didirikan pertama kali oleh Raden Ali Wirasamudra. Lantas, bagaimana sejarah Kesultanan Dermayu ini berdiri? Simak pembahasannya sebagai berikut. 

Baca Juga: Mengulas Sejarah Pacuan Kuda Kuningan yang Sudah Ada Sejak Zaman Penjajahan

Sejarah Kesultanan Dermayu Berikut Masa Kejayaan dan Kemundurannya 

Sebenarnya, nama Kesultanan Dermayu sendiri berasal dari dua kata yang merujuk pada agama Konghucu. Agama ini merupakan kepercayaan yang jadi kepercayaan penduduk lama Indramayu, sekitar abad ke 14 hingga 15 masehi. Nama wilayah ini juga dikaitkan dengan tokoh Endang Darma Ayu. Kesultanan atau Kekaisaran Islam Dermayu didirikan oleh Pangeran Damar Aryo (Arya Damar) pada tahun 1473.

Berdirinya kerajaan ini berawal dari pengasingan Pangeran Damar Aryo, putra Prabhu Kertabhumi dari Kerajaan Majapahit. Prabhu Kertabhumi terbunuh oleh Prabhu Girindrawardhana Ranawijaya (Indrawijaya) yang merebut takhta Majapahit. Istri Prabhu Kertabhumi, Xiao Ban Chi, nyaris terbunuh, tetapi Pangeran Damar Aryo berhasil menyelamatkan dan membawanya ke wilayah barat Majapahit, yaitu Indramayu.

Pangeran Damar Aryo difitnah sebagai pembunuh ayahnya sekaligus perebut istri Prabhu Kertabhumi, sehingga Ranawijaya berhasil memperkuat kekuasaannya di Majapahit. Di Indramayu, Pangeran Damar Aryo mendirikan Kerajaan Islam Dermayu, dengan nama berasal dari kependekan namanya sendiri. 

Ia mendapat dukungan dari Pangeran Wirakusuma, atau Laksamana Wira Hwang Liong Samudra (Wiralodra), seorang perwira angkatan laut yang menjadi penghubung antara Dinasti Ming dan Majapahit.

Awal Pendirian Kesultanan Dermayu

Kesultanan Dermayu berdiri pada Jumat Kliwon tanggal 1 Muharam 934 Hijrah, bertepatan dengan 7 Oktober 1527 Masehi. Sebelum akhirnya berubah menjadi Indramayu, nama wilayah ini terkenal sebagai Darma Ayu. Sementara itu, nama Indramayu baru muncul setelah masa penjajahan Belanda berlangsung. 

Sejarah Kesultanan Dermayu berdiri di bawah asuhan pemuda dari Bagelen, Jawa Tengah. Sosok tersebut adalah Arya Wiralodra, anak dari Gagak Singalodra. 

Dalam sejarahnya, Arya Wiralodra ingin mendirikan perkampungan dengan tangannya sendiri. Saat itu, ia mengembara ke daerah Pasundan untuk membuat perkampungan bersama Ki Tengil. 

Wiralodra pun memilih daerah yang berdekatan dengan sungai Cimanuk. Sebelum berubah menjadi Kesultanan Dermayu, wilayah ini berdiri dengan nama Pedukuhan Cimanuk.

Setelah terjadi percepatan pembangunan, Pedukuhan Cimanuk kemudian berubah menjadi Darma Ayu. Hal ini berlangsung setelah wilayah tersebut kedatangan seorang wanita cantik bernama Endang Darma Ayu.

Endang Darma Ayu sendiri merupakan sosok wanita yang sangat dicintai oleh Wiralodra. Nama tersebut kemudian abadi menjadi nama tempat, yakni Desa Endang yang kini menjadi Sindang serta Desa Darma Ayu yang kini menjadi Dermayu. 

Kisah Wiralodra dan Endang Darma Ayu

Sejarah Kesultanan Dermayu berasal dari pembukaan Pedukuhan Cimanuk yang semakin pesat dengan banyak penghuni. Salah satunya adalah Endang Darma Ayu, wanita cantik yang memiliki ilmu kanuragan tinggi. 

Endang Darma Ayu sendiri terkenal sebagai sosok yang sakti. Bahkan ia berhasil mengalahkan pangeran guru dari Palembang yang sengaja datang ke lembah Cimanuk bersama 24 muridnya. Mereka semua tewas, kemudian dimakamkan di suatu tempat yang kini dikenal sebagai “Makam Selawe”.

Suatu ketika, Wiralodra mengajak adu kesaktian dengan Endang Darma Ayu. Dalam peperangan tersebut, Endang Darma Ayu kewalahan kemudian terjun ke dalam Sungai Cimanuk. Ia mengaku kalah atas adu ilmu kanuragan tersebut. 

Baca Juga: Sejarah De Grote Postweg Sumedang, Jalan Raya Pos Karya Daendels

Usai pertempuran, Wiralodra mengajak Endang Darma Ayu untuk melanjutkan pembangunan padukuhan. Sayangnya, Nyi Endang menolak dan hanya memberikan pesan “Jika kelak tuan hendak memberi nama pedukuhan ini maka namakanlah dengan nama hamba, kiranya permohonan hamba ini tidak berlebihan karena hamba ikut andil dalam usaha membangun daerah ini”.

Hal inilah yang menjadi asal muasal pembuatan nama Darma Ayu. Nama tersebut sengaja diberikan untuk mengenang jasa Nyi Endang Darma Ayu yang sudah ikut andil dalam pembangunan Pedukuhan Cimanuk. 

Masa Kejayaan Dermayu

Setelah sejarah Kesultanan Dermayu berdiri, Wiralodra berhasil mensejahterakan rakyatnya. Saat itu, Wiralodara berhasil menyakinkan Kerajaan Sunda bahwa Indramayu bisa memberikan kontribusi positif terhadap negara. 

Kemudian, Kerajaan Galuh mengangkat Wiralodra sebagai penguasa Cimanuk dan sekitarnya. Wiralodra pun berhasil menjadi raja daerah dengan gelar Prabu Indrawijaya. 

Inilah yang menjadi titik awal kejayaan Indramayu pada saat itu. Indramayu berhasil menjelma menjadi kerajaan bawahan. Padahal, wilayah tersebut awalnya hanya sebuah dukuh atau desa. 

Setelah Kerajaan Sunda melemah, Indramayu menjadi sasaran Kerajaan Cirebon dan Demak. Hal ini menjadikan Indramayu sebagai kerajaan Bawahan Cirebon, bukan lagi bawahan Kerajaan Galuh. 

Semenjak saat itu, eksistensi Indramayu sebagai kerajaan bawahan berdaulat terus gemilang. Hal ini terlihat dari semakin luasnya wilayah Indramayu yang bertahan hingga kekuasaan selanjutnya, yakni Wiralodra II dan Wiralodra III. 

Masa Kemunduran Dermayu

Setelah Wiralodra III wafat, diangkatlah penguasa selanjutnya, yakni Wiralodra IV. Setelah pengangkatan tersebut, terjadi perebutan tahta antara dua pangeran Keadipatian Indramayu. 

Perebutan tahta tersebut semakin berlanjut, sehingga berimbas pada pelemahan pemerintahan dalam negeri. Hal inilah yang akhirnya membawa Indramayu ke dalam cengkraman penjajah Belanda. 

Baca Juga: Sejarah Gereja Blenduk Semarang, Bangunan Ibadah Tertua di Jawa Tengah

Sejarah Kesultanan Dermayu berasal dari keinginan Wiralodra untuk membuka sebuah padukuhan. Wilayah tersebut berkembang pesat hingga akhirnya menjadi kesultanan yang berhasil, sebelum akhirnya jatuh ke tangan penjajah Belanda. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |