Sejarah De Grote Postweg Sumedang, Jalan Raya Pos Karya Daendels

1 week ago 24

Materi sejarah De Grote Postweg di Sumedang Jawa Barat memang menarik sekali untuk menjadi pokok pembahasan. Pasalnya menilik dari catatan sejarah Indonesia, jalan yang terkenal dengan nama Jalan Raya Pos atau Daendels ini merupakan jalan raya pertama di wilayah Indonesia sepanjang 1.000 km dari kota Anyer hingga Panarukan, Jawa Timur.

Baca Juga: Sejarah Gereja Blenduk Semarang, Bangunan Ibadah Tertua di Jawa Tengah

Jalan Raya Pos menjadi salah satu sejarah kelam dalam perjuangan rakyat Indonesia di masa penjajahan Belanda. Lalu, bagaimana sejarah jalan raya hasil karya Daendels tersebut? Simak kisahnya dalam artikel berikut ini!

Sejarah De Grote Postweg Sumedang dan Pembangunannya

Pembangunan jalan raya pertama di negara Indonesia ini pertama kali dicetuskan oleh Herman Willem Daendels. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Daendels merupakan pengikut setia Napoleon Bonaparte. Sosoknya berhasil memimpin Legiun Batavia dalam mencuri perhatian Napoleon Bonaparte.

Hingga pada akhirnya, Napoleon memerintahkan sang adik yang bernama Louis (Lodewijk) Napoleon yang kemudian menjadi Raja Belanda. Ia lalu mengirim Daendels ke Jawa dan mengangkatnya sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-36.

Bermula dari Titah Raja Louis

Sejarah De Grote Postweg bermula dari sebuah titah dari Raja Louis kepada Daendels. Sebelum berangkat menuju ke wilayah Batavia (sebutan Jakarta jaman dulu), Raja Louis memberikan dua titah kepada Daendels. Hal yang pertama, yakni menyelamatkan Jawa dari serangan Inggris. Lalu, kedua membenahi sistem administrasi di Jawa.

Setelah itu, akhirnya Daendels tiba di Batavia pada 25 April 1808. Sebelum ia melakukan pekerjaannya, Daendels melakukan perjalanan dari Buitenzorg (wilayah Bogor) menuju ke Kota Semarang.

Tokoh penjajah dari Belanda ini mengamati seluruh kondisi jalanan yang ia lewati dan menilai bahwa infrastruktur daerah setempat tidak efektif untuk kepentingan militer dan juga ekonomi.

Daendels Memulai Proyek Pembangunan

Sejarah De Grote Postweg akhirnya berlanjut setelah Daendels mengutus Kolonel von Lützow untuk melakukan survei memetakan jalanan di area wilayah Bogor hingga Cirebon.

Kemudian, setelah hasil survei selesai, Daendels memulai proyek pembangunan pertama jalan raya di Indonesia dari Bogor menuju Cirebon. Peristiwa ini terjadi tepat pada 29 April 1808.

Proyek pembangunan Jalan Raya Pos tersebut akhirnya selesai pada 25 Mei 1808 dan sudah bisa untuk dilewati oleh kereta kuda yang ada saat itu.

Melanjutkan Proyek Hingga Pesisir Utara Jawa

Ternyata pembangunan tersebut tak lantas membuat Daendels merasa puas. Oleh karena itu, karena tidak puas dengan satu lokasi, pada bulan Mei 1808 Daendels melanjutkan proyek pembangunan jalan di sepanjang pesisir utara Pulau Jawa. Kini jalan tersebut kita kenal sebagai Jalur Pantura.

Dalam sejarah De Grote Postweg telah tercatat bahwa proyek pembangunan selesai pada tahun 1810. Adapun pembangunan tersebut dibantu menggunakan teknologi dan teknik lebih modern pada masanya saat itu.

Di masa penjajahan Belanda, pembangunan Jalan Raya Pos ini menjadi infrastruktur yang paling besar dan tidak ada pembangunan lain semegah ini.

Baca Juga: Menguak Asal Usul Sejarah Kota Garnisun Cimahi di Jawa Barat

Bahkan, hingga saat ini, pembangunan jalan karya Daendels ini masih bisa dinikmati oleh sebagian besar masyarakat dan menjadi salah satu jalur lalu lintas paling utama di wilayah Pulau Jawa.

Sejarah Kelam Pembangunan De Grote Postweg

Dalam sejarah De Grote Postweg yang menjadi salah satu proyek mahakarya Kolonial Belanda ini ternyata menyimpan kisah kelam di dalamnya. 

Beberapa sumber sejarah menyebutkan bahwa proyek tersebut merupakan aksi genosida dengan kerja paksa yang dilakukan oleh Kolonial Belanda. Khususnya kepada masyarakat setempat di wilayah Pulau Jawa.

Akan tetapi, Asvi Warman Adam dalam tulisannya berjudul “Karya Raksasa Daendels”, menilai narasi tersebut hanya dibuat oleh lawan politik Daendels saja. Kala itu, banyak yang menuduh pembangunan pemerintah Kolonial tidak mempunyai modal uang sama sekali.

Bahkan, banyak catatan sejarah yang menjelaskan sebanyak 12 ribu pekerja meninggal dunia, termasuk 500 pekerja di dalam proyek Megamendung.

Asvi juga mengemukakan pendapat bahwa narasi itu harus dilakukan penelitian lebih lanjut. Sebab, catatan sejarah yang menceritakan peristiwa ini hanya ditulis oleh lawan politik Daendels saja.

Dampak Pembangunan De Grote Postweg

Sejarah De Grote Postweg atau Jalan Raya Pos ini pada awal pembangunannya untuk mempersiapkan pertahanan di pantai utara Pulau Jawa di tahun 1808.

Akan tetapi hal itu, ternyata di luar ekspektasi. Faktanya di sepanjang jalur tersebut mampu mengubah kondisi ekonomi dan kehidupan masyarakat setempat di area Pulau Jawa secara signifikan.

Bahkan, durasi perjalanan dari Batavia menuju Kota Surabaya hanya membutuhkan waktu sekitar lima hari saja. Selain itu, Jalan Raya Pos ini juga menciptakan dampak positif bagi pedagang yang mengadu nasib di pasar dan toko sepanjang jalan karya Daendels tersebut.

Baca Juga: Mengulik Sejarah Pabrik Tekstil Tjiboenar Sukabumi Sebelum Runtuh

Demikian ulasan sekilas seputar sejarah De Grote Postweg atau Jalan Raya Pos yang dapat kita ketahui. Keberadaan jalan ini berhasil mengubah perekonomian masyarakat secara signifikan. Selain itu, jalan pertama di Indonesia ini juga menjadi saksi kelam perjuangan rakyat di masa penjajahan Belanda. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |