harapanrakyat.com,- Rencana operasi bus DAMRI yang akan mengangkut penumpang dari Stasiun Banjar, Jawa Barat, menuju Pangandaran kembali tertunda.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjar, Asep Sutarno usai sosialisasi trayek Stasiun Banjar-Pangandaran kepada pengusaha angkutan, Rabu (6/8/2025).
Asep Sutarno mengatakan, sosialisasi trayek Stasiun Banjar-Pangandaran ini menindaklanjuti hasil rapat beberapa waktu lalu antara pihak DAMRI dengan perwakilan pengusaha angkutan.
Kendala atas Rencana Operasi Bus DAMRI Banjar-Pangandaran
Baca Juga: Shuttle DAMRI Banjar-Pangandaran Harus Membawa Dampak Ekonomi
Namun dari hasil rapat, rencana beroperasinya bus tersebut masih terkendala. Karena terdapat pihak transportasi yaitu Grab Car yang menurutnya belum memahami terkait hasil rapat sebelumnya.
Pihak perwakilan transportasi Grab Car beralasan karena kehadiran trayek bus DAMRI tersebut dapat mengurangi penumpang yang selama ini sudah menjadi langganan mereka.
Padahal, pada rapat sebelumnya pihak transportasi Stasiun Banjar. Seperti becak dan ojek pangkalan sudah bersepakat trayek tersebut dapat berjalan, asalkan bus DAMRI tidak mangkal di dalam Stasiun Banjar.
“Harusnya tadi itu sudah fix, tapi masih ada yang belum sepakat. Karena saat rapat sebelumnya mungkin nggak hadir,” katanya kepada harapanrakyat.com.
Asep Sutarno menyebutkan, Perum DAMRI sebetulnya sudah berupaya memenuhi keinginan paguyuban transportasi sesuai hasil rapat sebelumnya. Yakni dengan membuat pangkalan di luar Stasiun Banjar.
Hal itu sebagai upaya untuk melibatkan para pengusaha transportasi lokal seperti tukang becak dan ojek pangkalan yang ada di Stasiun Banjar, agar sama-sama mendapatkan peluang ekonomi.
Belum Ada Kesepakatan Teknis Pengangkutan Penumpang
Adapun teknisnya nanti para pengusaha angkutan lokal tersebut dapat mengangkut penumpang dari Stasiun ke Pool atau pangkalan bus DAMRI dengan upah sesuai dengan tarif.
“Kalau dari DAMRI tadi juga akan ada kerjasama dengan ojek dan becak. Misalnya narik dari Stasiun Banjar dibayarnya itu langsung oleh DAMRI dengan ongkos misal 200 meter pakai becak. Itu yang Rp 5 ribu akan dibayar oleh DAMRI,” terangnya.
Baca Juga: Dishub Kota Banjar Ungkap Hasil Pertemuan Pengusaha Transportasi dan Pihak DAMRI
Lebih lanjut Asep Sutarno mengatakan, karena belum adanya kesepakatan, pihaknya akan melaporkan hasil musyawarah kepada Wali Kota Banjar untuk dicarikan solusi. Supaya trayek tersebut bisa berjalan.
Pihaknya juga akan memfasilitasi pertemuan selanjutnya antara Perum DAMRI dengan pihak pengusaha angkutan, setelah adanya keputusan dari pimpinan.
“Mereka sudah bagus sebetulnya. Besok saya baru akan menyampaikan hasil rapat ini. Semoga nanti ada solusi, karena ini menyangkut reputasi Kota Banjar juga,” pungkas Asep Sutarno. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor: Eva)