Pengabdian Masyarakat Unigal Ciamis di Desa Handapherang, Fokus pada Pengelolaan Limbah dan Pemberdayaan Ekonomi

1 week ago 21

harapanrakyat.com,- Universitas Galuh (Unigal) Ciamis, Jawa Barat, kembali melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing. Kegiatan secara simbolis dibuka pada Sabtu (9/8/2025) di Aula Yayasan Miftahussalam. Dihadiri Kepala Desa Handapherang, Kepala, dewan guru dan Ketua Komite MIS Handapherang, Ketua yayasan Miftahussalam, mitra home industri dan tamu undangan lainnya.

Pada kesempatan itu, Ketua Tim PKM Unigal Ciamis  Dr Ai Tusi Fatimah M.Si menuturkan, kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) tahun 2025 berbeda dengan tahun sebelumnya. “Tahun ini, kegiatan PKM skemanya pemberdayaan berbasis masyarakat dengan melibatkan mahasiswa,” ungkap Dr Ai.

Sebanyak 20 mahasiswa Unigal ikut terlibat dari kegiatan PKM ini. 7 di antaranya dari prodi matematika, 7 mahasiswa prodi teknik mesin dan 6 orang mahasiswa prodi agribisnis. Sementara dosen yang terlibat ada 3 orang, yakni Dr. Ai Tusi Fatimah S.Pd M.Si  (Prodi Matematika Unigal), lalu Ir. Tia Setiawan M.T (Prodi Teknik Mesin Unigal) dan Lidya Nur Amalia M.P (prodi Agribisnis Unsil).

“Dalam PKM kali ini juga harus ada kolaborasi dengan dosen dari perguruan tinggi lainnya, sehingga kami menggandeng dosen dari Universitas Siliwangi,” jelasnya.

Lanjut Dr. Ai, tema kegiatan PKM tahun 2025 yakni “Waste Treatment Berbasis STEAM-H untuk Pengembangan Potensi Ekonomi dan Lingkungan berkelanjutan Melalui Pemberdayaan Masyarakat Desa Handapherang oleh Mahasiswa”.

Pengabdian Kepada Masyarakat untuk Berikan Solusi Inovatif

Ai menyebut, kegiatan pengabdian ini berawal dari kepedulian kami terhadap berbagai tantangan lingkungan dan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat Desa Handapherang. Berdasarkan analisis situasi, teridentifikasi permasalahan krusial terkait pengelolaan limbah, keterbatasan teknologi, perlunya inovasi pembelajaran. Serta isu biaya produksi yang berdampak pada keberlanjutan ekonomi.

“Melalui skema pemberdayaan berbasis masyarakat, kami berupaya memberikan solusi inovatif yang berkelanjutan dengan melibatkan mahasiswa sebagai agen perubahan,” katanya.

Lanjut Dr. Ai, ada 2 mitra yang menjadi fokus kegiatan PKM Unigal tahun 2025 ini yakni mitra pendidikan dan mitra industri rumah tangga.

“Fokus utama kami adalah penerapan pendekatan STEAM-H (Science, Technology, Engineering, Agriculture, Mathematics, and Health) dalam pengolahan limbah. Kami percaya bahwa integrasi berbagai disiplin ilmu ini tidak hanya akan menghasilkan solusi teknis yang efektif, tapi juga menghasilkan kapasitas SDM dan kesadaran lingkungan di masyarakat,” ucapnya.

Baca juga: KKN Unigal di Desa Banjaranyar Ciamis, Dorong Digitalisasi Desa

Mitra Pendidikan dan Mitra Industri Rumah Tangga

Adapun kegiatan PKM Unigal di MIS Handapherang yakni mendukung implementasi pembelajaran berbasis STEAM-H yang relevan dengan topik pengolahan limbah, konservasi air dan energi. Seperti diketahui, MIS Handapherang merupakan sekolah yang memiliki komitmen kuat terhadap pendidikan lingkungan. Bahkan saat ini sudah meraih predikat sekolah adiwiyata mandiri.

“Pertama kita mengembangkan sistem pengolahan air wudhu secara efektif dan berkelanjutan untuk mendukung program sekolah adiwiyata. Kita membangun jaringan agar limbah air wudhu disalurkan ke kolam ikan bioflok,” papar Dr. Ai.

Kedua, pihaknya memberikan kompor berbahan bakar minyak jelantah. Kemudian guru-gurunya akan dilatih untuk merancang media pembelajaran inovatif berbasis STEAM-H yang memanfaatkan limbah jelantah. Jelantah bisa dijadikan bahan membuat sabun dan lilin. Nanti sabun ataupun lilin lilin ini bisa dijadikan media belajar, misal untuk membentuk sebuah bangun ruang (matematika).

Bantu Pegolahan Limbah Jelantah dan Air Cucian Beras

Selain pendidikan, PKM Unigal juga menjadikan industri rumah tangga sebagai mitra. Pihaknya akan mendukung industri rumahan Rengginang Ibu Haji UAS dan Sale Pisang Si Paling Manis Mukti Jaya, Dusun Kersikan Desa Handapherang. Usaha rumahan tersebut memiliki potensi pasar yang luas. Namun keduanya menghadapi sejumlah permasalahan. Salah satunya adalah tingginya biaya produksi akibat penggunaan bahan bakar yang tidak efisien. Selain itu, masalah terkait pengolahan minyak jelantah dan air cucian beras ketan yang belum optimal.

“Untuk mengurangi biaya produksi, kita akan bantu pendampingan dan memberikan kompor berbahan bakar jelantah. Jadi limbah jelantah bekas penggorengan, nanti bisa dijadikan bahan bakar untuk pengapian kompor yang dirancang khusus oleh mahasiswa Unigal,” kata Dr. Ai.

Pihaknya juga memberikan spinner atau mesin untuk meniriskan rengginang dan sale dari minyak yang masih menempel. Agar kualitas kedua makanan itu akan lebih baik.

Selain itu, pihaknya juga akan mengembangkan sistem pengolahan air cucian beras agar bisa dimanfaatkan untuk pupuk tanaman. “Kita akan mencoba eksperimen menanam bawang putih yang merupakan salah satu bahan dasar rengginang. Pupuknya nanti dari limbah cucian beras,” ujarnya.

“Intinya program pengabdian kepada masyarakat ini dirancang untuk mencapai tujuan strategis yang berorientasi pada peningkatan kualitas lingkungan dan potensi ekonomi masyarakat. Mudah-mudahan kegiatan PKM yang akan berjalan 3 bulan, memberikan manfaat bagi masyarakat,” pungkas Dr. Ai. (Jujang/Editor Jujang)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |