Penemuan Tengkorak Norselaspis atau Ikan Purba Aneh

2 days ago 16

Penemuan tengkorak Norselaspis menyingkap fakta baru. Tim peneliti internasional berhasil menemukan fosil tengkorak Norselaspis, sebuah ikan purba berukuran sekecil kuku jari. Penelitian ilmiah ini tidak hanya mengungkap bentuk tengkoraknya, tetapi juga berhasil merekonstruksi organ penting seperti jantung, otak, dan sirip. Norselaspis dinamakan demikian karena memiliki struktur fisik yang unik dan tidak biasa, menyerupai kecebong, kepiting tapal kuda, hingga siput. 

Baca Juga: Dinosaurus yang Bisa Berenang, Pemangsa Terbaik Semasa Hidupnya

Meskipun penampilannya terlihat aneh, penemuan ini memiliki potensi besar untuk mengubah pandangan manusia mengenai evolusi makhluk hidup. Hasil penelitian yang terbit dalam jurnal Nature ini mengindikasikan bahwa proses evolusi vertebrata jauh lebih kompleks daripada yang selama ini kita perkirakan.

Garis Waktu yang Meragukan Penemuan Tengkorak Norselaspis

Selama ini, gambaran umum teori evolusi menunjukkan bahwa ikan purba berevolusi di dasar lautan sebelum akhirnya muncul ke permukaan setelah memiliki rahang dan gigi. Sekitar 400 juta tahun lalu, ikan berahang tersebut menguasai lautan, lalu berevolusi menjadi vertebrata bertungkai yang hidup di daratan, dan pada akhirnya berkembang menjadi manusia. 

Namun, penemuan tengkorak Norselaspis memberikan tantangan baru bagi narasi tersebut. Karena menunjukkan adanya celah bukti yang belum terisi sepenuhnya dalam memahami jalur evolusi tersebut.

“Terdapat kekurangan informasi yang signifikan di balik adanya perubahan ini,” ungkap seorang ali biologi dari UChicago, Michael Coates.

Ia menambahkan bahwa sebagian catatan fosil penting telah hilang.

“Kita telah kehilangan bagian dari catatan fosil yang bisa membantu untuk menyusun urutan kejadian penting untuk merekonstruksi pola serta arah evolusi,” lanjutnya.

Berhasil Menemukan di Tahun 1969

Sekitar tahun 1969, dalam sebuah misi di wilayah kepulauan Spitsbergen, Norwegia, tim peneliti menemukan ribuan fosil yang tersimpan di lapisan batuan. Namun, butuh waktu sekitar 40 tahun sebelum para ahli mendapatkan kesempatan untuk mempelajarinya secara mendalam. Di antara fosil-fosil tersebut, mereka akhirnya menemukan tengkorak Norselaspis yang terawetkan dengan sempurna. Fosil ini berukuran sekitar setengah inci dan menurut perkiraan berusia antara 407 hingga 410 juta tahun.

Seperti Jantung Hiu

Setelah fosil Norselaspis dipindai menggunakan mikrotomografi dengan teknologi sinar-X canggih di Swiss, tim peneliti memperoleh hasil yang mengejutkan. Ribuan jam kerja rekonstruksi digital menghasilkan gambaran detail yang luar biasa, menampakkan organ-organ yang terawetkan dengan tingkat ketelitian tinggi. 

Temuan ini memberikan wawasan yang jauh lebih mendalam tentang Norselaspis jika bandingkan dengan pengetahuan yang selama ini kita miliki tentang ikan-ikan purba lain yang belum pernah ilmuwan teliti sedemikian detail.

“Dengan peta digital yang luar biasa ini, kita kini punya pengetahuan mengenai Norselaspis jauh lebih detail dibanding banyaknya ikan yang masih ada,” kata seorang ahli paleobiologi dan juga penulis utama dari penelitian penemuan tengkorak Norselaspis, Tetsuto Mayashita.

Baca Juga: Fosil Trilobita 450 Juta Tahun, Warisan Purba yang Jadi Jimat Romawi

Meski tidak punya rahang, rupanya Norselaspis punya jantung yang kuat. Pembuluh darahnya pun mengembang, persis seperti yang ada pada ikan dengan rahang. Mayashita juga menggambarkan jantung dari Norselaspis persis seperti, “jantung hiu yang letaknya di bawah kulit ikan lamprey”.

Telinga Seukuran Alpukat

Sementara itu, organ sensorik Norselaspis juga sangat luar biasa menakjubkan. Mata ikan ini juga ternyata dioperasikan oleh tujuh otot dan lebih banyak satu daripada manusia. Telinga di bagian dalamnya juga tergolong lumayan besar.

Mayasita juga menambahkan kalau ikan seandainya purba ini punya ukuran seperti manusia, maka setiap telinga dalamnya sebesar alpukat dan jantungnya seukuran melon.

“Jika Norselaspis memiliki ukuran seperti kami, (maka) setiap telinga bagian dalamnya akan sebesar buah alpukat. Sedangkan jantungnya seukuran buah melon,” tuturnya.

SElain itu, dalam penemuan tengkorak Norselaspis, ikan purba tersebut juga lengkap dengan sirip seperti dayung yang letaknya di belakang insang. Sehingga, bia membantunya untuk bergerak dengan cepat. Para peneliti sendiri juga berpendapat kalau anatomi tersebut berguna untuk menghindari pemangsa, bukan untuk berburu.

Kepala dan Bahu Aneh

Selain itu, penemuan Norselaspis juga membuka wawasan baru sekaligus menunjukkan adanya batasan pemahaman manusia tentang evolusi bahu. Para peneliti mencatat bahwa saraf yang terhubung ke bahu ikan ini sangat berbeda dengan saraf yang menuju insangnya. 

Berdasarkan temuan ini, para ahli berhipotesis bahwa bahu pada tetrapoda berevolusi menjadi struktur baru yang berfungsi memisahkan kepala dari tubuh. Norselaspis sendiri berada pada tahap transisi di antara dua jenis anatomi tersebut, dengan bentuk yang, jika dibandingkan secara sederhana, mirip manusia yang memiliki lengan terentang dari belakang pipi.

Baca Juga: Titanoboa Ular Terbesar di Dunia, Jejak Sang Penguasa Zaman Purba

Kendati belum jelas apa yang memicu pembentukan rahang, penemuan tengkorak Norselaspis ini menunjukkan bahwa sejarah evolusi vertebrata tidaklah mengikuti jalur tunggal. Prosesnya juga tidak sekadar bergerak dari pemangsa dasar menuju pemangsa puncak, melainkan melibatkan berbagai percabangan dan adaptasi yang kompleks sepanjang jutaan tahun. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |