harapanrakyat.com – Jajaran Kementerian Sosial (Kemensos) meninjau aktivitas pendidikan di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 9, Sabtu (9/8/2025). Sekolah tersebut berlokasi kompleks di Sentra Wyata Guna, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (9/8/2025).
Baca Juga : Empat Isu Jadi Sorotan Komisi X DPR RI Dalam Revisi UU Sistem Pendidikan Nasional
Dalam kesempatan itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan mengenai perkembangan pembangunan Sekolah Rakyat (SR) hingga guru dan murid yang mengundurkan diri.
Gus Ipul sapaannya menyatakan, setidaknya saat ini sudah ada 70 SR yang sudah beroperasi sejak 14 Juli 2025. Ia pun menargetkan ada 30 SR lagi yang akan segera beroperasi pada 15 atau 16 Agustus 2025, dan September 2025 akan bertambah 59 SR.
Gus Ipul menyebut, Kemensos terus berupaya untuk menghadirkan 159 SR mulai dari Sabang sampai Merauke. Dan dari Miangas sampai ke Rote.
“Jadi sampai September nanti, Insyaallah secara keseluruhan Sekolah Rakyat akan ada di 159 titik. Relatif merata, walaupun belum semua,” kata Gus Ipul.
Guru dan Murid Mengundurkan Diri dari Sekolah Rakyat
Terkait adanya 143 atau setara 9,7 persen guru yang mengundurkan diri dari Sekolah Rakyat, Gus Ipul pun tidak mempersoalkan hal tersebut. Sebab, keikutsertaan guru maupun murid ke SR ini tidak ada paksaan dari pemerintah.
“Kami hormati yang mundur, enggak apa-apa, kami tidak maksa,” ujarnya.
Baca Juga : Disdik Jawa Barat Sebut Penerbitan Kepgub PAPS untuk Tekan Ratusan Ribu Anak Putus Sekolah
Menurutnya, sejak awal ketika seorang guru mengikuti proses seleksi, mereka sudah menyadari bahwa harus ada kesiapan mengenai lokasi penempatannya. Kemudian, mereka menyampaikan pengunduran diri melalui BKN.
Kendati begitu, ia memastikan pengunduran diri dari para guru ini tidak mengganggu proses belajar mengajar di Sekolah Rakyat. Sebab, Kemensos sudah menyiapkan penggantinya.
Gus Ipul menambahkan, mengenai murid yang juga mengundurkan diri sebanyak 115 atau 1,4 persen, Kemensos memberikan waktu untuk berpikir kembali.
Pasalnya, dari jumlah tersebut ada beberapa murid kembali ke Sekolah Rakyat seusai para orang tua menyakinkannya. Walaupun ada juga yang tidak kembali karena ada satu dan lain hal.
“Kalau tidak mau kembali, ya tentu dengan berat hati, kami akan menggantikannya. Karena ada banyak yang memenuhi syarat untuk menjadi murid di Sekolah Rakyat. tapi kalau kembali lagi, kami menerima dengan senang hati,” ucapnya. (Reza/R13/HR Online/Editor-Ecep)