harapanrakyat.com,- Produk kolam vat ikan koi hasil karya UMKM di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, sukses menembus pasar internasional. Selama hampir satu dekade, kolam ini menjadi pilihan para pecinta dan pehobi koi untuk karantina ikan kesayangan mereka.
Tahun ini, ratusan kolam produksi pengrajin di Kecamatan Ngamprah akan tampil di ajang bergengsi World Nishikigoi Club (WNC) di Hiroshima, Jepang. Ajang tersebut diikuti komunitas penggemar koi dari seluruh dunia.
Kolam tersebut dibuat dengan material impor asal Jerman yang dirakit oleh tangan-tangan terampil Indonesia. Kualitasnya disebut mampu bertahan hingga puluhan tahun.
“Produk ini lifetime, kekuatannya luar biasa. Kolam pertama yang kami buat 13 tahun lalu masih kokoh. Kalau ada bolong, tinggal ditempel tanpa lem, cukup dipanaskan dan menyatu kembali,” ujar Bos Koi Indonesia, Hartono Soekwanto, saat meninjau proses produksi di KBB, Minggu (19/8/2025).
Sebanyak 640 unit akan dikirim ke Jepang untuk digunakan sebagai kolam karantina koi dalam ajang WNC pada 22-23 November 2025. Tahun lalu, 620 unit sudah lebih dulu dikirim.
Permintaan juga datang dari Tiongkok, bahkan dengan ukuran khusus 2,5 meter. Bahan kolam ini juga digunakan untuk membuat rakit hingga kantong jenazah untuk aparat.
“Di Jepang, kolamnya enam tahun sudah rusak. Produk kita 13 tahun pun masih awet,” kata Hartono.
Baca Juga: Bos Koi Hartono Soekwanto Angkat Trofi Handmade Boyolali ke Panggung Internasional
Hartono mengaku bangga karya anak bangsa bisa bersaing di pasar dunia. Ia mengajak masyarakat untuk mencintai dan mengembangkan produk lokal.
“Kita banggalah sama produk dari Bandung Barat ini. Akhirnya kita bisa sama-sama maju” ucapnya.
Tanggapan Pengrajin Kolam Vat Ikan Koi di Bandung Barat
Salah satu pengrajin, Mang Anto, menyebut proses pembuatan kolam vat ikan koi tidak terlalu sulit, hanya butuh ketekunan. “Sehari bisa bikin tiga kolam. Cuma perlu kebiasaan tangan saja,” tuturnya.
Selain kolam ikan, UMKM binaan ini juga memproduksi semi balon udara dan keramba jaring apung dari bahan yang sama. Mang Anto berharap pemerintah memberi dukungan lebih bagi pengrajin lokal.
Baca Juga: Dari Ikan Koi Juara Dunia hingga Sapi Albino, Irfan Hakim dan Hartono Soekwanto Bertukar Inspirasi
“Sebagai warga binaan, terutama bagi para anak muda setidaknya ada perhatian, dan pemerintah dapat memberikan dukungan,” katanya. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)