Kawah Kiladze Pluto Pernah Meletus Dahsyat

1 week ago 19

Para ahli astronomi mempelajari sebuah kawah dengan kondisi yang tak biasa di Planet Pluto. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Pluto atau planet katai sudah tidak masuk lagi ke dalam kategori planet di Tata Surya. Mereka menduga bahwa Kawah Kiladze Pluto merupakan gunung berapi super. Fenomenanya tersebut pun disebut dengan cryovolcano.

Baca Juga: Jarak Bumi ke Pluto, Planet Kerdil di Tepi Tata Surya

Pesawat Ruang Angkasa Mengambil Gambar dari Kawah Kiladze Pluto

Pesawat ruang angkasa New Horizons milik NASA mengambil gambar kawah besar di Pluto pada Juli 2025 dan mengungkap temuan mengejutkan. Ilmuwan planet dari Jet Propulsion Laboratory (JPL), Al Emran, menyampaikan penemuan ini dalam konferensi Progress in Understanding the Pluto System di Maryland, AS. Ia menjelaskan bahwa struktur tersebut kemungkinan besar merupakan kaldera vulkanik es, mirip dengan Kaldera Yellowstone di Wyoming.

Para ilmuwan awalnya mengklasifikasikan struktur yang dinamakan Kiladze sebagai kawah akibat hantaman benda luar angkasa karena bentuk oval dan kedalamannya sekitar 3 kilometer. Namun, hasil pengukuran menunjukkan bahwa kedalamannya melebihi kawah lain dengan ukuran serupa di tata surya. 

Secara teori, kawah sebesar 4 km seharusnya hanya sedalam 2,7 km atau bahkan lebih dangkal akibat proses pengisian alami dari aktivitas permukaan Pluto. Fakta bahwa para ilmuwan menemukan kawah ini justru lebih dalam memunculkan dugaan bahwa Kiladze adalah kaldera. Kaldera sendiri merupakan cekungan besar yang terbentuk akibat letusan gunung berapi yang kemudian runtuh.

Eksplorasi Mengenai Gunung Berapi Super di Pluto

Makalah penelitian terbaru yang terbit di server pracetak arXiv memang mengulas kemungkinan bahwa Kawah Kiladze Pluto adalah gunung berapi super cryovolcano. Hal itu berdasarkan pengamatan fitur geologis aneh di wilayah tersebut oleh ilmuwan planet Dale Cruikshank dan timnya. 

Mereka menjelaskan bahwa cryovolcanism merupakan proses pengeluaran “lava” es ke permukaan planet. Mirip dengan vulkanisme di Bumi, tetapi di sini es dan air menggantikan peran magma panas. Jika benar Kiladze adalah cryovolcano super, letusannya bisa menyemburkan hingga 1.000 kilometer kubik cryomagma, campuran air dan senyawa kimia beku dan material tersebut bisa tersebar lebih dari 100 kilometer dari pusat kaldera.

Penelitian ini juga menyebut adanya bukti es air dan amonia di sekitar Kiladze, yang tidak biasa karena sebagian besar permukaan Pluto tertutup es metana dan nitrogen. Kehadiran air-es dan senyawa amonia tersebut menunjukkan aktivitas pemanasan internal yang mendorong material dari bawah menuju permukaan Pluto, yaitu proses yang membedakan cryovolkanisme dari kawah tumbukan biasa. 

Selain itu, tim memperkirakan usia relatif muda dari Kawah Kiladze, dengan aktivitas letusan kemungkinan terjadi dalam beberapa juta tahun terakhir. Sehingga lapisan permukaan di atasnya belum tertutupi lapisan tebal partikel debu organik Pluto yang mengendap seiring umur.

Bukti Keberadaan Kawah Kiladze

Ada salah satu bukti mengenai keberadaan dan keaslian dari kawah Kiladze Pluto, yakni terdapat air es yang tersebar di sekitarnya. Ini menjadi fenomena yang tidak biasa sebab es metana dan nitrogen telah menutupi sebagian besar permukaan planet Pluto. Selain itu, sepetak es dan air yang mengelilinginya turut menjadi hal yang janggal.

Fakta lainnya, es tersebut ternyata mengandung senyawa amonia. Maksudnya, ada suatu aktivitas dan turut membawa campuran air-amonia naik dari area bawah ke permukaan. Nah, menurut ilmuwan, Dale Cruikshank, penyebabnya sendiri karena terjadi proses pemanasan.

“Untuk Pluto, panas internal juga diperkirakan menjadi suatu penyebab vulkanisme yang terlihat di beberapa tempat yang ada di permukaannya. Akan tetapi, kita tidak tahu apakah terdapat lautan air global di bawah permukaan tersebut dan ditambah berbagai bahan kimia atau justru hanya kantong air ditambah bahan kimia yang tersisa saja. Ini merupakan misteri yang harus dipecahkan oleh para ilmuwan planet generasi berikutnya,” ucap Cruikshank.

Baca Juga: Pegunungan Salju di Pluto Terkuak oleh Satelit Luar Angkasa NASA

Kemungkinan Adanya Aktivitas Terdistorsi

Selain vulkanisme, Cruikshank dan juga para tim telah mempertimbangkan adanya kemungkinan lain mengenai Kiladze yang menjadi semacam kawah tumbukan terdistorsi. Jadi, mereka juga memeriksa permukaan untuk mencari tanda-tanda mengenai asal-usul alternatif dari kawah tersebut.

Morfologi wilayah tersebut juga menunjukkan adanya bukti aktivitas tektonik. Terdapat struktur patahan serta lubang runtuhan dan bentuk kawah secara menyeluruh telah terdistorsi. Ini menjadi dugaan yang kuat mengenai struktur interior Pluto.

Usai Kawah Pluto

Selanjutnya, ada kemungkinan besar usia kawah Kiladze Pluto ini masih muda dan tidak setua permukaan lainnya di planet Pluto. Para peneliti juga telah memperkirakan aktivitas letusannya terjadi selama beberapa juta tahun terakhir ini. Sementara permukaan lain telah berumur miliaran tahun lamanya. Tentu saja petunjuk ini mereka temukan pada lapisan penutup permukaan.

Di sisi lain, jika Kiladze memang sudah tua, maka akan terlihat adanya lapisan permukaan yang terbentuk di atas fitur paling jelas. Ini juga akan terjadi apabila hujan berupa partikel debu organik dari atmosfer turun secara terus-menerus sudah mengendap seiring bertambahnya usia planet yang tak lagi dianggap itu.

“Apabila struktur Kiladze sudah ada di sana selama miliaran tahun, maka partikel kabut asap akan menaburkan tanda spektrales air yang terdeteksi oleh perawat ruang angkasa New Horizons pada tahun 2015 lalu. Oleh karena itu, kesimpulannya sendiri adalah ia (Kiladze Pluto) terbentuk relatif masih baru,” tutur Cruikshank.

Pluto Tidak Sepenuhnya Beku?

Sebagai informasi, permukaan Pluto ini terselimuti oleh kabut tipis akibat gas metana yang mengembun dan jatuh kembali dengan baik dalam bentuk partikel. Nah, lapisan kabut ini biasanya menutupi fitur geologi, seperti es dan air.

Baca Juga: Atmosfer Pluto Mirip Titan Bulan Terbesar Saturnus, Ini Buktinya!

Akan tetapi, di sekitar kawah Kiladze Pluto, es air ini justru terlihat sangat jelas. Tentu saja akhirnya bisa mengindikasikan lapisan kabut sebelum sempat menutupi seluruhnya. Proses ini memerlukan waktu sekitar 3 juta tahun lamanya. Ini juga bisa memperkuat dugaan kalau letusan cryovolcano telah terjadi di era geologi yang masih sangat muda. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |