harapanrakyat.com,- Seorang bocah laki-laki berusia 3 tahun terpisah dari orang tuanya saat pawai lampion di Jalan Prabu Geusan Ulun, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Jumat (15/8/2025) malam.
Acara yang digelar Pemkab Sumedang di sepanjang jalan tersebut dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia.
Ribuan masyarakat memadati sepanjang Jalan Geusan Ulun untuk menyaksikan iring-iringan yang menampilkan berbagai kreativitas dalam bentuk lampion.
Anak-anak hingga orang tua tampak antusias melihat iring-iringan pawai lampion di Sumedang yang memancarkan cahaya berwarna-warni ini. Pawai lampion memang menjadi ajang hiburan rakyat setiap tahunnya.
Baca Juga: Jurnalis Sumedang Meriahkan HUT ke-80 RI Lewat Lomba Tahfidz Al-Qur’an
Namun, kemeriahan acara sempat terjadi insiden yang membuat panik sebagian pengunjung. Bahkan seorang anak laki-laki berusia sekitar 3 tahun terpisah dari orang tuanya di tengah padatnya kerumunan.
Bocah yang diketahui bernama Gilang itu ditemukan oleh petugas kepolisian dari Polres Sumedang yang tengah bertugas mengamankan jalannya acara.
“Kami langsung mengamankan korban kebakaran dan membawanya ke area yang lebih terang dan ramai agar mudah dikenali,” kata anggota Polres Sumedang, Briptu. Miftah Farid Hidayat.
Anak yang Hilang Saat Pawai Lampion di Sumedang Ditemukan
Ia menduka kejadian ini karena kelalaian orang tua yang lengah saat berjalan di tengah kerumunan iring-iringan pawai.
“Namanya juga suasana ramai. Meskipun anak digandeng bisa saja terlepas atau terbawa arus manusia,” lanjut Miftah.
Setelah sekitar 30 menit dilakukan pengumuman melalui pengeras suara, akhirnya anak tersebut berhasil dipertemukan kembali dengan orang tuanya.
Baca Juga: Bendera Merah Putih Sepanjang 1 Kilometer Dibentangkan di Jalur Bersejarah Cadas Pangeran Sumedang
Suasana haru menyelimuti momen tersebut. Sang ibu pun tak kuasa menahan tangis saat memeluk erat anaknya yang ditemukan dalam keadaan selamat.
“Tadi ketemunya setelah diworo-woro petugas dan peserta pawai lampion di Sumedang. Kemudian wisatanya langsung diarahkan ke ke tempat ramai dan terang. Kondisi anaknya alhamdulillah baik-baik saja, Cuma orang tuanya ada rasa reuwas (panik),” jelasnya.
Pawai lampion digelar dengan menampilkan berbagai kreatifitas siswa dan guru. Tahun ini pawai diikuti oleh ratusan peserta dari 42 sekolah tingkat SD, SMP hingga SMA. (Aang/R3/HR-Online/ Editor: Eva)