Adab Membuat WC dalam Islam, Berikut Tata Letak yang Baik

1 week ago 23

Ketika merancang kamar mandi, tidak boleh sembarangan melakukannya. Sebab, terdapat beberapa adab membuat WC dalam Islam. Tidak sedikit yang membuat desain kamar mandi menyatu dengan WC.

Baca Juga: Hadits Adab Murid terhadap Guru, Memuliakan dan Menghormati

Ajaran agama Islam sangat memperhatikan kesucian dan kebersihan. Maka dari itu, kamar mandi sebagai tempat untuk membersihkan diri, bersuci hingga buang air harus diperhatikan tata letak WC-nya.

Adab Membuat WC dalam Islam dengan Desain yang Tepat

Terdapat beberapa aspek penting yang dapat diterapkan sesuai syariat Islam ketika membuat WC. Berikut beberapa diantara adabnya:

Tidak Menghadap atau Membelakangi Kiblat

Tahukah Anda? Dalam ajaran Islam, tata letak toilet pun memiliki aturannya sendiri. Rasulullah SAW memberikan panduan agar saat buang air kecil maupun besar, kita tidak menghadap atau membelakangi arah kiblat.

Beliau bersabda:

“Jika salah seorang dari kalian pergi ke tempat buang air, maka janganlah menghadap atau membelakangi kiblat saat buang air kecil atau besar.” (HR. Muslim)

Namun, bila kondisi toilet sudah terlanjur Anda bangun mengarah atau membelakangi kiblat dan tidak memungkinkan untuk Anda renovasi, sebaiknya posisi tubuh sedikit dimiringkan. Tujuannya agar tidak benar-benar menghadap atau membelakangi kiblat secara langsung.

Meskipun begitu, topik ini ternyata menimbulkan perbedaan pendapat di kalangan ulama. Menguti[ dari islamicity.org, mayoritas ulama berpendapat bahwa larangan menghadap kiblat tersebut berlaku khusus ketika buang hajat di area terbuka, sedangkan di dalam bangunan yang tertutup seperti toilet yang memiliki dinding, larangan tersebut menjadi tidak berlaku.

Imam An-Nawawi, seorang ulama besar dalam Mazhab Syafi’i, juga menjelaskan perbedaan pandangan ini secara rinci. Ia menyatakan:

“Menurut Mazhab Syafi’i, buang air dengan menghadap kiblat hukumnya haram jika dilakukan di tanah lapang, namun dibolehkan jika dilakukan di dalam bangunan (seperti toilet). Pendapat ini juga diikuti oleh Abbas bin Abdul Muthalib, Ibnu Umar, Asy-Sya’bi, Imam Malik, Ishaq, dan salah satu riwayat dari Imam Ahmad.”
(Al-Majmu’, 2/81–82)

Tidak Berdekatan dengan Dapur

Tata letak WC yang terlalu dekat dapur dapat mengganggu selera makan. Karena aroma WC khawatirnya akan tercium pada saat makan.

Kemudian yang menjadi alasan lainnya yakni WC merupakan ruang berkumpulnya kuman. Sedangkan dapur menjadi tempat memasak atau menghidangkan makanan, sehingga harus terjaga kebersihan dan selalu higienis.

Pisahkan WC Tamu dan Keluarga

Berhubung WC bersifat pribadi, terutama bagi anggota keluarga perempuan yang usianya sudah menginjak akil baligh, maka jangan sampai orang luar masuk WC keluarga. Hendaknya setiap anggota keluarga menjaga kebersihan dan area pribadi. Untuk itu, sebaiknya antara WC keluarga dan tamu terpisah agar memberikan kenyamanan.

Tidak Berdekatan dengan Ruang Tamu

Tempat buang air besar lebih baik ditempatkan di area yang jarang dilalui banyak orang. Maka dari itu, WC harus tertutup dan letaknya tidak berdekatan dengan ruang yang banyak dilalui orang, seperti ruang tamu.

Baca Juga: Adab Memberi Nasehat, Salah Satunya Hindari Tahrisy

Tata letak WC yang jauh dari ruang tamu memiliki tujuan untuk menghindari aurat terlihat tamu yang bukan mahram. Selain itu, untuk menjaga kenyamanan dan kebersihan, sebaiknya letak WC juga tak terlalu berdekatan dengan kamar tidur.

Sediakan Keran Tempat Wudhu

Tidak sedikit orang yang memiliki lahan terbatas untuk tempat wudhu di rumah, sehingga membangunnya menyatu dengan kamar mandi. Namun perhatikan posisi keran, sebaiknya terpisah dari shower atau bak mandi serta berjauhan dari kloset. Hal ini penting untuk menjaga kesucian dan dan juga kebersihan area tempat wudhu dari najis. Untuk memudahkan akses, letakkan keran ini berdekatan dengan pintu kamar mandi.

Beri Penerangan yang Baik

Menurut ajaran Islam, toilet atau kamar mandi menjadi salah satu tempat kesukaan setan dan jin. Untuk itu, sebelum masuk dan saat keluar baca doa terlebih dahulu.

Kemudian beri penerangan yang baik di kamar mandi. Jangan sampai menimbulkan kesan kotor dan horor di dalamnya karena pencahayaan yang buruk.

Hal yang tidak kalah penting adalah perhatikan sirkulasi udaranya. Jika sirkulasi udara buruk maka aroma busuk dari kotoran di kamar mandi dapat menyebar ke seluruh rumah. Selain itu, kamar mandi akan terasa pengap dan saat menggunakannya menjadi kurang nyaman.

Akibat Tata Letak WC Tak Sesuai dengan Syariat Islam

Adab membuat WC dalam Islam harus memperhatikan tata letaknya. Jika tak sesuai dengan ajaran Islam, maka bisa menimbulkan konsekuensi seperti berikut:

  • Mengurangi Kesempurnaan Bersuci. WC yang tata letaknya berdekatan dengan tempat ibadah atau fasilitas dapat mengganggu proses bersuci. Hal ini karena air yang digunakan untuk bersuci berisiko terkena najis dan membuat bersuci menjadi tidak sempurna.
  • Melanggar Adab. Islam mengajarkan seluruh umatnya agar memperhatikan adab, seperti buang air. Apabila WC menghadap atau membelakangi kiblat, maka hal tersebut melanggar adab dalam Islam.
  • Mengurangi Nilai Keberkahan. Jika membangun toilet tak sesuai syariat Islam, maka dapat berpengaruh terhadap kesempurnaan bersuci. Bersuci yang kurang sempurna dapat berpengaruh pada ibadah dan mengurangi nilai keberkahan.

Baca Juga: Adab Bergaul dengan Lawan Jenis Agar Terhindar Dari Fitnah

Dalam Islam terdapat anjuran membuat WC sesuai adab. Jika tata letak tak sesuai syariat dapat menimbulkan kesalahpahaman terhadap pemilik rumah. Seperti membuat WC berdekatan ruang keluarga atau tamu dapat berpotensi menimbulkan fitnah. Maka dari itu, pertimbangkan dengan matang tata letak hingga desain ketika akan membangun WC atau kamar mandi. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |