harapanrakyat.com,- Lebih dari 1.000 peserta dari berbagai daerah di Indonesia turut meramaikan acara Scale Up: Life Deeper Rise Stronger yang digelar STIFIn Genetic di Yogyakarta pada 10 Agustus 2025 lalu. Event ini menjadi yang pertama kali dihadiri peserta dari dalam negeri maupun Malaysia. Pada kesempatan tersebut juga berhasil terkumpul dana wakaf untuk pembangunan Kampoong Ecopreneur senilai Rp12,6 miliar.
Founder STIFIn Genetic sekaligus penggagas acara, Jamil Azzaini, menyampaikan rasa syukur atas antusiasme peserta. Menurutnya, masyarakat Indonesia perlu terus melakukan scale up atau bertumbuh, baik dalam aspek kepribadian, keluarga, keuangan, maupun spiritualitas.
Senada dengan itu, Atok R. Aryanto, CEO Kubik Leadership, menyoroti fenomena banyaknya anak muda yang mengalami kelelahan ekstrem akibat stres (burn out) serta minimnya literasi keuangan.
“Sekitar 52 persen pekerja muda mengalami burn out, dan 75 persen masyarakat tidak memiliki dana darurat. Karena itu, scale up menjadi kebutuhan mendesak, bukan sekadar naik kelas, melainkan juga peningkatan kapasitas serta dampak positif bagi lingkungan sekitar,” ungkap Atok.
Acara ini menarik peserta dari Aceh hingga Sulawesi. Bahkan ada peserta yang terbang langsung dari Mekkah ke Yogyakarta demi mengikuti sesi inspiratif para pembicara.
Baca Juga: Tular Nalar Summit 2025 saat Literasi Digital Bukan Cuma Milik Elit
Para Tokoh yang Hadir di Acara Scale Up STIFIn Genetic Yogyakarta
Sejumlah tokoh hadir, di antaranya pakar parenting dr Aisah Dahlan, influencer Sherly Annavita, dan pakar STIFIn Hari Sanusi. Hadir juga Direktur STIFIn Institute Ahmad Sholahudin An Nabhani, serta Ketua Yayasan STIFIn Bila Jauda.
Dalam paparannya, dr Aisah menekankan pentingnya peningkatan pemahaman keluarga. Khususnya peran laki-laki dan perempuan yang secara kodrati berbeda namun saling melengkapi.
Selain itu, acara juga dirangkaikan dengan peluncuran program wakaf pembangunan Kampoong Ecopreneur di atas lahan 1,5 hektare di Leuwisadeng, Kabupaten Bogor.
Program ini digagas oleh Jamil Azzaini bersama Teguh Arief dan Sofie Beatrix. Dari peserta, terkumpul dana berupa wakaf tanah Rp7,5 miliar, wakaf produktif Rp5 miliar, serta kontribusi Rp103 juta lebih, sehingga total mencapai Rp12,6 miliar.
Baca Juga: Harta Kekayaan Sri Mulyani Jadi Sorotan usai Pidato Gaji Guru dan Dosen
Menurut Sofie Beatrix, Kampoong Ecopreneur dirancang sebagai ruang tumbuh yang mempersiapkan masa pensiun dengan empat pilar utama. Keempat pilar tersebut adalah kesehatan fisik, kesehatan mental, kesehatan finansial, dan kesehatan spiritual. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)