harapanrakyat.com – Gangguan penglihatan seolah tak bisa terhindarkan seiring dengan penggunaan alat elektronik seperti, gawai, laptop, dan lainnya secara berlebihan. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) pada 2023, prevalensi disabilitas penglihatan pada usia 1 tahun tercatat ada 0,4 persen. Kemudian penggunaan alat bantu penglihatan alat bantu pada penduduk usia 1 tahun tercatat ada 11,9 persen.
Baca Juga : Pekan Glaukoma Sedunia, RSUD Pandega Pangandaran Ajak Masyarakat Jaga Kesehatan Mata
Dengan kondisi tersebut, perkembangan teknologi untuk mengatasi gangguan penglihatan saat ini terus berkembang dengan pesat. Terbaru, ada teknologi Laser Vision Correction (LVC) SMILE Pro atau laser mata untuk mengatasi rabun jauh (miopia), rabun dekat (hiperopia), serta silinder (astigmatisme).
Dokter Spesialis Mata Klinik Utama Prime Center, dr. Marita Febiana Aprilani, Sp.M mengatakan, LVC Smile Pro ini merupakan teknologi yang paling mutakhir. Tak hanya itu, teknologi ini juga cukup canggih untuk mengatasi gangguan penglihatan.
Ia menyebut, orang rentang usia 18 sampai 45 tahun dengan catatan tidak memiliki gangguan penglihatan katarak, bisa memanfaatkan LVC Smile Pro. Hal ini agar terbebas dari penggunaan kacamata.
“LVC ini merupakan suatu tindakan laser yang bisa mengoreksi kelainan mata seperti minus, plus, dan silindris. Supaya pasien-pasien bisa terbebas dari kacamata,” kata Marita di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (2/8/2025).
Atasi Gangguan Penglihatan, LVC Smile Pro Berbeda dengan Teknologi Lasik Sebelumnya
Ia menjelaskan, tindakan pada LVC Smile Pro ini berbeda dengan teknologi Lasik sebelumnya. Sebab, LVC Smile Pro sangat minim risiko maupun efek samping, apabila ada pun tidak lebih dari 1 persen.
Baca Juga : Manfaat Buah Srikaya, Mencegah Kanker dan Bagus untuk Janin
“LVC Smile Pro bisa meminimalisir efek samping seperti mata kering. Kalau Lasik sebelumnya kan membuka dan menutup kornea, kalau LVC Smile Pro tidak mengotak-atik kornea,” ujarnya.
Marita menambahkan, tindakan dari LVC Smile Pro ini terbilang cukup cepat untuk mengatasi gangguan penglihatan, karena hanya membutuhkan waktu hitungan menit. Selain itu, proses pemulihan seusai melakukan tindakan LVC Smile Pro juga singkat.
“Proses lasernya itu kurang dari 10 detik, mungkin total dengan persiapan itu 5 sampai 10 menit. Kalau dengan Smile Pro itu besoknya udah bisa beraktivitas normal,” kata Marita menambahkan.
Dengan adanya teknologi LVC Smile Pro ini, Marita berharap masyarakat yang mengalami gangguan penglihatan bisa segera terlepas dari penggunaan kacamata. Sehingga, kualitas hidup masyarakat Indonesia khususnya Jawa Barat bisa lebih baik lagi. “Harapannya kami bisa memenuhi keinginan para pasien yang memang menggunakan kacamata, apalagi yang tebal,” ucapnya. (Reza/R13/HR Online/Editor-Ecep)