Galaksi Zhulong kembaran Bima Sakti menjadi salah satu penemuan terbaru yang menjadi kejutan dari alam semesta. Dari jutaan galaksi yang tersebar di jagat raya, satu penemuan baru-baru ini telah mengguncang pemahaman lama mengenai pembentukan galaksi.
Baca Juga: Bintang Dark Dwarf, Diyakini Tersembunyi di Pusat Galaksi
Galaksi ini bernama Zhulong, dinamai dari mitologi Tiongkok kuno, yang mencerminkan sosok naga matahari. Hal yang membuatnya luar biasa bukan hanya keindahan bentuk spiralnya. Namun juga kenyataan mengejutkan bahwa galaksi kembaran Bima Sakti ini sudah terbentuk hanya satu miliar tahun setelah Big Bang.
Galaksi Zhulong Kembaran Bima Sakti yang Berusia 12 Miliar Tahun
Galaksi Zhulong bukan sekadar galaksi biasa. Pasalnya, galaksi tersebut adalah struktur spiral yang sangat teratur, dengan lengan spiral luas, tonjolan tengah menonjol, serta cakram bintang masif. Perkiraan usianya mencapai 12 miliar tahun, menjadikannya salah satu galaksi spiral tertua yang pernah ilmuwan amati.
Cakram galaksi ini membentang sepanjang 60.000 tahun cahaya, hampir menyamai ukuran galaksi Bima Sakti. Lebih mengejutkan lagi, galaksi ini telah mengandung lebih dari 100 miliar massa matahari dalam bentuk bintang. Dengan karakteristik tersebut, Zhulong dianggap sebagai kembaran galaksi Bima Sakti pada masa awal alam semesta.
Rasa kagum muncul saat menyadari bahwa struktur sebesar ini dapat terbentuk begitu cepat dalam sejarah kosmis. Sebuah keajaiban yang membungkam nalar sejenak.
Menantang Teori Evolusi Galaksi yang Lama
Selama ini, para astronom mempercayai bahwa galaksi spiral besar terbentuk melalui proses panjang selama miliaran tahun. Awalnya, galaksi-galaksi kecil dan tidak beraturan akan saling bertabrakan dan bergabung, membentuk struktur yang lebih besar dan kompleks secara perlahan. Namun, penemuan galaksi Zhulong kembaran Bima Sakti memaksa dunia ilmiah untuk mempertimbangkan ulang teori tersebut.
Galaksi Zhulong terdeteksi dalam survei langit dalam oleh Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) secara tidak sengaja. Penemuan ini membawa titik balik besar bagi pemahaman tentang bagaimana dan kapan galaksi besar mulai terbentuk.
Sulit membayangkan bahwa di tengah kekacauan awal alam semesta, galaksi seindah dan terstruktur Zhulong bisa hadir secepat itu. Seakan semesta menyimpan kejutan, menunggu saat yang tepat untuk memperlihatkannya.
Teknologi yang Berperan dalam Penemuan Ini
Penemuan galaksi Zhulong merupakan bagian dari program survei PANORAMIC JWST oleh para ilmuwan dari NOIRLab dan University of Geneva. Program ini menggunakan strategi mode paralel murni JWST, yang memungkinkan pengumpulan gambar berkualitas tinggi secara efisien saat teleskop utama tengah mengamati target utama lainnya.
Strategi ini terbukti sangat efektif dalam menemukan objek-objek langka seperti galaksi Zhulong. Para ilmuwan menyadari bahwa galaksi spiral masif seperti ini sangat jarang dan hanya bisa ditemukan jika area langit yang sangat luas diamati secara mendalam.
Baca Juga: Galaksi Centaurus A Berjarak 13 Juta Tahun Cahaya dari Bumi
Penemuan ini tidak hanya menunjukkan kehebatan teknologi masa kini, tetapi juga betapa pentingnya eksplorasi ilmiah yang sabar dan penuh dedikasi.
Zhulong: Naga Matahari dari Alam Semesta Awal
Nama Zhulong berasal dari mitologi Tiongkok, menggambarkan sosok naga merah yang membawa terang dan gelap dengan membuka dan menutup matanya. Nama ini terasa tepat karena galaksi Zhulong, seperti sang naga, membawa cahaya baru bagi pemahaman umat manusia tentang waktu dan asal-usul kosmos.
Melihat jauh ke masa lalu melalui cahaya yang datang dari galaksi ini, seakan menyaksikan bab awal buku alam semesta yang selama ini tersembunyi rapat. Setiap titik cahayanya seperti bisikan masa lalu, menyampaikan cerita tentang bagaimana segala sesuatu bermula.
Arah Penelitian Selanjutnya
Penemuan galaksi Zhulong telah membuka pintu bagi penelitian lebih lanjut mengenai struktur awal alam semesta. Dengan bantuan JWST dan Atacama Large Millimeter Array (ALMA), para astronom akan melanjutkan pengamatan untuk mengonfirmasi lebih banyak detail mengenai sifat dan komposisi galaksi ini.
Harapan besar muncul dari komunitas ilmiah bahwa lebih banyak galaksi seperti Zhulong akan ditemukan di masa mendatang. Setiap penemuan baru menjadi potongan teka-teki yang membantu menyusun ulang narasi besar tentang kelahiran dan pertumbuhan galaksi di alam semesta awal.
Baca Juga: Penemuan Galaksi Hantu FCC 224 yang Membingungkan Para Ilmuwan
Galaksi Zhulong kembaran Bima Sakti telah mengubah cara pandang ilmuwan tentang waktu dan proses pembentukan galaksi. Sebuah galaksi spiral raksasa yang lahir hanya satu miliar tahun setelah Big Bang, menjadi simbol dari betapa kompleks dan menakjubkannya alam semesta. Di tengah dinginnya ruang hampa kosmos, Zhulong bersinar sebagai bukti bahwa keindahan bisa muncul bahkan sejak awal mula. Sebuah pengingat bahwa masih banyak rahasia belum terungkap, menunggu untuk ditemukan oleh mata terus memandang langit dengan rasa ingin tahu yang tak pernah padam. (R10/HR-Online)