Bos Koi Hartono Soekwanto Angkat Trofi Handmade Boyolali ke Panggung Internasional

2 weeks ago 20

harapanrakyat.com,- Nama Bos Koi Indonesia, Hartono Soekwanto, kembali mencuat lewat terobosan kreatif yang mengangkat karya seni lokal ke panggung internasional. Kali ini, trofi handmade bertema koi hasil kolaborasinya dengan pengrajin Boyolali berhasil mencuri perhatian dunia dalam ajang bergengsi World Nishikigoi Club (WNC) di Hiroshima, Jepang.

Lebih dari sekadar penghargaan bagi para juara, trofi ini menjadi simbol dedikasi Hartono terhadap dunia koi. Sekaligus komitmennya untuk memperkenalkan nilai estetika dan keunikan seni lokal Indonesia. 

Trofi mewah yang dilapisi emas 24 karat ini bukan hanya menjadi simbol kemenangan. Namun juga bukti nyata bahwa seni dan kerajinan Indonesia layak bersaing di tingkat dunia.

Baca Juga: Kisah Hartono Soekwanto, Penghobi Ikan Koi Asal Bandung yang Mendunia

Trofi Handmade Boyolali untuk Kejuaraan Koi Kolaborasi Hartono Soekwanto dan Desainer ITB

Trofi tersebut merupakan hasil kolaborasi Hartono dengan desainer Heri Pujianto, lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang telah lama berkecimpung di dunia desain interior.

Dibuat dengan teknik tempa manual, trofi ini memadukan logam tembaga dan kuningan, lalu dilapisi emas murni 24 karat. Sentuhan elegan dan detail filosofis menjadikannya sebagai trofi pertama di dunia koi dengan nuansa seni yang begitu kuat.

Desainnya terinspirasi dari bentuk Piala Dunia, namun diberi sentuhan khas berupa simbol air dan sepasang ikan koi. Simbol ini melambangkan kehidupan, pertumbuhan, serta kebersamaan. 

“Setiap elemen dalam desain trofi ini memiliki makna. Filosofi koi itu kuat, dan kami ingin menyampaikan itu lewat karya seni,” ujar desainer Heri Pujianto, Senin (4/8/2025).

Proses pengerjaan trofi ini seluruhnya dilakukan secara manual oleh pengrajin-pengrajin lokal dari Boyolali. Hal ini memberikan nilai tambah yang tidak bisa ditiru oleh produksi massal pabrikan. 

“Handmade itu punya rasa yang berbeda. Ada sentuhan manusia yang memberi nilai seni lebih tinggi,” tambah Heri.

Lewat proyek ini, Hartono Soekwanto tak hanya menunjukkan kepeduliannya terhadap estetika dalam dunia koi, tetapi juga secara aktif mendorong pelaku UMKM lokal untuk go global. Para pengrajin Boyolali yang selama ini hanya dikenal secara lokal kini ikut bersinar di ajang internasional.

“Di kampung saya banyak pengrajin berbakat. Lewat trofi ini, mereka bisa menunjukkan kualitasnya. Dan luar biasanya, Jepang sekarang menggunakan trofi buatan kita,” kata Heri.

Sejak pertama kali dikirim ke Jepang pada 2012, trofi handmade dari Boyolali ini telah digunakan secara konsisten dalam berbagai ajang lomba koi internasional. Tahun lalu saja, sebanyak 620 unit trofi dikirim ke Jepang untuk berbagai kategori perlombaan.

Baca Juga: Dari Ikan Koi Juara Dunia hingga Sapi Albino, Irfan Hakim dan Hartono Soekwanto Bertukar Inspirasi

Bukan Piala Biasa

Sementara itu, Hartono Soekwanto menegaskan, trofi tersebut bukanlah piasa biasa. Trofi ini merupakan simbol dari kebanggaan.

“Trofi ini bukan sekadar piala biasa. Ini karya seni handmade yang menjadi simbol kemenangan dan kebanggaan. Jepang pun mengakuinya,” ungkap Hartono.

“Dulu kita belajar membuat trofi dari Jepang. Sekarang justru Jepang yang memakai trofi buatan Indonesia. Ini pencapaian luar biasa untuk seni lokal kita,” tambahnya.

Baca Juga: Bukan Cuma Tren, Olahraga Padel di Bandung Siap Lahirkan Atlet Berprestasi

Bagi Hartono Soekwanto, dunia koi tak hanya soal kualitas ikan, tapi juga soal bagaimana keseluruhan ekosistem, termasuk elemen estetika mencerminkan budaya, nilai, dan identitas bangsa. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |