Asal Usul Berokan Indramayu, Kesenian yang Memunculkan ‘Monster Seram’

8 hours ago 4

Asal usul berokan Indramayu sudah melekat dalam kehidupan masyarakat setempat sejak zaman dahulu. Berokan sendiri merupakan salah satu kesenian tradisional yang memiliki nilai budaya mendalam. Tradisi ini hadir sebagai bagian dari masyarakat Indramayu.

Baca Juga: Mengenal Warisan Leluhur Siraman dan Ngalungsur Geni di Garut

Seiring perkembangan zaman, berokan mengalami ancaman kepunahan. Hanya sedikit seniman yang masih berusaha untuk tetap mempertahankan eksistensinya di tengah masyarakat. Hal inilah yang membuat pelestarian kesenian berokan menjadi hal penting bagi generasi mendatang. 

Asal Usul Berokan Indramayu, Tradisi Khas Masyarakat Pantura Jawa Barat

Berokan merupakan pertunjukan penolak bala, mirip seperti barongsai. Topeng berokan sendiri tersebar di desa-sesa sepanjang pesisir utara Jawa Barat. Hal ini mencakup pesisir Karawang, Subang, Indramayu hingga Cirebon. 

Sejarah Pertunjukan Berokan

Konon katanya, seni topeng berokan merupakan hasil ciptaan dari Mbah Kuwu Cirebon, Pangeran Cakrabuana. Ia adalah putra Prabu Siliwangi yang mendirikan Kerajaan Cirebon pada abad ke-15. Pangeran Cakrabuana atau Walangsungsang ini merupakan putra pertama dari pasangan Prabu Siliwangi dan Ratu Mas Subang Larang. 

Dalam sejarahnya, Pangeran Cakrabuana menggunakan seni pertunjukan untuk menyebarkan syiar agama Islam ke wilayah Galuh. Pertunjukan ini dipilih sebagai media syiar agar mudah diterima oleh lingkungan masyarakat terdahulu yang kental akan budayanya. 

Dalam penampilannya, Pangeran Cakrabuana mengibaratkan hewan besar berokan sebagai manusia. Sementara pemainnya sebagai roh. Jika dalang hadir dan memasuki tubuh monster berokan, maka ia akan hidup. 

Namun, jika tidak ada roh maka berokan akan mati dan kembali ke pangkuan ilahi. Filosofi tersebut membawa kunci agar manusia siap menjalani hal tersebut dengan dibarengi pelaksanaan ibadah. Misalnya seperti sholat lima waktu. 

Membawa Berkah dengan Penampilan Unik

Asal usul berokan Indramayu dalam bahasa setempat berarti keselamatan. Kesenian ini seringkali berguna dalam upacara ruwatan atau bentuk ritual untuk menangkal penyakit. Tarian berokan yang ditampilkan dipercaya bisa menghadirkan keselamatan dalam kehidupan masyarakat. 

Dalam beberapa tradisi, masyarakat juga menggunakan seni pertunjukan berokan ketika menempati rumah baru. Tradisi tersebut menunjukkan berokan sebagai simbol perlindungan dan keberkahan. 

Penampilan berokan sendiri sangat khas dan unik. Bentuk berokan mirip seperti buaya yang terbuat dari bahan-bahan sederhana, seperti kulit dan karung goni. Tambahan aksesori dari kain semakin melengkapi tampilan berokan yang eksotis. 

Baca Juga: Merlawu dan Nyangku, Tradisi Budaya Ciamis dalam Menyambut Maulid Nabi

Biasanya, gerakan dalam tarian berokan sangat energik. Hal inilah yang membuatnya menarik untuk disaksikan. Belum lagi, iringan musik tradisional dalam tarian berokan seringkali menambah kesan magis dan mistis yang sayang untuk dilewatkan. 

Tarian Berokan Mengikuti Alunan Musik

Dalam pertunjukannya, kesenian berokan selalu mengikuti iringan dari alat musik tradisional. Para nayaga akan memainkan musik dengan pola ritme yang berubah-ubah. Hal ini tergantung pada konsep yang dibawakan untuk tarian berokan. 

Asal usul berokan indramayu melibatkan sosok seorang dalang. Saat musik mulai berbunyi, sang dalang akan masuk ke tubuh berokan. Dalang tersebut akan berbicara dan berdialog, bahkan bernyanyi dengan berbagai gaya. Misalnya seperti berdiri dengan empat kaki, duduk maupun tengkurap. 

Tak jarang, berokan akan berlari-lari mengejar penonton. Ada pula pemain berokan yang mengikuti tarian dari kuda lumping pendampingnya. Di momen seperti ini, biasanya penonton akan memasukkan berbagai uang pecahan ke dalam mulut berokan. 

Berokan Terancam Punah

Kini, kesenian berokan harus menghadapi tantangan yang cukup serius. Salah satunya adalah kurangnya generasi muda yang tertarik untuk melanjutkan tradisi ini. Belum lagi, kesenian berokan membutuhkan keahlian khusus dan pengorbanan waktu yang tidak sedikit. Akibatnya, tidak banyak orang yang bersedia untuk melestarikannya. 

Upaya pelestarian berokan bisa dilakukan melalui beberapa cara. Misalnya seperti pelatihan, pertunjukan hingga pengenalan di sekolah-sekolah. Meskipun terancam punah, ada beberapa komunitas dan seniman yang tetap berupaya untuk melestarikan tradisi berokan. 

Sebagian dari mereka sering mengadakan pertunjukan di berbagai acara adat maupun festival budaya. Hal ini merupakan bentuk penghargaan terhadap warisan budaya leluhur. Pertunjukan yang ada juga menjadi cara terbaik untuk memperkenalkan kesenian berokan pada generasi muda. 

Baca Juga: Sejarah Kuda Kosong Cianjur, Pawai Penghormatan Para Leluhur Kota Santri

Asal usul berokan Indramayu tercatat sebagai media penyebaran Islam pada zaman dahulu. Kesenian ini sengaja dibuat sebagai media yang relevan dan mudah diterima oleh masyarakat setempat. Asal usul berokan di Indramayu ini bisa memainkan beberapa peran. Mulai dari singa, macan hingga buaya dengan mulut topeng yang digerakkan oleh dalang. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |