Dedi Mulyadi Ingin Buat Rumah Sakit Terapung Hingga Radar Pendeteksi Bencana 

14 hours ago 6

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi ingin membuat rumah sakit terapung hingga radar pendeteksi bencana. Hal itu disampaikan Dedi usai memimpin apel gelar pasukan siaga tanggap bencana 2025 di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (5/11/2025).

Dedi menyampaikan ada tiga kekurangan dalam upaya mengantisipasi maupun menangani bencana di Jawa Barat. Tiga kekurangan itu meliputi, rumah sakit terapung, mobil off-road khusus untuk mengevakuasi korban bencana, dan radar pendeteksi bencana.

“Dari rangkaian tadi, ada yang sudah kami miliki dan juga ada beberapa kekurangan-kekurangan,” kata Dedi.

Baca Juga: Mulai Tahun Depan, Uji KIR di Jawa Barat Dilakukan Dealer Bukan Dishub

Dengan kekurangan itu, Dedi sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk menyiapkan mobil ambulans dengan kelengkapan medis yang bisa menerobos daerah yang terdampak bencana.

Sebab, ketika suatu bencana terdampak bencana, seringkali mengalami kesulitan aksesibilitas karena jalannya rusak. 

“Siapkan mobil ambulans lengkap dengan peralatan medis, tapi bisa naik turun ke daerah curam. Pengalaman ketika di Sukabumi, Saya ngumpulin off-roader untuk ke lokasi agar bisa mengangkut (evakuasi korban),” ujarnya.

Rumah Sakit Terapung untuk Jawa Barat Bagian Selatan dan Utara

Kemudian, Dedi menilai Jawa Barat harus memiliki rumah sakit terapung yang berbentuk kapal atau paling tidak perahu khususnya di bagian selatan dan utara.

Menurutnya, Pemprov Jawa Barat sedang menyiapkan empat rumah sakit terapung untuk penanganan bencana khususnya di Jawa Barat di bagian selatan dan utara.

“Belum memiliki rumah sakit terapung. Tahap pertama bisa kami empat rumah sakit terapung di selatan dan utara,” tuturnya.

Dedi menambahkan, Pemprov Jawa Barat juga sedang berupaya untuk memiliki radar khusus pendeteksi bencana. Pemprov Jawa Barat berencana membeli radar khusus pendeteksi bencana ini di APBD 2026 mendatang, sehingga bisa segera BMKG operasikan.

“Tahun 2026, Pemprov segera memiliki radar. Lelangnya mudah-mudahan cepat. Teknis nanti dari BMKG agar Jawa Barat bisa segera melengkapi untuk membaca fenomena,” ucapnya.

Ia optimistis kekurangan-kekurangan untuk mengantisipasi maupun penanganan bencana bisa segera dilengkapi oleh Pemprov Jawa Barat. Mengingat, kejadian bencana bisa kapan saja terjadi walaupun sudah ada prakiraan-prakiraan oleh pihak terkait.

Baca Juga: Duh Warga Cianjur Ini Rela Jual Domba Demi Urus KTP dan KK, Begini Respon KDM

“Logistik, personel, motor, mobil dan pembiayaan sudah siap. Kan bencana enggak bisa milih kalender. Misalkan, pilih akhir Desember atau awal Januari, kan enggak bisa,” katanya. (Reza/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |