Beda Taktik, Begini Ciri Khas Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert dalam Memandu Timnas Indonesia

7 hours ago 6

Publik akhir-akhir mulai membandingkan pelatih Timnas Indonesia saat ini, Patrick Kluivert, dengan mantan Shin Tae-yong. Tae-yong sendiri pernah menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia hingga awal tahun 2025.

Baca Juga: Timnas Indonesia Gagal di Piala Asia U-23 2026, Publik Bandingkan Gerald Vanenburg dan Shin Tae-yong

Setelah melatih Timnas Indonesia selama setengah tahun, publik pun mulai membandingkan gaya kepemimpinan keduanya. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya sendiri, yang terlihat dengan perkembangan skuad Merah Putih dalam tiap laga.

Perbedaan Gaya Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert

Di era pelatih asal Belanda ini, Timnas Indonesia memang berhasil lolos ke babak keempat kualifikasi Piala Dunia 2026. Namun meski begitu, lolosnya Indonesia juga tak bisa dipungkiri adanya andil dari Shin Tae-yong.

Lantas apa yang membedakan gaya kepelatihan dari keduanya tersebut? Berikut ulasannya.

Taktik yang Berbeda

Apabila membicarakan taktik, Tae-yong cenderung memfokuskan skuad pada pertahanan. Pelatih asal Korea Selatan ini juga memanfaatkan kekuatan striker sebaik mungkin.

Salah satunya dengan melakukan taktik serangan cepat. Tidak jarang pula Tae-yong meminta pemain untuk melakukan umpan lambung.

Jika Shin Tae-yong seperti itu, maka berbeda dengan Patrick Kluivert. Pelatih asal Belanda ini menggunakan taktik yang berbeda. Karena latar belakang yang ia miliki, Kluivert memilih menggunakan total football ala Belanda.

Dengan taktik ini, Kluivert meminta pemain untuk keluar dari zona nyaman. Skuad cenderung diharuskan bergerak agresif untuk mendapatkan poin.

Tiap Pelatih Punya Pemain Favorit

Sebagaimana pelatih pada umumnya, Patrick Kluivert dan Shin Tae-yong punya pemain favorit. Dua pemain yang sering Tae-yong panggil adalah Hokky Caraka dan Rafael Struick.

Kedua pemain tersebut seringkali ada di tiap skuad untuk Tae-yong mainkan. Bahkan Tae-yong pun jarang merombak skuad yang sudah ia susun.

Lain halnya dengan Kluivert, ia lebih sering merombak susunan pemain. Dengan cara ini, ia lebih leluasa mengeksplor kemampuan pemain secara menyeluruh.

Tidak jarang, Kluivert berani mendudukkan pemain inti sebelumnya di bangku cadangan. Pemain yang sebelumnya jarang turun lapangan pun ia mainkan untuk melihat performa tiap pemain.

Susunan Formasi

Bicara soal formasi, fans skuad Garuda pasti hafal kebiasaan Tae-yong. Pelatih asal Korea ini memang sering menggunakan strategi 3 bek andalan. Ketiga bek tersebut adalah Justin Hubner, Jay Idzes, serta Rizky Ridho. Lewat ketiga bek ini, formasi 3-4-3 jadi pilihan Tae-yong.

Baca Juga: Mees Hilgers Absen Bela Timnas Indonesia di FIFA Matchday, Ini Reaksi Patrick Kluivert

Berbeda dengan Shin Tae-yong, Patrick Kluivert memilih taktik lebih agresif. Tidak jarang Kluivert menggunakan teknik menyerang yang fleksibel. Formasinya pun bisa ia ubah sesuai strategi. Dengan formasi tersebut, Kluivert bisa saja menurunkan 4 bek sekaligus dalam satu pertandingan. (Revi/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |