harapanrakyat.com,- Puluhan tokoh, ulama dan aktivis di Garut, Jawa Barat, menggelar audiensi kasus kematian tiga warga saat pesta rakyat di Pendopo Garut yang terjadi beberapa waktu lalu. Audiensi yang berlangsung di ruang Komisi 1 DPRD Garut, Senin (3/11/2025), menghadirkan perwakilan dari Polres Garut untuk menjelaskan terkait penanganan kasus tersebut.
Audiensi sempat memanas ketika salah seorang peserta mengamuk karena kecewa terhadap Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, yang telah diminta audiensi sebanyak 3 kali. Namun, Putri tak bisa menemui pemohon audiensi.
Aksi gebrak meja dan adu mulut antara peserta audiensi dengan perwakilan DPRD Garut sempat terjadi. Beruntung tidak sampai berkepanjangan.
Penyelidikan Tragedi Pesta Rakyat di Pendopo Garut Ditangani Polda Jabar
Dalam audiensi ini, pihak kepolisian menyampaikan bahwa, perkara kasus penyelidikan tragedi pesta rakyat tersebut kini telah ditangani Polda Jabar. Sehingga pihaknya sudah tidak bisa mendalami kasus tersebut.
“Penangan itu karena sudah menjadi perhatian publik, sehingga kita sudah melakukan langkah memeriksa saksi. Namun demikian, perkaranya diambil alih oleh di Krimum Polda Jabar,” kata AKP. Joko Prihatin, kepada peserta audiensi, Senin (3/11/2025).
Sementara itu, koordinator peserta audiensi, KH. Abdurrahman Alqudsi mengatakan, pihaknya akan terus mengawal kasus ini. Bahkan akan mempertanyakan ke Polda Jabar dalam audiensi lanjutan di DPRD Provinsi Jawa Barat.
“Karena Polres Garut telah menyerahkan kasusnya ke Polda. Maka mau tidak mau, DPRD Jabar harus menerima audiensi dari masyarakat yang ingin mempertanyakan tindak lanjut perkara tersebut,” ujar Abdurrahman Alqudsi.
“Tindak lanjut dari sini, maka kita dibantu oleh DPRD agar bisa audiensi dengan DPRD Provinsi Jabar. Tujuannya untuk meminta keterangan dari Polda Jabar,” tambahnya.
Bahas Penanganan Perkara hingga Senayan
Selain di DPRD Provinsi, para tokoh, ulama dan aktivis ini juga meminta DPRD Garut untuk memberi rekomendasi kepada Komisi 3 DPR RI. Tujuannya untuk membahas penanganan perkara tersebut di Senayan.
“Sampai hari ini kan belum jelas, apakah SP3, sehingga harus jelas penangannya. Alasannya apa, agenda kami jelas sampai Komisi 3 DPR RI, kita pertanyakan kembali. Ini kan bukan kasus yang kecil. Terkait kasus ojol meninggal 1 saja jadi perhatian, masa ini korbannya sampai 3 orang tidak jadi perhatian,” kata Abdurrahman.
Kasus tewasnya tiga warga dalam pesta rakyat pernikahan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina dengan anak Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, terjadi akibat massa berebut masuk di pintu gerbang barat Pendopo Garut. Dari tiga orang yang meninggal, satu diantaranya adalah anggota polisi yang berjaga. (Pikpik/R3/HR-Online/Editor: Eva)

8 hours ago
4

















































