Sholat Iftitah Sebelum Tahajud, Awal Perjalanan Rohani

1 month ago 44

Sholat iftitah sebelum tahajud menawarkan banyak keutamaan. Ada banyak cara seseorang memulai malamnya. Ada yang membaca, ada pula yang merenung. Namun, bagi sebagian orang, malam adalah waktu untuk menyendiri bersama Allah lewat sholat tahajud.

Baca Juga: Panduan Sholat Nisfu Syaban, Doa dan Hukum Pelaksanaannya

Sebelum berdiri untuk sholat tahajud, ada satu amalan ibadah yang sering terlewatkan. Padahal amalan ini punya keindahan tersendiri. Banyak yang belum tahu tentang keutamaan sholat iftitah sebelum melaksanakan tahajud. Di bagian awal ini, kita akan menyelami makna dan keistimewaannya.

Memaknai Sholat Iftitah Sebelum Tahajud

Sholat iftitah bisa menjadi pembuka yang hangat di sepertiga malam. Saat semua orang terlelap, seseorang yang memulainya dengan doa dan pujian terasa lebih dekat dengan Allah. Sholat sunnah ini menyiapkan hati agar lebih khusyuk saat tahajud nanti.

Dalam beberapa kisah, ada orang-orang yang terbiasa melakukannya di awal malam. Mereka mengawali dengan membaca doa pembuka dalam sholat iftitah, lalu melanjutkannya dengan rakaat-rakaat sunah lainnya. Hati mereka terasa lebih ringan dan pikiran pun lebih jernih.

Mungkin belum banyak yang menjadikan sholat iftitah sebelum tahajud sebagai rutinitas. Namun, siapa pun yang sudah mencoba akan merasakan perbedaannya. Seolah ada semacam pengantar khusus sebelum memohon dalam tahajud yang sakral itu.

Ada juga yang merasa lebih fokus saat membaca ayat-ayat panjang setelahnya. Seakan doa pembuka itu menjadi kunci yang membuka gerbang keheningan batin. Sholat iftitah memberi suasana berbeda yang sulit dijelaskan dengan kata-kata.

Sholat ini bukan wajib, tapi terasa sangat mendalam. Saat tubuh bersujud dan hati tenang, terasa bahwa malam tidak lagi sunyi. Ada energi yang mengalir begitu lembut, membalut setiap permohonan yang keluar dari lisan.

Sholat Iftitah, Pengantar Sholat Malam

Sholat iftitah merupakan ibadah sunnah berupa dua rakaat yang biasanya dikerjakan sebelum memulai sholat tarawih (qiyam Ramadhan) atau tahajud selama bulan Ramadhan. Jika Anda lakukan sebelum tarawih, maka sholat ini dapat Anda tunaikan setelah sholat sunnah ba’diyah Isya.

Pelaksanaan sholat iftitah bisa dilakukan secara berjamaah maupun sendiri. Di lingkungan masjid-masjid Muhammadiyah, sholat ini umum dilakukan secara berjamaah menjelang dimulainya tarawih atau tahajud.

Sholat iftitah belum begitu populer di sebagian umat Islam, sehingga muncul pertanyaan mengenai landasan hukumnya. Apakah terdapat dalil yang mendukung amalan ini?

Mengenai hal tersebut, Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Tim Fatwanya telah menjelaskan dalam berbagai referensi. Salah satunya terdapat dalam buku Himpunan Putusan Tarjih (HPT) edisi ketiga yang dicetak ulang pada Oktober 2009, tepatnya pada bagian “Shalat Lail” dalam Kitab Shalat-shalat Tathawwu’ halaman 344–359.

Baca Juga: Sholat Sunnah Muakad, Definisi, Jenis, hingga Keutamaannya

Beberapa hadis berikut menjadi dasar pelaksanaan sholat dua rakaat ringan sebelum memulai sholat malam:

Hadis dari Aisyah radhiyallahu ‘anha

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ مِنْ اللَّيْلِ لِيُصَلِّيَ افْتَتَحَ صَلاَتَهُ بِرَكْعَتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ

(HR. Muslim, bab Doa dalam Sholat Malam dan Qiyamnya)

Artinya: Dari Aisyah berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika bangun malam untuk sholat, beliau membuka sholatnya dengan dua rakaat yang ringan.”

Hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu

 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ مِنْ اللَّيْلِ فَلْيَفْتَتِحْ صَلاَتَهُ بِرَكْعَتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ

(HR. Muslim, bab Doa dalam Sholat Malam dan Qiyamnya)

Artinya: Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang dari kalian bangun di malam hari untuk sholat, hendaklah ia memulainya dengan dua rakaat yang ringan.”

Hadis-hadis ini menjadi dasar anjuran mengawali sholat malam dengan dua rakaat ringan, yang oleh sebagian kalangan disebut sebagai sholat iftitah.

Doa dan Harapan

Sholat malam bukan hanya tentang berdiri dan membaca ayat. Ada perjalanan hati yang mendalam di dalamnya. Sholat iftitah sebelum tahajud hadir sebagai pembuka jalan, memberikan ruang bagi jiwa untuk bersiap.

Ketika bangun di tengah malam, tubuh butuh beberapa saat untuk menyesuaikan. Melakukan sholat pembuka memberikan waktu bagi tubuh dan hati untuk menyatu dalam kesadaran. Hati tidak lagi berat dan rasa kantuk pun mulai sirna.

Beberapa orang merasakan malam terasa lebih hangat setelah sholat pembuka. Suasana pun berubah. Pikiran menjadi lebih bersih. Nafas terasa ringan. Saat itulah mereka baru benar-benar siap untuk menjalankan sholat tahajud.

Kadang, perjalanan ibadah tidak selalu tentang panjangnya bacaan atau lamanya berdiri. Tapi tentang ketulusan dan kesiapan hati. Dengan sholat iftitah sebelum tahajud, seseorang bisa menata hati sebelum meminta pada Allah.

Mereka yang rutin melakukannya merasakan manfaat yang berbeda. Tidak hanya secara spiritual, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Mereka lebih tenang menghadapi hari. Doa-doa yang dilantunkan terasa lebih tulus dan penuh harapan.

Kita sering terjebak dalam rutinitas ibadah yang tanpa rasa. Padahal, ibadah seharusnya menyentuh hati. Sholat iftitah dapat membawa kembali rasa itu. Membuat hati kembali tersentuh dan rindu untuk menyapa langit malam.

Malam menjadi sahabat baru yang menyimpan banyak rahasia. Dalam sujud panjang, dalam doa yang dibisikkan pelan, seseorang merasa lebih dekat dengan-Nya. Bahkan tanpa suara pun, harapan dan luka bisa disampaikan dengan jujur.

Baca Juga: Tata Cara Shalat Istisqa, Hukum, Waktu dan Persiapan Pelaksanaannya

Tata Cara Sholat

Berikut adalah tata cara sholat iftitah dua rakaat:

Sholat iftitah Anda lakukan sebanyak dua rakaat. Pada rakaat pertama, setelah melakukan takbiratul ihram, lanjut dengan membaca doa iftitah yang berbunyi: “Subhanallah dzil malakuti wal jabaruti wal kibriya’i wal ‘azhamah”, yang artinya “Maha Suci Allah yang memiliki kerajaan, kekuasaan, keagungan, dan kebesaran.” 

Setelah membaca doa tersebut, lanjut dengan membaca surat Al-Fatihah, kemudian langsung rukuk dan meneruskan rangkaian sholat sebagaimana biasanya. Pada rakaat kedua, tidak lagi membaca doa iftitah, melainkan langsung membaca surat Al-Fatihah saja, tanpa disertai surat pendek lainnya. 

Setelah itu, lanjutkan dengan rukuk dan menyelesaikan rakaat seperti pada sholat biasanya. Dalam kedua rakaat sholat iftitah ini, surat yang Anda baca hanya Al-Fatihah, tidak perlu tambahan surat lain sebagaimana pada sholat sunnah atau fardhu.

Pembuka yang Sederhana

Tidak semua orang langsung terbiasa dengan ibadah malam. Ada yang butuh waktu untuk mulai. Namun, dengan niat yang kuat, langkah sederhana pun bisa membuka banyak pintu keberkahan. Sholat iftitah sebelum tahajud adalah salah satunya.

Tidak ada aturan yang rumit untuk memulainya. Cukup bangun, ambil air wudhu, dan mulai dengan satu niat. Sholat pembuka ini ringan untuk Anda akukan. Tapi dampaknya bisa besar. Kadang kita hanya perlu mencoba, lalu merasakan bedanya sendiri.

Hidup tidak selalu berjalan mulus. Ada saat-saat di mana hati merasa goyah. Pada saat seperti itu, malam bisa menjadi tempat bersandar. Dan sholat pembuka bisa menjadi awal dari ketenangan yang Anda cari selama ini.

Saat seseorang memulainya dengan niat yang tulus, malam tidak lagi hanya waktu untuk tidur. Tapi jadi momen berharga untuk merenung, berharap, dan memperbaiki diri. Waktu yang dulunya sepi berubah menjadi ruang penuh makna.

Baca Juga: Keutamaan Sholat Dhuha dan Rahasia Kebaikan di Baliknya

Jika selama ini malam hanya jadi waktu untuk beristirahat, cobalah mengubah kebiasaan ini sedikit. Mulailah dengan dua rakaat sholat iftitah sebelum tahajud. Biarkan hati bicara, dan rasakan bagaimana malam menyambut dengan penuh kasih. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |