harapanrakyat.com,- Ketua DPRD Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, H. Nanang Permana MH meninjau lokasi longsor di Desa Karangkamulyan Kecamatan Cijeungjing pada Kamis (15/5/2025).
Longsor tersebut merusak satu rumah warga dan mengancam tiga rumah lainnya, sehingga penghuninya harus mengungsi.
Di lokasi longsor, Ketua DPRD Ciamis H. Nanang Permana mengaku prihatin dengan adanya bencana longsor di Karangkamulyan tersebut.
Ia menyampaikan, berdasarkan keterangan Kepala Desa Karangkamulyan, longsor ini terjadi akibat adanya saluran air di sepanjang jalur rel kereta api milik PT KAI yang sudah tidak terurus. “Sehingga resapan air mengalir ke tanah milik warga yang menyebabkan longsor,” ungkap Nanang.
Nanang melanjutkan, atas kejadian ini pihak PT KAI harus bertanggung jawab dan segera melakukan peninjauan lokasi longsor. Serta melakukan normalisasi saluran air di tanah milik PT KAI agar tidak mengalir ke tanah warga.
“Segera betulkan saluran air milik PT KAI tersebut agar mengalir ke sungai. Sehingga warga tidak was-was terjadi longsoran susulan yang malah nantinya memperparah kondisi di lokasi yang saat ini sudah longsor,” katanya.
Baca juga: Puskesmas Handapherang Sampaikan Aspirasi ke Ketua DPRD Ciamis, Butuh Tambahan Ruangan
Menurutnya, transportasi kereta api merupakan transportasi strategis nasional. Namun PT KAI jangan hanya mengambil keuntungan semata dan malah mengabaikan rakyat. “Rakyat jadi korban akibat kelalaian pihak PT KAI yang tidak tuntas dalam melakukan normalisasi saluran air di sepanjang jalur rel kereta di Desa Karangkamulyan,” ucap Nanang.
Ia menyebut, jarak antara rel ke rumah warga sekitar 50 meter. Akan tetapi posisi rumah warga yang terdampak saat ini berada di bawah ketinggian 20 sampai 30 meter dengan posisi tebing sudah longsor.
“Saat bertemu warga yang terdampak, mereka sudah tidak tinggal rumah dan sudah mengungsi. Artinya jika PT KAI tidak hadir, maka ancaman longsor susulan bisa terjadi dan memperparah kejadian,”pungkasnya.
Warga Terdampak Longsor di Karangkamulyan Ciamis Diungsikan
Sementara itu, Kades Karangkamulyan Uus Uswandi menyebut, warga yang terdampak tanah longsor ada empat Kepala Keluarga (KK) dengan kondisi satu rumah hancur dan tiga lagi sudah dikosongkan.
“Agar tidak terancam bahaya, warga terdampak diungsikan dulu meski rumah mereka masih bisa ditempati. Saat ini sering terjadi hujan, kita takut longsor susulan takut terjadi,” katanya.
Pihaknya berharap PT KAI bisa meninjau langsung lokasi kejadian. Apalagi pihak Pemdes sudah melayangkan surat ke PT KAI. “Kami meminta agar PT KAI melakukan normalisasi saluran air di tanah milik PT KAI supaya dialirkan tuntas ke sungai,” tandas Uu. (es/R8/HR Online/Editor Jujang)