Kendang Penca Pangandaran, Seni Pertunjukan Bela Diri Khas Jawa Barat

4 hours ago 7

Kendang Penca Pangandaran merupakan salah satu seni pertunjukan yang berasal dari Jawa Barat. Kesenian tradisional ini sudah hadir secara turun temurun, bahkan sejak masa kemerdekaan Indonesia. Lantas, apa sebenarnya pertunjukan yang ditampilkan dalam kesenian tersebut? Sima pembahasannya sebagai berikut. 

Baca Juga: Asal Usul Berokan Indramayu, Kesenian yang Memunculkan ‘Monster Seram’

Mengenal Kesenian Kendang Penca Pangandaran dari Jawa Barat

Sebenarnya, pemerintah Kabupaten Pangandaran memiliki berbagai seni budaya yang lahir di tengah masyarakat. Seni pertunjukan yang ada terus berkembang dan dilestarikan hingga kini. Beberapa jenis kesenian yang cukup populer adalah Ronggeng Gunung, Badud, Lebon dan Kendang Penca. 

Seni Pertunjukan Kendang Penca

Pernahkan mendengar soal seni pertunjukan Kendang Penca? Seni tradisional ini merupakan salah satu warisan budaya khas di Jawa Barat. Pelestarian Kendang Penca sendiri terus berlangsung, agar tidak termakan oleh teknologi dan zaman yang semakin canggih. 

Berbagai upaya yang ada berguna untuk menjaga nilai sejarah Kendang Penca. Di daerah Bandung misalnya. Meskipun zaman sudah semakin modern, masyarakat masih bisa menemukan kesenian Kendang Penca di wilayah ini. Lantas, kapan sejarah Kesenian Kendang Penca berawal?

Kendang Penca Pangandaran memiliki akar sejarah yang erat dengan tradisi masyarakat pesisir dan budaya Sunda di Jawa Barat. Pada awalnya, kendang ini digunakan dalam kegiatan upacara adat dan hiburan rakyat, sebagai sarana untuk mengiringi tari atau nyanyian tradisional. Seiring waktu, Kendang Penca berkembang menjadi salah satu instrumen musik yang banyak penggemarnya, terutama di wilayah Pangandaran dan sekitarnya.

Sebenarnya, tidak ada yang tahu pasti kapan Kendang Penca pertama kali muncul. Kendati demikian, menurut perkiraan kesenian ini sudah ada sejak masa kemerdekaan Indonesia. Tradisi terus diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Sunda. 

Dengan demikian, terlihat jelas bahwa Kendang Penca Pangandaran bukan hanya soal hiburan saja. Namun, kesenian ini juga menjadi media terbaik untuk merawat identitas budaya lokal dari leluhur terdahulu. 

Keunikan Kendang Penca

Kesenian Kendang Penca memiliki keunikan yang mengandung nilai akulturasi budaya masyarakat lokal. Kesenian ini seringkali berkombinasi dengan seni bela diri pencak silat. Pencak silat berpadu dengan irama gendang ritmis yang mampu menghadirkan pertunjukan atraktif. 

Terkadang, pemain Kendang Penca tidak hanya satu orang. Namun, bisa dimainkan lebih dari satu orang yang memperagakan gerakan pencak silat dengan penuh energi. Gerakan dari para pemain tersebut selaras dengan alunan suara kendang, sehingga menciptakan kombinasi sempurna antara seni bela diri dan musik tradisional. Hal inilah yang menjadikan Kendang Penca sebagai pertunjukan unik dan berbeda.  

Baca Juga: Sejarah Tari Lenggang Bekasi, Terinspirasi Cerita Rakyat Betawi

Senjata Pelengkap Kendang Penca

Dalam beberapa pertunjukan, pemain pencak silat dalam Kendang Penca Pangandaran membawa beberapa senjata tradisional. Misalnya seperti golok atau celurit. Kehadiran senjata tersebut bukan untuk menimbulkan rasa takut. Namun bertujuan untuk memperkaya ekspresi sendi dan menegaskan identitas budaya khas Sunda. 

Terkadang, pemain juga menampilkan inovasi lain yang tak kalah menarik. Misalnya dengan menggunakan kipas yang terlihat lebih bervariasi. Perubahan senjata pemain ini membuat pertunjukan jauh lebih menarik, sehingga cocok disaksikan oleh berbagai kalangan. Mulai dari orang tua, generasi muda maupun anak-anak. 

Pertunjukan Kendang Penca di Tengah Masyarakat

Hingga saat ini, kesenian Kendang Penca masih sering terlihat di berbagai acara hajatan masyarakat. Misalnya seperti khitanan, pernikahan hingga berbagai pesta rakyat. Kesenian ini seolah menjadi bagian penting yang tidak bisa terpisahkan dari kehidupan masyarakat Sunda. 

Kesenian di Kabupaten Pangandaran Lainnya

Selain Kendang Penca, ada beberapa kesenian lain yang harus dilestarikan. Misalnya seperti Ronggeng Gunung, Badud dan Lebon. Ketiganya memiliki nilai sejarah panjang yang wajib untuk dijaga dan dilestarikan. 

Sebagai informasi, Ronggeng Gunung berasal dari Ciparakan, Kecamatan Kalipucang. Kesenian ini berkembang di beberapa kecamatan seperti Parigi, Pangandaran, Sidamulih, Padaherang, dan Kalipucang.

Sementara itu, kesenian Badud terlahir dan bekembang di Desa Margacita, Kecamatan Cijulang. Lain halnya dengan kesenian Lebon dan Kendang Penca yang terlahir dan berkembang di Desa Selasih, Kecamatan Parigi. 

Keempat kesenian asli Pangandaran tersebut memiliki bentuk sajian yang berbeda-beda. Kesenian Ronggeng Gunung menampilkan tarian pergaulan. Kesenian Badud menampilkan pertunjukan atau helaran. Sementara Lebon dan Kendang Penca bersifat beladiri, uji ketangkasan atau olahraga. 

Baca Juga: Mengenal Kesenian Ririwa Sawah Lega Khas Pamarican Ciamis

Menjaga dan melestarikan Kendang Penca Pangandaran menjadi tantangan tersendiri. Terlebih, di tengah arus globalisasi dan modernisasi seperti saat ini. Oleh sebab itu, kesenian harus mendapat dukungan dari komunitas, sanggar budaya hingga masyarakat lokal. Generasi muda pun harus ikut berperan, baik sebagai penonton maupun pelaku seni Kendang Penca Pangandaran itu sendiri. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |