harapanrakyat.com,- Dua orang pengamen jalanan terjaring razia oleh Petugas Gabungan dari Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Premanisme besutan Polda Jawa Barat. Operasi premanisme tersebut di beberapa titik di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (29/10/2025).
Baca Juga: Satreskrim Polres Sumedang Tangkap 7 Orang Terduga Pelaku Premanisme
Petugas mengamankan kedua pengamen itu, karena kedapatan membawa amunisi peluru, senjata tajam (sajam), serta serbuk kratom.
Kasat Binmas Polres Sumedang, AKP Taufik Risnandar menjelaskan, operasi ini dilakukan di sejumlah titik yang dinilai rawan praktik premanisme. Seperti Pasar Sandang Sumedang, terminal bayangan, terminal bus, serta beberapa simpang jalan utama.
“Kami telah melakukan razia di beberapa lokasi strategis. Hasilnya, dua orang pengamen jalanan berhasil kami amankan. Keduanya kemudian dibawa ke Polres Sumedang untuk didata,” kata Taufik Rabu (29/10/2025).
Menurutnya, dari hasil pemeriksaan awal, mereka akan menjalani proses penyidikan lebih lanjut jika ada unsur pidana dalam aktivitasnya.
Barang Bukti yang Petugas Amankan saat Operasi Premanisme di Sumedang
Selain mengamankan dua orang pengamen jalanan, petugas juga menemukan barang bukti berupa senjata tajam dan amunisi. Meskipun amunisi tersebut tidak disertai mesiu, pihak kepolisian tetap akan menelusuri asal usulnya.
“Kepemilikan amunisi oleh warga sipil menjadi hal serius yang perlu diungkap. Kami akan menelusuri dari mana barang itu diperoleh, agar peredaran benda berbahaya ini bisa dihentikan,” tambahnya.
Dalam operasi premanisme tersebut, Polres Sumedang juga menemukan empat bungkus kratom. Barang ini merupakan zat yang belakangan marak remaja dan pelajar konsumsi. Polisi mengamankan barang tersebut dari seorang pengamen jalanan, yang mengaku membeli kratom secara daring.
AKP Taufik mengatakan, bahwa kratom memang belum tergolong narkotika, tetapi efeknya bisa membuat penggunanya tidak sadar atau berperilaku tidak normal.
“Karena itu, kami terus mengedukasi masyarakat agar tidak tergiur mengonsumsi bahan berbahaya ini,” katanya.
Baca Juga: Calo dan Jukir Liar Terjaring Operasi Premanisme di Garut
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan sekolah-sekolah dan instansi terkait, untuk memberikan edukasi dan imbauan terkait bahaya penggunaan kratom. Terlebih ada beberapa keluhan salah satunya kratom dari sekolah-sekolah di Sumedang.
“Nah ini juga harus kita antisipasi. Karena memang jadi satu alternatif bagi mereka yang suka mabuk-mabukan terutama dengan menggunakan obat terlarang. Terlebih barang ini masih dijual bebas dengan cara online pun mereka bisa membelinya,” pungkasnya. (Aang/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)

11 hours ago
7

















































