Ibu Nabi Ishaq, Perempuan Sabar yang Cantik Wajah dan Hatinya

7 hours ago 7

Ibu Nabi Ishaq memiliki banyak keteladanan yang perlu diketahui oleh umat muslim. Sang ibunda sendiri bernama Sarah. Ia adalah istri pertama Nabi Ibrahim.

Baca Juga: Musuh Nabi Ilyas, Sembah Berhala dengan 4 Wajah

Mengenal Lebih Dekat Ibu Nabi Ishaq

Sarah merupakan sepupu sekaligus istri Nabi Ibrahim yang memiliki kesabaran dan ketabahan luar biasa. Ia melahirkan Nabi Ishaq saat usianya sudah tua. Ia juga merawat Nabi Ishaq dengan penuh kasih sayang.

Pada akhirnya, Nabi Ishaq jadi pribadi yang ceria dan kebanggaan orang tuanya. Budi pekertinya juga baik dan lemah lembut. Hal inilah yang membuat banyak orang kagum dengan cara didik Nabi Ibrahim dan Sarah.

Keteladanan Sarah 

Istri Nabi Ibrahim ini memiliki banyak keteladanan. Sebagai umat muslim, tentu perlu mengetahui apa saja keteladanan ibu Nabi Ishaq tersebut. Setelah itu, umat muslim bisa menjadikannya sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa keteladanan Sarah yang bisa jadi contoh untuk umat muslim.

Memiliki Kecantikan Wajah dan Hati 

Sarah merupakan perempuan tercantik sesudah Hawa. Kecantikan ini tidak hanya terpancar dari paras wajahnya saja, melainkan juga hatinya. Hal inilah yang membuat siapa saja merasa kagum dengan sarah.

Cerdas

Sarah termasuk perempuan cerdas di zamannya. Bahkan ia terkenal jadi perempuan terbaik. Keteladanan ini bisa jadi contoh bagi umat muslim sehingga tak pernah berhenti untuk menggali ilmu.

Setia

Kesetiaan yang dimiliki Sarah tak perlu dipertanyakan lagi. Ibu Ishaq ini memang begitu setia dengan Nabi Ibrahim. Ketika menikah, Nabi Ibrahim usianya 37 tahun.

Baca Juga: Kisah Nabi Daud AS dan Ayat Tentang Gunung Bertasbih

Walau tak kunjung mendapatkan keturunan, ia tetap berbakti kepada suaminya. Bahkan ia tetap menghargai dan menghormati suaminya meskipun menikah lagi dengan Hajar. Ia juga tidak melupakan suaminya saat sudah dikarunia anak di usia renta.

Kesetiaannya juga terlihat ketika mendampingi Nabi Ibrahim dalam berdakwah. Dalam perjalanan dakwah tersebut, Sarah menemani Nabi Ibrahim untuk meninggalkan Ur, Babilonia untuk menuju negeri Syam. Selama perjalanan, tentu penuh dengan kesulitan namun tidak membuatnya meninggalkan Nabi Ibrahim begitu saja.

Solehah dan Senantiasa Terjaga

Sarah termasuk wanita sholehah dan senantiasa terjaga kehormatannya. Hal ini bisa diketahui dalam kisahnya bersama Raja Mesir, Fir’aun. Raja Fir’aun mengetahui kecantikan ibu Nabi Ishaq ini sehingga rela melakukan apa saja untuk bisa memilikinya.

Bahkan ia rela membunuh Nabi Ibrahim agar bisa merebut Sarah apabila mengetahui bahwa mereka pasangan suami dan istri. Namun saat pertemuan dengan Raja Fir’aun, Nabi Ibrahim mengaku bahwa Sarah adalah saudarinya. Hal ini bukanlah kebohongan karena memang Sarah adalah sepupu Nabi Ibrahim sebelum jadi istrinya.

Karena hal itu, Raja Fir’aun tidak jadi membunuh Nabi Ibrahim. Sang raja lantas membawa Sarah pergi ke istana. Di istana, Sarah didandani dengan pakaian dan riasan yang begitu cantik.

Akan tetapi, Sarah tidak bahagia sama sekali, melainkan sedih karena berpisah dengan Nabi Ibrahim. Hati ibu Nabi Ishaq ini juga berkecamuk karena takut akan tersentuh Raja Fir’aun yang zalim. Sarah lalu mengadu kepada Allah SWT dan memohon perlindungan-Nya.

Atas seizin Allah SWT, Raja Fir’aun tidak bisa menyentuh Sarah karena tangannya tiba-tiba lumpuh dan terpaku di dada. Raja Fir’aun lantas meminta Sarah untuk memohonkan ampunan kepada Allah SWT. Sarah pun melakukan hal itu sehingga tangan Raja Fir’aun tidak lagi lumpuh.

Namun Raja Fir’aun tetap berniat jahat kepada Sarah sehingga akhirnya tangannya kembali lumpuh. Hal tersebut terjadi berulang kali. Pada akhirnya, Raja Fir’aun menyerah dalam menghadapi ibu Nabi Ishaq.

Ia lantas mengutus pengawal untuk membawa Sarah pulang ke rumahnya kembali. Ia juga diberi hadiah berupa budak yang namanya Siti Hajar. Siti Hajar adalah budak cantik yang juga jadi istri Nabi Ibrahim nantinya.

Baca Juga: Kisah Sahabat Nabi Musa yang Berkhianat Menyesatkan Bani Israil

Ibu Nabi Ishaq yang tidak lain adalah Sarah memiliki keteladanan luar biasa sebagai perempuan terbaik di zamannya. Umat muslim perlu meneladani Sarah karena jadi simbol kesabaran dan keimanan dalam mendampingi Nabi Ibrahim. Sebagai seorang ibu, ia juga pandai dalam mendidik Nabi Ishaq. Keistimewaan yang melekat padanya memang begitu mengagumkan. Kecantikannya terpancar secara lahiriah. Begitu pula dengan kecantikan hatinya yang membuat siapa saja jadi luluh. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |