harapanrakyat.com,- Puluhan pelajar SMPN 3 Kota Banjar, Jawa Barat, yang dilarikan ke rumah sakit karena diduga keracunan MBG (makan bergizi gratis), kini kondisinya sudah pulih dan berangsur membaik.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Banjar, pada Kamis (2/10/2025), per pukul 16.51 WIB, total ada sebanyak 81 siswa yang diduga keracunan. Rinciannya, 9 orang masih menjalani perawatan dan 72 orang sudah pulang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, Saifuddin mengatakan, dari seluruh penderita diduga keracunan MBG tersebut sudah ditangani oleh fasilitas kesehatan (faskes) yang ada di Kota Banjar.
“Data yang masuk di Dinas Kesehatan ada sebanyak 81 orang pelajar yang sudah ditangani di beberapa fasilitas kesehatan,” kata Saifuddin, Kamis (2/10/2025).
Kondisi Pelajar Diduga Keracunan MBG di Kota Banjar
Adapun fasilitas kesehatan yang menangani puluhan pelajar tersebut di antaranya RSUD Kota Banjar sebanyak 32 orang, dan sudah pulang semua.
Kemudian, Rumah Sakit Mitra Idaman sebanyak 16 orang dan masih ada yang menjalani perawatan 6 orang. Selanjutnya, RS Banjar Patroman menangani pasien korban keracunan makanan sebanyak 28 orang dan masih ada 3 orang yang menjalani perawatan medis.
Selain itu, di Klinik PKU Muhammadiyah juga menangani sebanyak 1 orang, Puskesmas Pataruman 1 sebanyak 1 orang.
Kemudian, Puskesmas Banjar 3 menangani 1 orang pelajar yang diduga keracunan MBG, dan Puskesmas Pataruman 3 sebanyak 2 orang. Semua pasien yang masuk klinik dan Puskesmas hanya menjalani rawat jalan.
“Untuk yang di klinik dan Puskesmas tidak ada yang dirawat inap. Insya Allah kondisinya membaik, tapi masih tetap dalam pemantauan masing-masing Puskesmas,” jelasnya.
Saifuddin menambahkan, untuk pasien yang masih menjalani perawatan juga kondisinya mulai membaik, dan berharap bisa segera pulang.
Baca Juga: Pelajar Diduga Keracunan MBG di Kota Banjar, Supriana: Penyelenggara Harus Hati-Hati!
Sementara itu, pihaknya juga sudah mengirimkan sampel makanan untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium kesehatan Provinsi Jawa Barat.
“Terkait sampel makanan, tadi pagi sudah dibawa ke laboratorium kesehatan Provinsi Jawa Barat untuk pemeriksaan. Nanti kita tunggu hasilnya. Biasanya hasil itu keluar sekitar satu minggu,” pungkasnya. (Sandi/R3/HR-Online/Editor: Eva)