Sumedang Dorong Digitalisasi Zakat melalui QRIS, Perkuat Program Nyaah ka Indung dan Anak Yatim

14 hours ago 6

harapanrakyat.com,- Pemerintah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, terus mengakselerasi transformasi digital dalam layanan sosial. Salah satunya melalui pemanfaatan sistem pembayaran non tunai QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) untuk pengumpulan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) dalam Program Nyaah ka Indung Asuh dan Anak Yatim.

Sosialisasi penggunaan QRIS ini berlangsung di Aula Tampomas, PPS (Pusat Pemerintahan Sumedang), Kamis (9/10/2025). Hal ini sebagai bagian dari upaya menghadirkan pelayanan publik yang lebih transparan dan akuntabel.

Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra), Dian Sukmara menegaskan, langkah ini adalah bagian dari inovasi daerah dalam memadukan nilai budaya, keagamaan, dan teknologi informasi.

Baca Juga: IKAHI Santuni Ratusan Anak Yatim di Sumedang, Wujud Kepedulian di Hari Jadi ke-72

“QRIS menjadi alat penting dalam mempercepat penghimpunan dan penyaluran ZIS secara transparan dan bisa dipertanggungjawabkan. Kami ingin memastikan prosesnya efisien, masyarakat mudah mengaksesnya dan tepat sasaran,” tegasnya.

Perkuat Program Nyaah ka Indung dan Anak Yatim di Sumedang

Lebh lanjut Dian mengatakan, kolaborasi pemerintah daerah dengan BAZNas Sumedang menjadi kunci utama dalam menyukseskan digitalisasi ZIS. Dengan dukungan QRIS, pemerintah berharap tingkat partisipasi masyarakat dalam berzakat meningkat signifikan.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada para muzaki yang telah berbagi rezeki. Semoga ini menjadi jalan turunnya keberkahan dan keselamatan bagi kita semua,” ucapnya.

Program Nyaah ka Indung ini sebagai bentuk kepedulian nyata Pemkab Sumedang terhadap perempuan. Khususnya para ibu serta anak-anak yatim yang membutuhkan perhatian lebih dari sisi ekonomi dan sosial.

Melalui pendekatan berbasis kasih sayang dan nilai kekeluargaan, Program Nyaah ka Indung dan Anak Yatim ini dirancang untuk memastikan tidak ada ibu atau anak yang tertinggal dari jangkauan bantuan pemerintah.

Baca Juga: HUT ke-24 Penuh Keceriaan, Baznas Sumedang Bahagiakan Puluhan Anak Yatim 

“Kami ingin menghadirkan kebijakan yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat, terutama mereka yang paling rentan. Program ini bukan hanya bantuan materi, tetapi juga bentuk penguatan solidaritas sosial di Sumedang,” jelasnya.

Menurutnya, keberadaan para indung asuh (ibu asuh) merupakan kekuatan utama dalam gerakan sosial ini. Mereka berperan strategis dalam mewujudkan visi besar Sumedang sebagai kabupaten yang Simpati (Santun, Inovatif, Mandiri, Partisipatif, Akuntabel), dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045. (Aang/R3/HR-Online/Editor: Eva)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |