Soal Fenomena Tepuk Sakinah, PA Ciamis Ingatkan Rumah Tangga Tak Bisa Diselamatkan dengan Tepuk Tangan

6 days ago 26

harapanrakyat.com,- Fenomena Tepuk Sakinah tengah viral di berbagai media sosial sebagai bagian dari sosialisasi program Pembinaan Perkawinan dari Kementerian Agama yang menyasar calon pengantin. 

Namun, Wakil Ketua Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Ciamis, M Radhia Wardana, mengingatkan masyarakat untuk tidak terjebak pada euforia simbolik. Ia menegaskan, keutuhan rumah tangga tidak ditentukan oleh viralnya tepuk tangan.

Sebaliknya, menurut Radhia, langgengnya rumah tangga ditentukan oleh kematangan berpikir, kesiapan mental, serta kemampuan menyelesaikan masalah dalam kehidupan nyata.

“Kalau itu kan dari KUA, simbolis saja. Kalau mau dipopulerkan silakan, sah-sah saja. Tapi faktanya, yang menentukan kualitas rumah tangga itu bukan tepuk-tepuk atau simbol, melainkan fakta kehidupan rumah tangga itu sendiri,” ujar Radhia saat ditemui di Pengadilan Agama Ciamis, Jalan Sastrawinata 2, Kelurahan Kertasari, Kecamatan Ciamis, 25 September 2025 lalu.

Baca Juga: Grup Facebook Kaum Gay Ciamis Bikin Heboh, Anggota Cari Teman Kencan

Menurut Radhia, persoalan utama yang sering muncul dalam rumah tangga adalah ketidakmampuan pasangan dalam berkomunikasi dan menyelesaikan konflik secara dewasa. Ia menegaskan, kemampuan problem solving jauh lebih esensial dibanding sekadar mengikuti tren.

“Kalau tidak bisa mengatasi persoalan atau belum ada kedewasaan cara berpikir untuk kebijaksanaan dalam menyelesaikan masalah rumah tangga, ya tetap saja akan bermasalah,” katanya.

Fenomena Tepuk Sakinah dan Ajaran Agama dalam Rumah Tangga

Sebagai Hakim Pengadilan Agama, Radhia menekankan pentingnya penerapan nilai-nilai ajaran agama seperti sabar, ikhlas, qonaah (merasa cukup), dan tawadhu (rendah hati) dalam kehidupan berumah tangga. Menurutnya, nilai-nilai ini bukan sekedar teori, tetapi pekerjaan hati yang membutuhkan kesungguhan dari kedua belah pihak.

“Kalau bisa menerapkan itu, rumah tangga akan adem-ayem. Tapi tidak bisa satu pihak saja, dua-duanya harus menjalankan ajaran moral dan agama,” tuturnya.

Radhia mengimbau calon pengantin untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum menikah, baik secara mental, materi, spiritual, maupun keilmuan. Ia menegaskan, membangun rumah tangga tidak cukup hanya dengan semangat, tapi juga dengan pengetahuan tentang hak dan kewajiban suami istri serta kemampuan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Tepuk Sakinah Viral, Bikin Calon Pengantin Ingat Komitmen Pernikahan

“Banyak orang melangkah ke fase pernikahan tanpa bekal ilmu, akhirnya tersesat dalam perjalanannya. Ilmu tentang pernikahan itu harus dipahami dan dipraktikkan, bukan sekadar dihafal,” pungkasnya. (Fahmi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |