harapanrakyat.com,- Para petani sayuran di Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menolak rencana penghentian sementara program Makan Bergizi Gratis (MBG). Mereka menilai, program tersebut telah berdampak besar terhadap peningkatan perekonomian kalangan petani lokal.
Ohan Hidayat (65) petani sayur mayur asal Desa Payungsari, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, mengatakan, para petani sangat merasakan manfaat program MBG. Menurutnya, sebelum program ini berjalan, harga sayuran di tingkat petani seringkali rendah karena tergantung pada pengepul.
“Dulu kalau jual ke pengepul, timun kadang cuma seribu rupiah per kilo, pakcoy Rp1.500, sawi hijau Rp2.000, sawi putih paling mahal Rp2.000, kadang hanya Rp800. Buncis Rp4.000 per kilo,” ujar Ohan kepada harapanrakyat.com, Jumat (3/10/2025).
Namun sejak ada program MBG, lanjut Ohan, harga jual sayuran melonjak signifikan. “Kalau ke MBG, timun bisa Rp7.000, kacang panjang Rp10.000, pakcoy Rp8.000. Pokoknya naik lebih dari 100 persen,” ungkapnya.
Ohan mengaku sudah menjadi petani sayur sejak 2018. Saat ini, ia dan petani lainnya rutin memasok sayuran ke beberapa dapur MBG di wilayah Panumbangan. Karena itu, ia menolak jika dapur penyelenggara MBG di Ciamis dihentikan sementara.
Baca Juga: Suami di Ciamis Melapor Polisi, Istrinya Hilang Lebih Sebulan Usai Pamit Cari Kerja
“Saya tidak setuju atas pernyataan Ketua Komisi D yang akan menghentikan dapur SPPG. Lebih baik dicari dulu penyebab keracunan di dapur tersebut. Soalnya, dengan MBG, pendapatan petani meningkat,” tegasnya.
Anggota DPRD Ciamis periode 2019-2024 ini juga berharap pelaksanaan program MBG ke depan bisa lebih merata, lantaran masih ada kelompok yang belum menerima manfaat, seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. “Semoga ke depan lebih merata programnya,” ujar Ohan.
Komisi D DPRD Ciamis Minta Program MBG Disetop Sementara
Sebelumnya, Ketua Komisi D DPRD Ciamis, Jaenal Arifin, meminta agar seluruh dapur penyelenggara program MBG untuk sementara dihentikan. Hal itu menyusul kasus dugaan keracunan yang terjadi di SMPN 4 Pamarican, di mana puluhan siswa sempat dirawat setelah menyantap menu MBG yang salah satunya adalah daging ayam.
“Kami akan mengundang seluruh SPPG untuk membahas evaluasi terkait kejadian di SMPN 4 Pamarican,” kata Jaenal, Senin (29/9/2025) lalu.
Baca Juga: Terjadi Lagi! Kasus Keracunan MBG di Ciamis, 9 Bocah SD Kawali Dirawat
Terbaru, kasus dugaan keracunan setelah menyantap MBG kembali terjadi pada Jum’at (3/10/2025), sepuluh siswa SDN Sindangsari 1 Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis mengeluh mual dan pusing setelah menyantap menu MBG. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)