Pemkab Garut Keluarkan Status Kejadian Luar Biasa Dampak Ratusan Siswa Keracunan MBG

1 week ago 28

harapanrakyat.com,- Pemerintah Daerah Kabupaten Garut, Jawa Barat, menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) dampak dugaan keracunan ratusan siswa yang mengkonsumsi program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Penetapan KLB ini disampaikan langsung Bupati Garut, Abdusy Syakur, usai melihat langsung sebanyak 131 pasien yang masih menjalani perawatan di tiga tempat berbeda pada Selasa (30/9/2025) malam.

Jumlah sementara siswa terdampak dugaan keracunan yang berasal dari sajian program MBG bertambah menjadi 131 orang.

Para siswa mengeluh gejala mual, pusing hingga muntah usai mengkonsumsi susu dan sajian MBG dari dapur umum Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Kadungora.

Baca Juga: Siswa Korban Dugaan Keracunan MBG di Garut Terus Bertambah hingga Malam Ini

“Setelah saya lihat begitu banyak gejalanya, tadi langsung melakukan rapat dengan Pak Sekda dan Dinas Kesehatan. Kita tetapkan kejadian luar biasa. Tadi sudah minta para Camat, kepala desa hingga Danramil dan Kapolsek untuk bisa mengerahkan elemenya terjun ke masyarakat. Karena kami khawatir ada warga yang bergejala tapi tidak datang ke Puskesmas,” kata Abdusy Syakur, Selasa (30/9/2025) malam, di Puskesmas Leles.

Kejadian Luar Biasa Keracuna MBG, Dapur SPPG di Kadungora Garut Dihentikan

Lanjutnya menjelaskan, seluruh unsur dikerahkan agar bisa memantau langsung keluhan pelajar yang bergejala keracunan.

Selain dari tingkat desa hingga kecamatan, Pemda Garut juga meminta agar petugas Koramil dan Polsek setempat memobilisasi para pasien. Dalam hal ini siswa yang memiliki gejala tapi tidak mendapat perawatan.

Dengan mobilisasi seluruh satuan tersebut, ia berharap masyarakat yang tak terakses dapat dibantu dievakuasi ke Puskesmas untuk mendapat perawatan medis.

Baca Juga: Buntut Ratusan Siswa di Garut Keracunan MBG, Pemda hingga Satgas Gelar Pertemuan Terbatas, Apa yang Dibahas?

“Kita siapkan BPBD, jika ada tambahan kita jemput, tidak dikenakan biaya. Bisa menangani kejadian ini dengan segera. Jumlahnya 131 orang yang ada di 3 lokasi, yaitu di Puskesmas Leles, Kadungora. Ada juga yang dirujuk ke RSUD dr Slamet,” tambahnya.

Selain melakukan mobilisasi untuk penanganan kejadian luar biasa, dapur umum yang jadi SPPG pemasok MBG ke beberapa sekolah di Kecamatan Kadungora juga tengah dilakukan penyelidikan serta evaluasi. Sehingga dengan adanya evaluasi ini, layanan dapur umum SPPG MBG dihentikan sementara. (Pikpik/R3/HR-Online/Editor: Eva)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |