harapanrakyat.com,- Pemerintah Kabupaten Bandung Barat secara resmi mencabut status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk kasus keracunan massal. Hal ini terjadi akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Cipongkor dan Cihampelas, Sabtu (27/9/25).
Pemerintah mengambil keputusan ini setelah tim tidak menemukan laporan kasus baru sejak Kamis, 25 September 2025. Sebelumnya, Pemkab Bandung Barat menetapkan status KLB menyusul insiden keracunan yang menjangkiti ribuan warga. Insiden ini terjadi usai menyantap hidangan MBG antara tanggal 22 hingga 25 September 2025.
Insiden tragis ini bermula pada Senin (22/9/25) siang, ketika belasan siswa SMK Pembangunan Bandung Barat mengalami gejala keracunan makanan. Mereka mengalami ini setelah mengkonsumsi MBG dan memerlukan penanganan medis di Puskesmas Cipongkor.
Setelah itu, jumlah korban terus bertambah secara signifikan. Kondisi ini melibatkan murid dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, SD, hingga SMP/MTs, yang juga menunjukkan gejala serupa.
Cabut Status KLB Keracunan Massal MBG
Menanggapi perkembangan positif ini, Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail secara langsung mengumumkan pencabutan status KLB. “Melihat angka kesembuhan pasien yang terus meningkat dan tidak adanya kasus baru sejak Kamis, 25 September 2025, maka pemerintah daerah resmi menghentikan status KLB tersebut,” katanya.
Jeje juga merinci, peristiwa keracunan massal ini melibatkan tiga penyedia jasa pangan (SPPG) yang beroperasi di wilayah Cipongkor, Neglasari, dan Cihampelas. Untuk kepentingan investigasi lebih lanjut, ketiga dapur SPPG tersebut kini telah ditutup sementara. Bupati Jeje menyebutkan, satu dapur berada di wilayah Cihampelas, sementara dua lainnya berlokasi di wilayah Cipongkor.
Selanjutnya, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat akan mendesak Badan Gizi Nasional (BGN) agar segera mengevaluasi ketiga SPPG yang terindikasi bermasalah tersebut.
Jeje menyebut, BGN merupakan pemangku kepentingan utama dalam program MBG. “Pemerintah daerah Bandung Barat meminta, mendorong, dan siap berkoordinasi penuh dengan BGN. Ini untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap ketiga SPPG tersebut,” tegas Jeje.
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, kata Jeje, tetap memfokuskan upaya pada pemulihan penuh pasien dan menjamin penanganan kesehatan mereka berjalan secara optimal. “Kami juga berterima kasih kepada seluruh tenaga medis, relawan, personel TNI-Polri, serta semua pihak yang telah berjuang tanpa henti sejak insiden pertama kali terjadi pada Senin,” pungkasnya. (Eri/R6/HR-Online)