harapanrakyat.com,- Warga pesisir Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, digemparkan dengan penemuan seekor hiu tutul atau sering juga disebut hiu paus yang mati di perairan Muara Gembong, Desa Pantai Bahagia. Hewan laut berukuran raksasa itu ditemukan nelayan awal Oktober 2025. Panjangnya sekitar 5-6 meter dan bobot hampir satu ton.
Alih-alih hanya dilihat sebagai fenomena “ikan besar terdampar”, peristiwa ini menyimpan pertanyaan penting, apa yang sebenarnya terjadi di laut Bekasi?
Nelayan yang menemukan bangkai hiu menyebut kondisinya utuh, tanpa bekas luka atau cedera akibat jaring.
Baca Juga: 2 Hari Berturut-turut Hiu Tutul Terdampar di Pangandaran, Pertanda Apa?
Hal ini menimbulkan dugaan bahwa kematian bukan karena interaksi langsung dengan manusia, melainkan faktor lingkungan. Seperti polusi, berkurangnya oksigen, atau perubahan arus laut.
Hiu Paus Mati di Perairan Bekasi, Warga Kuburkan Secara Utuh
Yang menarik, warga setempat memilih mengubur bangkai hiu tersebut, alih-alih memanfaatkannya untuk konsumsi. Sikap ini mencerminkan kesadaran bahwa hiu paus merupakan satwa yang dilindungi berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI. Keputusan tersebut patut diapresiasi di tengah minimnya edukasi konservasi di daerah pesisir.
Dikutip dari laman Instagram @wwf_id pada (3/10/2025), warga Desa Pantai Bahagia mempunyai kesadaran penuh bahwa ikan langka tersebut adalah hewan dilindungi dan dilarang dikonsumsi.
“Keyakinan ini pun diperkuat oleh kepercayaan para leluhur bahwa hiu paus itu penolong nelayan. Memotong atau memakannya bisa mendatangkan bencana. Karena itulah, hiu tutul ini kabarnya dikuburkan secara utuh dan menggunakan kain kafan. Hal ini sebagai bentuk penghormatan,” tulisnya pada keterangan foto tersebut.
Misteri Kematian Hiu Tutul
Hiu tutul atau hiu paus dikenal sebagai hewan migran yang biasa melintasi perairan tropis. Kehadirannya di perairan Bekasi sebetulnya bukan hal aneh, namun kematian mendadak mengindikasikan ada faktor yang mengganggu jalur migrasi.
Baca Juga: Hiu Naga Bintang Terdampar di Pantai Batu Karas Pangandaran
Bisa jadi hiu tersebut terpisah dari kelompoknya atau menghadapi kualitas air yang memburuk. Kematian hiu berukuran besar bukan hanya masalah satu ekor hewan, tetapi bisa menjadi indikator kesehatan laut.
Jika penyebabnya adalah pencemaran, maka ancaman serupa dapat mengintai spesies lain dan pada akhirnya merugikan nelayan yang menggantungkan hidup pada laut. Sayangnya, sampai kini belum ada laporan resmi terkait uji laboratorium kualitas air di lokasi penemuan. (Revi/R3/HR-Online/Editor: Eva)