harapanrakyat.com,- Produk batik khas Kota Banjar, Jawa Barat, milik Gerai Yola Batik mampu bertahan melalui inovasi dan hasil karya terbarunya.
Yola Batik membuktikan produk-produk batik miliknya mampu bersaing dan diterima oleh pasar dengan corak khas rancangannya.
Pada momen peringatan Hari Batik Nasional ini, Owner Yola Batik, Lalak Siti Malak pun menceritakan 15 tahun upayanya bertahan menjaga eksistensi produk batik khas Kota Banjar.
Lalak mengatakan, menekuni usaha di dunia batik bukan semata menyalurkan kecintaan seni membatik di atas kain, dan mencari untung dengan berbisnis atau berjualan batik.
Baca Juga: Mengenal Batik Ranginang Daun Tarum Khas Kota Banjar, Terinspirasi dari Produk Makanan
Namun dibalik itu, yang mampu membuat Yola Batik bertahan sampai sekarang ini yaitu kesungguhan untuk mempertahankan apa yang selama ini telah menjadi kekayaan lokal daerah.
Sehingga batik khas Kota Banjar yang menjadi karya-karyanya itu diharapkan bisa dikenal secara luas oleh masyarakat. Sekaligus menjadi branding untuk Kota Banjar.
“Saya usaha batik itu betul-betul untuk mempertahankan apa yang menjadi khas lokal daerah,” ungkap Lalak kepada wartawan, Kamis (2/10/2025).
“Supaya orang mengenal bahwa di Banjar teh ada batik Banjar. Masyarakat di luar daerah tahu dan mengenal Kota Banjar,” ujarnya melanjutkan.
30 Motif Batik Khas Kota Banjar
Menurut Lalak, tidak mudah untuk mempertahankan dan menjaga produk batik lokal daerah agar masyarakat luas terus mengenalnya. Serta pangsa pasar global bisa menerimanya.
Ia pun terus berupaya mengembangkan dan menjaga eksistensi produk Yola Batik dengan mengembangkan dan merancang motif-motif batik terbaru.
Setidaknya, sudah sekitar 30 motif batik yang ia rancang sendiri menjadi batik lokal daerah. Beberapa yang terbaru seperti motif batik gunung sangkur, bata merah, motif buah pepaya, belimbing, dan batik kombinasi.
“Produksi tidak pernah berhenti. Sudah ada 30 motif dan semua motif batik ini memiliki filosofi berkaitan dengan kekayaan lokal Kota Banjar,” katanya.
Baca Juga: Motif Batik Udang dan Bandeng Sidoarjo Ikon Unik Khas Daerah
Lanjutnya menuturkan, dalam perjalanannya, produk batik karyanya mampu diterima pasar dan dikenal masyarakat luas. Tidak hanya lokal daerah, tetapi juga nasional.
Untuk mendukung keberlanjutan dan eksistensi batik khas daerah tentunya perlu dukungan semua pihak, dunia usaha. Serta pemerintah daerah agar produk-produk yang ada dapat menembus pasar global.
“Saya akan mempertahankan batik khas Kota Banjar. Setidaknya bisa menjadi oleh-oleh khas daerah. Saya jalani saja karena permintaan juga selalu ada,” pungkasnya. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor: Eva)