Mawatu di Labuan Bajo menjadi destinasi pariwisata dan gaya hidup dalam satu kawasan terpadu. Dengan infrastruktur modern, kawasan terpadu ini memadukan pariwisata, komunitas dan komersial, sehingga wisatawan mendapatkan pengalaman wisata sejak pagi hingga malam.
Dalam satu kawasan, wisatawan bisa menikmati akomodasi, kuliner, retail, pertunjukan seni budaya hingga hiburan lengkap. Semua berada dalam atmosfer yang dinamis.
Fasilitas publik dan rekreasi lainnya seperti lifestyle hotel dengan 130 kamar, day club, amphitheater, laguna, dermaga, serta kawasan mangrove.
Mawatu di Labuan Bajo Dikembangkan oleh Vasanta Group
Baca Juga: Rekomendasi Tempat Wisata Kota Tua di Indonesia, Suasana Klasik Penuh Sejarah
Vasanta Group sebagai pengembang Mawatu menawarkan konsep infrastruktur modern dan menekankan pertumbuhan ekonomi lokal, pariwisata berkelanjutan. Serta pelestarian lingkungan.
Mawatu memiliki berbagai konsep area, seperti Town Shop, Beach Shop dengan view laut, Tribal Shop yang menghadap kawasan mangrove. Serta Street Bar guna mendukung UMKM lokal.
Kemudian untuk hiburan, Mawatu di Labuan Bajo juga menghadirkan Cinema XXI, berbagai cafe dan restoran populer seperti NYC Pizza, Sensatia, Chill & Grill, Charis Se’i, Bale Nagi Brewing, Guardian, Cap Bali dan banyak lagi lainnya.
Sedangkan untuk hiburan malam dan gaya hidup, pengelola La Favela Bali, LYD Group akan menghadirkan beach club yang mengusung konsep terpadu.
Konsep terpadu ini menggabungkan antara hiburan, olahraga, serta wellness. Hal ini tentu akan menambah daya tarik Labuan Bajo untuk dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Setiap akhir pekan, wisatawan dapat menikmati atraksi budaya Tari Caci, tarian perang tradisional, hingga pertunjukan musik dan DJ.
Denny Asalim selaku CEO Vasanta Group mengatakan, dengan berbagai fasilitas lengkap, brand serta program yang memadukan pariwisata, gaya hidup dan komunitas, kehadiran Mawatu di Labuan Bajo dipersiapkan jadi destinasi utama yang mendukung tumbuhnya ekonomi lokal. Sekaligus menghidupkan pengalaman pengunjung saat berwisata dari pagi sampai malam.
“Ruang ini memberikan peluang bagi para pelaku UMKM tumbuh bersama, sekaligus membuka pasar baru yang berkelanjutan untuk jasa wisata, kuliner, dan kerajinan. Sehingga berdampak positif bagi masyarakat lokal,” ujar Denny Asalim.
Tahap pertama dalam pembangunan Mawatu di Labuan Bajo adalah Commercial Village, mencakup 130 unit shophouses seluas 5 hektar.
Dengan berbagai fasilitas modern, Mawatu sendiri berdiri di lahan seluas 12 hektar dan akan dibuka secara resmi pada Oktober 2025.
Baca Juga: Wisata Jeep di Tepian Pantai Parangtritis, Sensasi Petualangan Seru di Gumuk Pasir
Destinasi Pariwisata Super Prioritas di Indonesia
Labuan Bajo menjadi salah satu DPSP (Destinasi Pariwisata Super Prioritas) di Indonesia. Tak hanya menjadi pusat wisata bahari, Labuan Bajo juga dikembangkan sebagai destinasi lifestyle terpadu.
Direktur Mawatu, Heryanto Kurniawan mengatakan, pihaknya ingin menghadirkan pengalaman wisata yang lebih lengkap. Sehingga wisatawan yang berlibur di Labuan Bajo tidak hanya island hopping lalu pulang lagi.
“Tentunya kami ingin menghadirkan pengalaman wisata yang lebih lengkap bagi pengunjung, dari pagi sampai malam, dalam satu kawasan,” terang Heryanto Kurniawan. (R3/HR-Online/Editor: Eva)