Mak Irna, ASN Asal Pangandaran Kok Berani Kritik Gubernur Dedi Mulyadi? Ternyata Begini Alasannya!

19 hours ago 10

harapanrakyat.com,- Mak Irna, seorang ASN asal Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, akhirnya memberikan klarifikasi soal tujuan dan alasan dirinya yang secara frontal mengkritik program ‘Rereongan Sapoe Sarebu’ (Poé Ibu) ala Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, di media sosial.

Melalui unggahan video di akun TikTok pribadinya @irna868_pangandaran, Mak Irna mengucapkan terima kasih kepada Dedi Mulyadi karena video kritiknya telah direspon.

“Hatur nuhun alhamdulillah bapak video emak tos direspon ku bapak nya anu terkait surat edaran. (Terima kasih Alhamdulillah bapak video emak yang direspon oleh bapak terkait surat edaran),” ujar Mak Irna, dikutip Kamis (09/10/2025).

Baca Juga: Frontal Kritik Dedi Mulyadi, Siapa Sebenarnya Mak Irna Pangandaran?

Dalam pernyataannya itu, Mak Irna juga menyampaikan permintaan maaf atas cara penyampaian kritiknya yang mungkin dianggap terlalu meledak-ledak.

“Hapunten pisan bapak dina hal ieu emak panginten mengkritik ka bapak dugi ka nyungken surat edaranana dicabut. (Mohon maaf Bapak, dalam hal ini emak mungkin mengkritik bapak sampai meminta agar surat edarannya dicabut),” lanjutnya.

Tujuan dan Alasan Mak Irna, ASN Asal Pangandaran Kritik Program ‘Sapoe Sarebu’ ala Dedi Mulyadi 

Mak Irna kemudian menyatakan bahwa ia tidak menolak seluruh program Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. Ia mengungkapkan baru kali ini mengkritisi, yaitu mengkritik program Sapoé Sarebu. 

“Tapi da program-program bapak nu sanes mah nu kapengker nyak pak emak Alhamdulillah emak ngarojong sadayana pak sae. Tiasa ditingali di vt-vt emak nu sanes. (Tapi program-program bapak yang lainnya emak Alhamdulillah mendukung semuanya pak bagus, bisa dilihat di vt-vt emak yang lainnya),” sambungnya.

Selanjutnya Mak Irna menjelaskan tujuan dirinya memberikan kritik kepada KDM diibaratkan sebagai bentuk kasih sayang antara seorang anak dan orang tua.

“Tah kunaon emak teh dina hal nu ieu mah emak mengkritisi meureunan ieu mah bentuk kadeudeuh pak nyak nu jadi anak ka kolot. (Kenapa emak dalam hal ini mengkritisi karena ini merupakan bentuk sayang dari seorang anak kepada seorang ayah),” imbuhnya.

Selain itu, ia menjelaskan alasan mengapa ia terlihat begitu meledak-ledak dan frontal saat menyampaikan ketidaksetujuannya terhadap program Sapoe Sarebu tersebut.

Ia mengaku khawatir jika masyarakat salah paham terhadap kebijakan yang menyangkut uang atau iuran yang bahkan di dalam surat edaran tertulis nominal. Sehingga dikhawatirkan bisa menurunkan tingkat kepercayaan publik kepada Dedi Mulyadi.

Sempat Frontal Kritik Dedi Mulyadi, Kini Mak Irna Berterima Kasih dan Minta Maaf

Tak hanya itu, Mak Irna juga berterima kasih kepada netizen yang telah memberikan berbagai tanggapan atas videonya. Baik yang berkomentar positif maupun negatif. Ia berharap semoga hal ini bisa menjadi pembelajaran selanjutnya.

Mak Irna mengungkapkan bahwa video dirinya yang mengkritisi program Sapoe Sarebu ala Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, sebenarnya sudah ia hapus sebelum adanya klarifikasi dari KDM.

“Sanaos video anu ku bapak di-stich itu tos di-takedown ku emak teh dinten minggu. (Walaupun video yang di stich oleh bapak itu sudah di takedown oleh emak di hari Minggu),” kata Mak Irna.

Setelah mendapatkan klarifikasi dari unggahan terbaru Dedi Mulyadi, Mak Irna mengatakan kini ia telah memahami maksud sebenarnya dari program “Rereongan Sapoe Sarebu (Poe Ibu)”. 

Bahwa program tersebut bukan bentuk pungutan wajib. Melainkan ajakan gotong royong untuk memperkuat rasa solidaritas kemanusiaan di antara warga Jawa Barat.

“Yang selama ini sudah berjalan maksimal panginten dipertahankeun, anu teu acan jalan panginten sok jalankan, tos kaserap bapak hatur nuhun kacida pencerahannana ka emak (yang selama ini sudah berjalan maksimal harus dipertahankan, bagi yang belum melaksanakan silakan jalankan, sudah terserap bapak terimakasih banyak pencerahannya kepada emak),” sambungnya.

Menutup pernyataannya, Mak Irna menyampaikan permintaan maaf kembali kepada semua pihak, terutama kepada Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, atas sikapnya sebagai ASN yang terlalu frontal di media sosial.

Baca Juga: Viral Parkir Rp30 Ribu di Bandung, Dedi Mulyadi Angkat Bicara

“Ka netizen sami hatur nuhun kacida, salam santun ti emak. Ka bapak sakali deui hapunten. Emak panginten hiji-hijina ASN anu calutak kumawantun ka bapak mengkritisi langsung di media sosial. (Kepada netizen juga terimakasih banyak. Salam santun dari emak. Kepada Bapak sekali lagi mohon maaf, Emak mungkin satu-satunya ASN yang frontal berani mengkritisi bapak langsung di media sosial),” pungkasnya. (Erna/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |