23 hours ago
11
harapanrakyat.com,- Viral karena frontal mengkritik Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melalui media sosial terkait kebijakan terbaru program “Rereongan Sapoe Sarebu (Poe Ibu), siapa sebenarnya Mak Irna Pangandaran?
Mak Irna melalui unggahan akun TikTok pribadinya @irna868_pangandaran, menyuarakan pendapatnya terkait surat edaran Gubernur Jabar soal program solidaritas sosial Sapoe Sarebu.
Dalam unggahannya, Mak Irna secara frontal menegaskan ketidaksetujuannya. Ia mengatakan merasa bingung dengan arah kebijakan program itu dan meminta Gubernur Dedi Mulyadi untuk mencabut kebijakan tersebut.
“Teruntuk bapak aing Kang Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat, emak hayang ngocoblak badag urusan jeung surat edaran tentang gerakan rereongan sapoe sarebu, emak teu setuju, kan lieur iyeu kebijakan teh lieur, cabut pokoknamah,” ujar Mak Irna, dikutip Kamis (09/10/2025).
Mak Irna Pangandaran Diundang Bertemu Langsung dengan Dedi Mulyadi
Mengetahui hal itu, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi kemudian mengundang Mak Irna ke Lembur Pakuan, untuk mendengar langsung pendapat Mak Irna sekaligus menjelaskan secara rinci maksud dari program “Rereongan Sapoe Sarebu (Poe Ibu).
Momen perbincangan dalam pertemuan itu juga diunggah di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel.
“Saya sudah bertemu dengan Eceu gacor, ASN di kecamatan mana?” tanya Dedi Mulyadi.
“Kecamatan Pangandaran,” jawab Mak Irna.
Usai mendengar penjelasan langsung dari Dedi Mulyadi dan ketika ditanya apakah surat edaran itu harus dicabut atau tidak, jawaban Mak Irna menyatakan untuk jangan dicabut.
Baca Juga: Viral Parkir Rp30 Ribu di Bandung, Dedi Mulyadi Angkat Bicara
“Sudah ketemu saya, jadi surat edarannya cabut jangan?” tanya lagi Dedi Mulyadi.
“Enggak pak, udah ada penjelasan dari video dari bapak,” kata Mak Irna.
Mak Irna mengatakan sudah menonton video stich penjelasan dari KDM dan dari penjelasan langsung, saat ini ia telah memahami maksud utama program Sapoé Sarebu.
Gubernur Dedi Mulyadi pun menegaskan kembali bahwa tujuan utama dari program tersebut.
“Edaran ini, satu memperkuat yang sudah ada, kedua membangun yang belum ada, kedua membangun yang belum ada,” jelas KDM.
Profil Mak Irna Pangandaran
Dalam perbincangannya dengan Mak Irna, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi juga menanyakan latar belakang Mak Irna yang berani mengkritiknya secara frontal di media sosial karena tak setuju dengan program Sapoe Sarebu.
“Jadi kerjaannya di mana ibu tuh?” tanya Dedi Mulyadi.
“Di Kecamatan Bapak, Pangandaran,” jawab Mak Irna.
“Sebagai apa?” tanya lagi Dedi Mulyadi.
“Kasi Pemberdayaan Masyarakat Desa,” kata Mak Irna.
Mak Irna menjelaskan bahwa jabatannya sebagai Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa, ia bertugas membina dan memberdayakan berbagai kelompok masyarakat. Seperti PKK, kader posyandu, dan pelaku UMKM.
“Apa itu tugas dan fungsinya?” tanya KDM.
“Kita pembinaan kepada masyarakat untuk pemberdayaan-pemberdayaan masyarakat seperti PKK, organisasi-organisasi masyarakat,” jelasnya
Dedi Mulyadi juga menanyakan hasil nyata atau kinerja harian dari jabatan yang diemban Mak Irna Pangandaran.
“Dari pemberdayaan masyarakat ini, apa prodak emak dalam setiap hari?” tanya Gubernur Jabar.
“Prodak kinerja harian abdi diantawisna pembinaan ke kader posyandu, ke kader PKK, teras ke UMKM,” terang Mak Irna.
Selain itu, Dedi Mulyadi juga menanyakan status kepegawaian Mak Irna, yang ternyata ia berstatus sebagai ASN eselon IVa.
“Sekarang teh golongan apa?” tanya lagi Dedi Mulyadi.
“Golongan IVa,” kata Mak Irna.
Baca Juga: Tasikmalaya Punya Program Serupa dengan Sapoe Sarebu, KDM: Lanjutkan Saja yang Ada
Mengetahui status kepegawaian Mak Irna yang ternyata seorang ASN, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menyayangkan sikap frontalnya dalam mengkritisi pemerintah di medsos. Menurut Dedi, seharusnya Mak Irna Pangandaran sebagai ASN jika terdapat kebijakan yang kurang dimengerti bisa ditanyakan terlebih dahulu kepada atasannya. (Erna/R7/HR-Online/Editor-Ndu)
