harapanrakyat.com,- Sejak 6 Oktober 2025, Pemprov Jabar membuka layanan pengaduan bagi masyarakat di Bale Pananggeuhan. Tempat pengaduan tersebut berlokasi di samping Masjid Al Muttaqin di kompleks Gedung Sate, Kota Bandung.
Kepala Biro Administrasi dan Pimpinan (Adpim) Setda Jawa Barat, Akhmad Taufiqurrahman mengatakan, kemarin tercatat ada 57 warga yang menyampaikan aduan ke Balai Pananggeuhan. Sedangkan, di hari kedua ini ada sekitar 35 warga yang mengadukan permasalahan mengenai pendidikan, kesehatan, maupun bantuan hukum di Balai Pananggeuhan.
“Hari ini sekitar 20-an yang menyampaikan aduan tentang pendidikan dan kesehatan. Sisanya masalah umum dan hukum juga ada,” kata Akhmad, Selasa (7/10/2025).
Baca juga: Lansia Masih Gagap Teknologi, Pemkot Cimahi Hadapi Tantangan Adaptasi WA Mantap
Berbagai Aduan Masyarakat Bisa Terlayani
Akhmad berujar, hari ini terdapat seorang warga paruh baya dari wilayah Bandung yang membutuhkan rekomendasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk menjalani kemoterapi di RS Kanker Dharmais. Namun, ketika petugas di Balai Pananggeuhan mengecek, ternyata BPJS Kesehatan yang bersangkutan tidak aktif dan memiliki tunggakan senilai Rp600.000.
“Kami bantu meminta rekomendasi dari Dinkes dan menyelesaikan tunggakan BPJS Kesehatan, agar bisa kemoterapi. Uangnya dari rereongan (patungan) Pie Ibu, dari ASN Pemprov Jawa Barat,” ujarnya.
Kendati begitu, Akhmad memastikan, penyelesaian aduan di Bale Pananggeuhan itu tidak selalu berkaitan dengan keuangan atau finansial. Selain masalah pendidikan, kesehatan, dan bantuan hukum seperti, utang ke rentenir dan pinjaman online, Bale Pananggeuhan tidak memfasilitasinya.
“Semuanya tidak berbentuk uang, kami prioritaskan untuk pendidikan, kesehatan, serta bantuan hukum. Untuk pinjol dan segala macam, belum kami fasilitasi,” ucapnya.
Sebab, berdasarkan data yang ia miliki, mayoritas pinjaman online dan pinjaman lain peruntukannya konsumtif. Apabila, mereka ingin mengajukan permodalan bisa melalui bank BJB dan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jawa Barat.
“Secara statistik, mayoritasnya konsumtif ya. Sebenarnya kalau permodalan kan bisa mengakses ke BJB peduli, di Dinas KUK juga ada program untuk pemodelan dan sebagainya,” katanya.
Ia menambahkan, dalam waktu dekat pelayanan aduan seperti Bale Pananggeuhan ini akan berada di empat wilayah. Mengingat, ada beberapa warga dari luar Bandung Raya seperti, Kabupaten Ciamis dan sebagainya datang ke Gedung Sate untuk menyampaikan aduan. “Kami akan menyebarkan fungsi layanan. Jadi tidak hanya di Lembur Pakuan dan Gedung Sate,” ucapnya.
Empat wilayah itu meliputi Kabupaten Garut di Bale Dewa Niskala, Kabupaten Cirebon di Bale Jaya Dewata, Bale Pakuan Pajajaran di Kota Bogor, dan Bale Sri Baduga di Kabupaten Purwakarta.
“Rekan korwil dari Senin kemarin melakukan orientasi dan melihat layanan aduan Bale Pananggeuhan di Gedung Sate. Jadi mereka punya gambaran di wilayah masing-masing,” tuturnya. (Reza/R6/HR-Online)