Belum Diresmikan Jembatan Gantung di Pangandaran Ambruk, 8 Siswa Tercebur ke Sungai

6 days ago 28

harapanrakyat.com,- Jembatan gantung di Desa Pajaten, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, ambruk pada Sabtu (4/10/2025) sekitar pukul 08.00 WIB. Kecelakaan terjadi saat sejumlah warga dan siswa SMP Terpadu Darul Hikmah melintas. Akibatnya, delapan siswa tercebur ke sungai, dan empat di antaranya mengalami luka hingga harus dilarikan ke Puskesmas Cikembulan.

Jembatan tersebut diketahui baru selesai dibangun beberapa hari lalu dan belum sempat diresmikan. Proyek yang dibiayai oleh dana Corporate Social Responsibility (CSR) Telkom itu rencananya akan diresmikan pada Selasa, 7 Oktober 2025.

Namun sebelum momen peresmian tiba, pagar penyangga jembatan tiba-tiba ambruk. Suasana panik pun pecah ketika warga dan siswa yang sedang melintas terjatuh ke sungai di bawahnya.

“Saat ini ada empat korban yang sedang dirawat di PKM Cikembulan,” ujar anggota DPRD Pangandaran, Joane Irwan Suwarsa, putra daerah asal Cikembulan, saat dikonfirmasi harapanrakyat.com, Sabtu (4/10/2025).

Joane menegaskan, kejadian tersebut harus segera ditindaklanjuti dengan pemeriksaan kelayakan jembatan oleh pihak ketiga selaku pelaksana kegiatan bantuan CSR dari Telkom.

“Saya lihat pihak kepolisian sudah turun mengecek lokasi jembatan. Mudah-mudahan ini ada hikmahnya,” katanya.

Baca Juga: 8 Siswa yang Keracunan MBG di Pangandaran Kini Membaik, Tinggal Satu yang Masih Dirawat

Kronologi Jembatan Gantung Ambruk di Pangandaran

Dalam rekaman video amatir yang beredar, tampak warga bergotong royong mengevakuasi para siswa dari sungai. Anak-anak yang berhasil diangkat kemudian dibawa menggunakan mobil warga ke Puskesmas Cikembulan.

Ketua RT setempat, Winarto, mengatakan kawat besar di sisi pagar jembatan tiba-tiba terlepas, membuat para siswa kehilangan keseimbangan.

“Kejadiannya begitu cepat. Tahu-tahu anak-anak sudah berada di sungai, warga langsung menolong. Kebetulan saya sedang berada di atas pohon kelapa saat mendengar teriakan,” ujarnya kepada wartawan di lokasi.

Jembatan gantung khusus pejalan kaki itu memiliki panjang sekitar 20 meter dan berada lima meter di atas permukaan sungai. Pembangunannya baru rampung sekitar satu bulan lalu.

“Beberapa siswa ada yang pingsan, ada juga yang langsung pulang setelah ditolong warga. Empat orang kita bawa ke puskesmas untuk pemeriksaan lebih lanjut,” tambah Winarto.

Baca Juga: Oknum Satpol PP Pangandaran Palak Anak SD Ternyata Calon PPPK Paruh Waktu

Peristiwa ini memicu sorotan tajam terhadap kualitas pembangunan infrastruktur publik, khususnya yang dibiayai dari dana CSR. Warga mendesak dilakukan investigasi menyeluruh untuk mengungkap ada tidaknya kelalaian dalam proses pembangunan. Jika terbukti lalai, masyarakat menuntut pihak terkait mendapat sanksi tegas. (Madlani/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |