Sahabat Nabi yang Membeli Kurma Busuk, Abdurrahman bin Auf

4 hours ago 6

Sahabat nabi yang membeli kurma busuk dapat menjadi salah satu kisah inspiratif dalam islam untuk kita ambil pelajarannya bersama-sama. Kisah sahabat nabi ini tidak hanya menceritakan kedermawanan, tetapi juga memperlihatkan bagaimana Allah SWT memberi balasan luar biasa untuk hamba-Nya.

Sosok sahabat itu adalah Abdurrahman bin Auf. Ia terkenal sebagai pedagang sukses dan sahabat Rasulullah SAW yang dermawan. Sejak masuk Islam, hidupnya penuh perjuangan serta pengorbanan harta demi membela agama.

Kisah ini menjadi pengingat bahwa apapun yang kita lakukan dengan ikhlas akan mendapat balasan berlipat ganda dari Allah. Bahkan sesuatu yang terlihat tidak bernilai bisa berubah menjadi sumber kebaikan luar biasa.

Baca Juga: Kisah Fatimah Menggiling Gandum dan Keteladanannya

Awal Perjalanan Sahabat Nabi yang Membeli Kurma Busuk

Abdurrahman bin Auf lahir dari keluarga yang terbiasa berdagang. Sejak muda ia sudah terbiasa mengelola usaha hingga akhirnya terkenal sebagai saudagar kaya di Mekah. Setelah masuk Islam melalui Abu Bakar Ash-Shiddiq, ia menjadi salah satu pendukung utama dakwah Rasulullah SAW.

Meski bergelimang harta, Abdurrahman tidak pernah ragu mengorbankannya demi perjuangan Islam. Ia ikut serta dalam berbagai peperangan dan memberikan banyak harta untuk mendukung kebutuhan kaum muslimin. Dalam Perang Uhud, ia bahkan terluka parah saat melawan musuh.

Selain terkenal sebagai pedagang sukses, Abdurrahman juga dikenal sangat rajin beribadah. Ia menjaga sholat dan amal ibadah lain dengan penuh kekhusyukan. Keikhlasannya membuat banyak orang kagum pada sifatnya yang sederhana meskipun memiliki kekayaan besar.

Peristiwa Hijrah ke Madinah

Saat hijrah ke Madinah, Rasulullah SAW mempersaudarakan Abdurrahman bin Auf dengan Sa’ad bin Ar Rabi’. Sa’ad menawarkan harta bahkan kebun, namun Abdurrahman hanya meminta ditunjukkan pasar. Dari situlah ia memulai usaha baru di Madinah sebelum terjadi kisah sahabat nabi yang membeli kurma busuk.

Ia berdagang dengan jujur serta tekun hingga kembali mendapatkan keuntungan yang besar. Semua keuntungan itu tidak hanya ia nikmati sendiri, melainkan banyak ia sedekahkan untuk mendukung dakwah Islam. Salah satu sumbangan besarnya adalah saat Perang Tabuk, di mana ia memberikan ribuan dinar emas.

Baca Juga: Ummu Ma’bad Al Khuza’iyah, Pertemuan dengan Rasulullah dan Keberkahan Susu Kambing

Rasulullah SAW mendoakan keberkahan untuk harta yang ia gunakan maupun tinggalkan. Doa itu membuat usaha Abdurrahman semakin maju. Semakin besar penghasilannya, kian banyak pula harta yang ia keluarkan di jalan Allah.

Kisah Membeli Kurma Busuk

Satu kisah paling terkenal adalah ketika ia menjadi sahabat nabi yang membeli kurma busuk. Setelah Perang Tabuk, banyak kurma di Madinah tidak terjual dan akhirnya membusuk. Abdurrahman melihat kondisi itu, lalu ia membeli semua kurma busuk tersebut dengan harga tinggi.

Para sahabat merasa gembira karena dagangan mereka tetap laku terjual. Abdurrahman pun merasa senang karena hartanya habis untuk membantu orang lain. Ia bahkan mengatakan lebih baik menjadi miskin agar tidak tertinggal masuk surga.

Namun Allah memberi kejutan besar. Tidak lama kemudian, datang utusan dari Yaman. Ternyata di negeri itu ada wabah penyakit yang bisa diobati menggunakan kurma busuk. Utusan tersebut akhirnya membeli semua kurma busuk dari Abdurrahman dengan harga sepuluh kali lipat dari kurma biasa.

Balasan dari Allah SWT

Keajaiban ini menunjukkan betapa besar balasan dari Allah untuk hamba-Nya yang ikhlas. Abdurrahman sama sekali tidak mencari keuntungan ketika ia menjadi sahabat nabi yang membeli kurma busuk. Ia hanya ingin membantu para sahabat yang bingung karena dagangan mereka tidak laku.

Namun justru dari niat tulus itulah Allah melipatgandakan hartanya. Dari kurma yang dianggap tidak berguna, ia malah mendapatkan rezeki berlimpah. Kisah ini juga mengajarkan bahwa niat baik selalu membuka jalan tak terduga.

Setelah peristiwa itu, Rasulullah SAW mendoakan agar Abdurrahman masuk surga. Jibril pun turun membawa kabar bahwa Allah telah menjamin tempatnya di surga. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa kebaikan tidak pernah sia-sia.

Pelajaran dari Kisah Inspiratif

Keikhlasan Abdurrahman bin Auf bisa menjadi teladan dalam bersedekah. Ia tidak pernah takut hartanya habis karena yakin Allah akan mengganti dengan lebih baik. Keyakinan itu terbukti.

Baca Juga: Ayat Tentang Maulid Nabi, Renungan Al Qur’an atas Kelahiran Sang Rasul

Kisah sahabat nabi yang membeli kurma busuk ini memberikan banyak hikmah untuk kehidupan sehari-hari. Kita belajar bahwa harta bukan hanya untuk kita nikmati sendiri, tetapi juga untuk membantu sesama. Abdurrahman bin Auf, sahabat nabi yang membeli kurma busuk, mengajarkan kita agar selalu memikirkan orang lain dalam kehidupan kita. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |